Minggu, 15 Mei 2016

PEMANASAN GLOBAL DAN EFEKNYA TERHADAP BUMI.

PEMANASAN GLOBAL DAN EFEKNYA TERHADAP
BUMI
Pemanasan global adalah suatu keadaan dimana suhu di permukaan bumi menjadi lebih panas dibanding suhu normal. Pemanasan global hanya sebuah wacana sekitar sepuluh tahun yang lalu. Akan tetapi, sekarang pemanasan global adalah suatu kenyataan yang harus dihadapi oleh seluruh umat manusia. Sudah banyak fakta-fakta yang menunjukkan bahwa pemanasan global telah terjadi.
Diantaranya banyaknya beruang kutub yang mati kelaparan di kutub utara, hal ini terjadi dikarenakan menipisnya lapisan es sehingga mengakibatkan mereka kesulitan mencari makanan. Penelitian menunjukkan bahwa banyak beruang kutub yang tidak memiliki cukup banyak lapisan lemak tubuh untuk bertahan hidup. Selain itu, Suku Inuit juga telah melihat banyaknya bongkahan-bongkahan es besar bahkan gunung es menghilang secara tiba-tiba. Akan
tetapi, hal yang tak kalah mengerikan adalah terjadinya berbagai bencana alam di seluruh bagian bumi.
Pemanasan global mengakibatkan naiknya suhu permukaan bumi sekitar 5 derajat celcius per tahun, hal ini mengakibatkan terjadinya perubahan iklim di seluruh dunia. Pemanasan global juga mengakibatkan mencairnya kantong-kantong es di Kutub Utara maupun Kutub selatan, mencairnya kantong-kantong es tentu saja akan mengakibatkan naiknya permukaan laut yang mungkin akan menenggelamkan banyak pulau. Selain itu mencairnya kantong-kantong es juga mengakibatkan runtuhnya pemukiman-pemukiman penduduk di Siberia. Mencairnya kantong-kantong es tersebut telah mengakibatkan mencairnya pondasi rumah-rumah yang terbuat dari “permafrost”. Permafrost adalah semacam batu-batuan yang telah membeku paling tidak selama lebih dari dua tahun. Pemanasan global tentu saja menyebabkan mencairnya permafrost tersebut dan mengakibatkan
permafrost tersebut menjadi tidak cukup kuat untuk menyangga rumah-rumah tersebut. Hal ini tentu saja mengakibatkan runtuhnya rumah-rumah tersebut. Pemanasan global disebabkan oleh berbagai macam faktor. Akan tetapi, pemanasan global sering diakibatkan oleh polusi dari berbagai macam polutan seperti “Karbon dioksida, Metan, gas CFC dan lain- lain.” Karbon dioksida merupakan gas yang memiliki peran utama dalam pemanasan global karena gas inilah yang menyebabkan efek rumah kaca. Efek rumah kaca menyebabkan banyaknya panas dari bumi yang terperangkap, sehingga meningkatkan suhu bumi. Sebenarnya gas ini berfungsi sebagai penahan panas agar suhu bumi tetap dalam kondisi normal, tanpa gas ini bumi akan menjadi planet es yang memiliki suhu kurang dari 10 derajat celcius. Akan tetapi, penelitian terakhir menunjukkan bahwa kadar Karbon dioksida di atmosfer telah melewati ambang batas. Hal ini mengakibatkan semakin banyak panas yang tertahan di bumi, sehingga bumi menjadi lebih panas.
Metan adalah gas yang dihasilkan dari berbagai interaksi makhluk hidup dan bakteri. Sedangkan CFC adalah gas yang dihasilkan dari pemakaian berbagai produk yang mengandung CFC. Karbon dioksida dan CFC adalah dua dari berbagai gas yang mengakibatkan pemanasan global dan berbagai masalah lainnya. Jika Karbon dioksida menyebabkan terjadinya efek rumah kaca, gas CFC mengakibatkan terbentuknya lubang pada lapisan ozon. Pembentukan lubang ozon ini dimulai ketika penggunaan produk yang mengandung CFC ini, kemudian gas CFC tersebut naik hingga ke lapisan ozon dan bereaksi dengan ozon (O3 ) dan mengubahnya menjadi Oksigen (O2). Hal ini menyebabkan hilangnya kemampuan ozon untuk mencegah berbagai radiasi terutama radiasi berbahaya masuk ke bumi. Lubang ozon yang terbentuk di kutub selatan disebabkan oleh gas ini. Terbentuknya lubang tersebut telah membuat berbagai radiasi dari luar angkasa dapat masuk ke bumi dan mengakibatkan meningkatnya jumlah penderita kanker kulit secara drastis. Pemanasan global telah menyebabkan berbagai perubahan iklim di berbagai belahan di dunia seperti gangguan proses hidrologi, pemanasan wilayah yang sangat drastis, dan terancamnya berbagai wilayah di dunia dengan kekeringan, tenggelamnya berbagai wilayah dan lain-lain. Dapat anda lihat bahwa hampir seluruh efek dari pemanasan global buruk. Akan tetapi, mungkin tidak semua efek buruk.
Menurut penelitian, pemanasan global mungkin dapat menolong berbagai vegetasi di Gurun Sahara. Dengan umpan balik diantara atmosfer dan vegetasi- vegetasi di Gurun Sahara yang saling menguntungkan, dan dengan sedikit tambahan curah hujan yang diakibatkan oleh pemanasan global, Gurun Sahara mungkin akan kembali subur karena mengalami penghijauan. Akan tetapi, kembali suburnya Gurun Sahara telah tertulis dalam Al-Qur’an sebagai salah satu tanda-tanda kiamat besar.

Sumber :

www.google.com
www.wikipedia.org


MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA

TWITTER           = @aliv_fahrudin
INSTAGRAM      = muhamadaliv_fahrudin
 

PATH                  = Pak Udin
LINE                   = pak-udin

TERIMA KASIH BANYAK.

Jumat, 13 Mei 2016

"HABIS GELAP TERBITLAH TERANG"

"HABIS GELAP TERBITLAH TERANG"
SELAMAT HARI KARTINIII.
Raden Adjeng Kartini (lahir di Jepara, Jawa Tengah, 21 April 1879 – meninggal di Rembang, Jawa Tengah, 17 September 1904 pada umur 25 tahun) atau sebenarnya lebih tepat disebut Raden Ayu Kartini[1] adalah seorang tokoh suku Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini dikenal sebagai pelopor kebangkitan perempuan pribumi.
] Biografi
Ayah Kartini, R.M. Sosroningrat.
Raden Adjeng Kartini adalah seseorang dari kalangan priyayi atau kelas bangsawan Jawa, putri Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, bupati Jepara. Ia adalah putri dari istri pertama, tetapi bukan istri utama. Ibunya bernama M.A. Ngasirah, putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai Haji Madirono, seorang guru agama di Telukawur, Jepara. Dari sisi ayahnya, silsilah Kartini dapat dilacak hingga Hamengkubuwana VI.
Ayah Kartini pada mulanya adalah seorang wedana di Mayong. Peraturan kolonial waktu itu mengharuskan seorang bupati beristerikan seorang bangsawan. Karena M.A. Ngasirah bukanlah bangsawan tinggi[2], maka ayahnya menikah lagi dengan Raden Adjeng Woerjan (Moerjam), keturunan langsung Raja Madura. Setelah perkawinan itu, maka ayah Kartini diangkat menjadi bupati di Jepara menggantikan kedudukan ayah kandung R.A. Woerjan, R.A.A. Tjitrowikromo.
Kartini adalah anak ke-5 dari 11 bersaudara kandung dan tiri. Dari kesemua saudara sekandung, Kartini adalah anak perempuan tertua. Kakeknya, Pangeran Ario Tjondronegoro IV, diangkat bupati dalam usia 25 tahun. Kakak Kartini, Sosrokartono, adalah seorang yang pintar dalam bidang bahasa. Sampai usia 12 tahun, Kartini diperbolehkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Di sini antara lain Kartini belajar bahasa Belanda. Tetapi setelah usia 12 tahun, ia harus tinggal di rumah karena sudah bisa dipingit.
Karena Kartini bisa berbahasa Belanda, maka di rumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat kepada teman-teman korespondensi yang berasal dari Belanda. Salah satunya adalah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya. Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa. Timbul keinginannya untuk memajukan perempuan pribumi, karena ia melihat bahwa perempuan pribumi berada pada status sosial yang rendah.
Kartini bersama suaminya, R.M.A.A. Singgih Djojo Adhiningrat (1903).
Kartini banyak membaca surat kabar Semarang De Locomotief yang diasuh Pieter Brooshooft, ia juga menerima leestrommel (paket majalah yang diedarkan toko buku kepada langganan). Di antaranya terdapat majalah kebudayaan dan ilmu pengetahuan yang cukup berat, juga ada majalah wanita Belanda De Hollandsche Lelie. Kartini pun kemudian beberapa kali mengirimkan tulisannya dan dimuat di De Hollandsche Lelie. Dari surat-suratnya tampak Kartini membaca apa saja dengan penuh perhatian, sambil membuat catatan-catatan. Kadang-kadang Kartini menyebut salah satu karangan atau mengutip beberapa kalimat. Perhatiannya tidak hanya semata-mata soal emansipasi wanita, tapi juga masalah sosial umum. Kartini melihat perjuangan wanita agar memperoleh kebebasan, otonomi dan persamaan hukum sebagai bagian dari gerakan yang lebih luas. Di antara buku yang dibaca Kartini sebelum berumur 20, terdapat judul Max Havelaar dan Surat-Surat Cinta karya Multatuli, yang pada November 1901 sudah dibacanya dua kali. Lalu De Stille Kraacht (Kekuatan Gaib) karya Louis Coperus. Kemudian karya Van Eeden yang bermutu tinggi, karya Augusta de Witt yang sedang-sedang saja, roman-feminis karya Nyonya Goekoop de-Jong Van Beek dan sebuah roman anti-perang karangan Berta Von Suttner, Die Waffen Nieder (Letakkan Senjata). Semuanya berbahasa Belanda.
Oleh orangtuanya, Kartini disuruh menikah dengan bupati Rembang, K.R.M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, yang sudah pernah memiliki tiga istri. Kartini menikah pada tanggal 12 November 1903. Suaminya mengerti keinginan Kartini dan Kartini diberi kebebasan dan didukung mendirikan sekolah wanita di sebelah timur pintu gerbang kompleks kantor kabupaten Rembang, atau di sebuah bangunan yang kini digunakan sebagai Gedung Pramuka.
Sekolah Kartini (Kartinischool), 1918.
Anak pertama dan sekaligus terakhirnya, R.M. Soesalit, lahir pada tanggal 13 September 1904. Beberapa hari kemudian, 17 September 1904, Kartini meninggal pada usia 25 tahun. Kartini dimakamkan di Desa Bulu, Kecamatan Bulu, Rembang.
Berkat kegigihannya Kartini, kemudian didirikan Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan kemudian di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah lainnya. Nama sekolah tersebut adalah "Sekolah Kartini". Yayasan Kartini ini didirikan oleh keluarga Van Deventer, seorang tokoh Politik Etis.
Surat-surat
Setelah Kartini wafat, Mr. J.H. Abendanon mengumpulkan dan membukukan surat-surat yang pernah dikirimkan R.A Kartini pada teman-temannya di Eropa. Abendanon saat itu menjabat sebagai Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Buku itu diberi judul Door Duisternis tot Licht yang arti harfiahnya "Dari Kegelapan Menuju Cahaya". Buku kumpulan surat Kartini ini diterbitkan pada 1911. Buku ini dicetak sebanyak lima kali, dan pada cetakan terakhir terdapat tambahan surat Kartini.
Pada tahun 1922, Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa Melayu dengan judul yang diterjemahkan menjadi Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran, yang merupakan terjemahan oleh Empat Saudara. Kemudian tahun 1938, keluarlah Habis Gelap Terbitlah Terang versi Armijn Pane seorang sastrawan Pujangga Baru. Armijn membagi buku menjadi lima bab pembahasan untuk menunjukkan perubahan cara berpikir Kartini sepanjang waktu korespondensinya. Versi ini sempat dicetak sebanyak sebelas kali. Surat-surat Kartini dalam bahasa Inggris juga pernah diterjemahkan oleh Agnes L. Symmers. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa Jawa dan Sunda.
Terbitnya surat-surat Kartini, seorang perempuan pribumi, sangat menarik perhatian masyarakat Belanda, dan pemikiran-pemikiran Kartini mulai mengubah pandangan masyarakat Belanda terhadap perempuan pribumi di Jawa. Pemikiran-pemikiran Kartini yang tertuang dalam surat-suratnya juga menjadi inspirasi bagi tokoh-tokoh kebangkitan nasional Indonesia, antara lain W.R. Soepratman yang menciptakan lagu berjudul Ibu Kita Kartini.
[sunting] Pemikiran
Pada surat-surat Kartini tertulis pemikiran-pemikirannya tentang kondisi sosial saat itu, terutama tentang kondisi perempuan pribumi. Sebagian besar surat-suratnya berisi keluhan dan gugatan khususnya menyangkut budaya di Jawa yang dipandang sebagai penghambat kemajuan perempuan. Dia ingin wanita memiliki kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Kartini menulis ide dan cita-citanya, seperti tertulis: Zelf-ontwikkeling dan Zelf-onderricht, Zelf- vertrouwen dan Zelf-werkzaamheid dan juga Solidariteit. Semua itu atas dasar Religieusiteit, Wijsheid en Schoonheid (yaitu Ketuhanan, Kebijaksanaan dan Keindahan), ditambah dengan Humanitarianisme (peri kemanusiaan) dan Nasionalisme (cinta tanah air).
Surat-surat Kartini juga berisi harapannya untuk memperoleh pertolongan dari luar. Pada perkenalan dengan Estelle "Stella" Zeehandelaar, Kartini mengungkap keinginan untuk menjadi seperti kaum muda Eropa. Ia menggambarkan penderitaan perempuan Jawa akibat kungkungan adat, yaitu tidak bisa bebas duduk di bangku sekolah, harus dipingit, dinikahkan dengan laki-laki yang tak dikenal, dan harus bersedia dimadu.
Pandangan-pandangan kritis lain yang diungkapkan Kartini dalam surat-suratnya adalah kritik terhadap agamanya. Ia mempertanyakan mengapa kitab suci harus dilafalkan dan dihafalkan tanpa diwajibkan untuk dipahami. Ia mengungkapkan tentang pandangan bahwa dunia akan lebih damai jika tidak ada agama yang sering menjadi alasan manusia untuk berselisih, terpisah, dan saling menyakiti. "...Agama harus menjaga kita daripada berbuat dosa, tetapi berapa banyaknya dosa diperbuat orang atas nama agama itu..." Kartini mempertanyakan tentang agama yang dijadikan pembenaran bagi kaum laki-laki untuk berpoligami. Bagi Kartini, lengkap sudah penderitaan perempuan Jawa yang dunianya hanya sebatas tembok rumah.
Surat-surat Kartini banyak mengungkap tentang kendala-kendala yang harus dihadapi ketika bercita-cita menjadi perempuan Jawa yang lebih maju. Meski memiliki seorang ayah yang tergolong maju karena telah menyekolahkan anak-anak perempuannya meski hanya sampai umur 12 tahun, tetap saja pintu untuk ke sana tertutup. Kartini sangat mencintai sang ayah, namun ternyata cinta kasih terhadap sang ayah tersebut juga pada akhirnya menjadi kendala besar dalam mewujudkan cita-cita. Sang ayah dalam surat juga diungkapkan begitu mengasihi Kartini. Ia disebutkan akhirnya mengizinkan Kartini untuk belajar menjadi guru di Betawi, meski sebelumnya tak mengizinkan Kartini untuk melanjutkan studi ke Belanda ataupun untuk masuk sekolah kedokteran di Betawi.
Keinginan Kartini untuk melanjutkan studi, terutama ke Eropa, memang terungkap dalam surat-suratnya. Beberapa sahabat penanya mendukung dan berupaya mewujudkan keinginan Kartini tersebut. Ketika akhirnya Kartini membatalkan keinginan yang hampir terwujud tersebut, terungkap adanya kekecewaan dari sahabat-sahabat penanya. Niat dan rencana untuk belajar ke Belanda tersebut akhirnya beralih ke Betawi saja setelah dinasihati oleh Nyonya Abendanon bahwa itulah yang terbaik bagi Kartini dan adiknya Rukmini.
Pada pertengahan tahun 1903 saat berusia sekitar 24 tahun, niat untuk melanjutkan studi menjadi guru di Betawi pun pupus. Dalam sebuah surat kepada Nyonya Abendanon, Kartini mengungkap tidak berniat lagi karena ia sudah akan menikah. "...Singkat dan pendek saja, bahwa saya tiada hendak mempergunakan kesempatan itu lagi, karena saya sudah akan kawin..." Padahal saat itu pihak departemen pengajaran Belanda sudah membuka pintu kesempatan bagi Kartini dan Rukmini untuk belajar di Betawi.
Saat menjelang pernikahannya, terdapat perubahan penilaian Kartini soal adat Jawa. Ia menjadi lebih toleran. Ia menganggap pernikahan akan membawa keuntungan tersendiri dalam mewujudkan keinginan mendirikan sekolah bagi para perempuan bumiputra kala itu. Dalam surat-suratnya, Kartini menyebutkan bahwa sang suami tidak hanya mendukung keinginannya untuk mengembangkan ukiran Jepara dan sekolah bagi perempuan bumiputra saja, tetapi juga disebutkan agar Kartini dapat menulis sebuah buku.
Perubahan pemikiran Kartini ini menyiratkan bahwa dia sudah lebih menanggalkan egonya dan menjadi manusia yang mengutamakan transendensi, bahwa ketika Kartini hampir mendapatkan impiannya untuk bersekolah di Betawi, dia lebih memilih berkorban untuk mengikuti prinsip patriarki yang selama ini ditentangnya, yakni menikah dengan Adipati Rembang.
Buku
* Habis Gelap Terbitlah Terang
Sampul buku versi Armijn Pane.
Pada 1922, oleh Empat Saudara, Door Duisternis Tot Licht disajikan dalam bahasa Melayu dengan judul Habis Gelap Terbitlah Terang; Boeah Pikiran. Buku ini diterbitkan oleh Balai Pustaka. Armijn Pane, salah seorang sastrawan pelopor Pujangga Baru, tercatat sebagai salah seorang penerjemah surat-surat Kartini ke dalam Habis Gelap Terbitlah Terang. Ia pun juga disebut-sebut sebagai Empat Saudara.
Pada 1938, buku Habis Gelap Terbitlah Terang diterbitkan kembali dalam format yang berbeda dengan buku-buku terjemahan dari Door Duisternis Tot Licht. Buku terjemahan Armijn Pane ini dicetak sebanyak sebelas kali. Selain itu, surat-surat Kartini juga pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Jawa dan bahasa Sunda. Armijn Pane menyajikan surat-surat Kartini dalam format berbeda dengan buku-buku sebelumnya. Ia membagi kumpulan surat-surat tersebut ke dalam lima bab pembahasan. Pembagian tersebut ia lakukan untuk menunjukkan adanya tahapan atau perubahan sikap dan pemikiran Kartini selama berkorespondensi. Pada buku versi baru tersebut, Armijn Pane juga menciutkan jumlah surat Kartini. Hanya terdapat 87 surat Kartini dalam "Habis Gelap Terbitlah Terang". Penyebab tidak dimuatnya keseluruhan surat yang ada dalam buku acuan Door Duisternis Tot Licht, adalah terdapat kemiripan pada beberapa surat. Alasan lain adalah untuk menjaga jalan cerita agar menjadi seperti roman. Menurut Armijn Pane, surat-surat Kartini dapat dibaca sebagai sebuah roman kehidupan perempuan. Ini pula yang menjadi salah satu penjelasan mengapa surat-surat tersebut ia bagi ke dalam lima bab pembahasan.
* Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya
Surat-surat Kartini juga diterjemahkan oleh Sulastin Sutrisno. Pada mulanya Sulastin menerjemahkan Door Duisternis Tot Licht di Universitas Leiden, Belanda, saat ia melanjutkan studi di bidang sastra tahun 1972. Salah seorang dosen pembimbing di Leiden meminta Sulastin untuk menerjemahkan buku kumpulan surat Kartini tersebut. Tujuan sang dosen adalah agar Sulastin bisa menguasai bahasa Belanda dengan cukup sempurna. Kemudian, pada 1979, sebuah buku berisi terjemahan Sulastin Sutrisno versi lengkap Door Duisternis Tot Licht pun terbit.
Buku kumpulan surat versi Sulastin Sutrisno terbit dengan judul Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya. Menurut Sulastin, judul terjemahan seharusnya menurut bahasa Belanda adalah: "Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsa Jawa". Sulastin menilai, meski tertulis Jawa, yang didamba sesungguhnya oleh Kartini adalah kemajuan seluruh bangsa Indonesia.
Buku terjemahan Sulastin malah ingin menyajikan lengkap surat-surat Kartini yang ada pada Door Duisternis Tot Licht. Selain diterbitkan dalam Surat-surat Kartini, Renungan Tentang dan Untuk Bangsanya, terjemahan Sulastin Sutrisno juga dipakai dalam buku Kartini, Surat-surat kepada Ny RM Abendanon-Mandri dan Suaminya.
* Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904
Buku lain yang berisi terjemahan surat-surat Kartini adalah Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904. Penerjemahnya adalah Joost Coté. Ia tidak hanya menerjemahkan surat-surat yang ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Joost Coté juga menerjemahkan seluruh surat asli Kartini pada Nyonya Abendanon-Mandri hasil temuan terakhir. Pada buku terjemahan Joost Coté, bisa ditemukan surat-surat yang tergolong sensitif dan tidak ada dalam Door Duisternis Tot Licht versi Abendanon. Menurut Joost Coté, seluruh pergulatan Kartini dan penghalangan pada dirinya sudah saatnya untuk diungkap.
Buku Letters from Kartini, An Indonesian Feminist 1900-1904 memuat 108 surat-surat Kartini kepada Nyonya Rosa Manuela Abendanon-Mandri dan suaminya JH Abendanon. Termasuk di dalamnya: 46 surat yang dibuat Rukmini, Kardinah, Kartinah, dan Soematrie.
* Panggil Aku Kartini Saja
Sampul Panggil Aku Kartini Saja, dikompilasi oleh Pramoedya Ananta Toer.
Selain berupa kumpulan surat, bacaan yang lebih memusatkan pada pemikiran Kartini juga diterbitkan. Salah satunya adalah Panggil Aku Kartini Saja karya Pramoedya Ananta Toer. Buku Panggil Aku Kartini Saja terlihat merupakan hasil dari pengumpulan data dari berbagai sumber oleh Pramoedya.
#SEMOGA KARTINI-KARTINI INDONESIA BANGKIT TERUSSS###

Sumber :

www.google.com
www.wikipedia.org


MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA

TWITTER           = @aliv_fahrudin
INSTAGRAM      = muhamadaliv_fahrudin

PATH                  = Pak Udin
LINE                   = pak-udin

TERIMA KASIH BANYAK.


:::MISTERI SEGITIGA BERMUDA:::

:::MISTERI SEGITIGA BERMUDA:::
{TRIANGGLE BERMUDA}>>>SEGITIGA BERMUDA.
Dunia ini begitu banyak misteri yang sangat sulit diterima akal sehat manusia.
diantaranya yang sangat menghebohkan sekaligus membingungkan dunia dan ilmuan adalah segitiga bermuda.
Segitiga Bermuda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Peta dari Segitiga Bermuda
Segitiga Bermuda (bahasa Inggris: Bermuda Triangle), kadang-kadang disebut juga Segitiga Setan adalah sebuah wilayah lautan di Samudra Atlantik seluas 1,5 juta mil2 atau 4 juta km2 yang membentuk garis segitiga antara Bermuda, wilayah teritorial Britania Raya sebagai titik di sebelah utara, Puerto Riko, teritorial Amerika Serikat sebagai titik di sebelah selatan dan Miami, negara bagian Florida, Amerika Serikat sebagai titik di sebelah barat.
Segitiga bermuda sangat misterius. Sering ada isu paranormal di daerah tersebut yang menyatakan alasan dari peristiwa hilangnya kapal yang melintas. Ada pula yang mengatakan bahwa sudah menjadi gejala alam bahwa tidak boleh melintasi wilayah tersebut. Bahkan ada pula yang mengatakan bahwa itu semua akibat ulah makhluk luar angkasa
bahkan menurut islam tempat ini adalah tempat keluarnya DAJJAL.
Rasulullah saw,bersabda,”Wahai sekalian manusia,sesungguhnya tidak ada fitnah di muka bumi ini-sejak Allah menciptakan Nabi Adam dan keturunannya-yang lebih dahsyat daripada Dajjal.Dan Allah SWT tidak mengutus seorang rasul atau nabi pun kecuali ia memperingatkan umatnya terhadap kemunculan Dajjal.Aku adalah Nabi terakhir,dan kamu sekalian adalah umat terakhir pula.Dajjal pasti keluar di tengah-tengah kalian.Jika ia keluar,sedang aku ada di antara kalian,maka aku akan mengalahkannya dengan hujjah dan kemampuanku.Jika ia keluar setelah aku tiada,maka setiap orang menjadi penolong bagi dirinya sendiri untuk mengalahkan musuhnya.Allah adalah penggantiku bagi setiap Muslim....”(Hadis yang diriwayatkan oleh Ibn Majah dalam setiap Musnad-nya,Ibn Khuzaimah,dan al-Hakim dari Abu Umamah r.a).
Para ilmuwan sering dibuat bingung oleh kebanyakan fenomena misterius yang terjadi di dunia ini.Dua dari sekian banyak fenomena itu adalah Segitiga Bermuda dan Piring Terbang.Bagaimanakah sesungguhnya hakikat kedua fenomena ini?Adakah hubungan dan jaringan misterius antara kedua fenomena ini dengan Dajjal?
Di sebuah negeri paling indah di dunia ini,yakni Swedia,Muhammad Isa Dawud menyentuh “benang-benag atau jaringan misterius” antara Dajjal dengan kedua fenomena ini.Dengan kajian atas berbagai manuskrip kuno yang ditemukannya dari berbagai negeri,penulis buku ini menyimpulkan bahwa Dajjal akan muncul dari Segitiga Bermuda.
Sejarah awal
Pada masa pelayaran Christopher Colombus, ketika melintasi area segitiga Bermuda, salah satu awak kapalnya mengatakan melihat “cahaya aneh berkemilau di cakrawala”. Beberapa orang mengatakan telah mengamati sesuatu seperti meteor. Dalam catatannya ia menulis bahwa peralatan navigasi tidak berfungsi dengan baik selama berada di area tersebut.
Berbagai peristiwa kehilangan di area tersebut pertama kali didokumentasikan pada tahun 1951 oleh E.V.W. Jones dari majalah Associated Press. Jones menulis artikel mengenai peristiwa kehilangan misterius yang menimpa kapal terbang dan laut di area tersebut dan menyebutnya ‘Segitiga Setan’. Hal tersebut diungkit kembali pada tahun berikutnya oleh Fate Magazine dengan artikel yang dibuat George X. Tahun 1964, Vincent Geddis menyebut area tersebut sebagai ‘Segitiga Bermuda yang mematikan’, setelah istilah ‘Segitiga Bermuda’ menjadi istilah yang biasa disebut. Segitiga bermuda merupakan suatu tempat dimana di dasar laut tersebut terdapat sebuah piramid besar mungkin lebih besar dari piramid yang ada di Kairo Mesir. Piramid tersebut mempunyai jarak antara ujung piramid dan permukaan laut sekitar 500 m, di ujung piramid tersebut terdapat dua rongga lubang lebih besar.
Penjelasan beberapa sumber
Berikut adalah penjelasan dari beberapa narasumber yang menyatakan keanehan Segitiga Bermuda bahwa di sana terdapat gas methan, dianggap kapal yang hilang di sana telah melampaui batas kargo, Pangkalan UFO, tempat berkumpulnya para setan golongan Jin (Istana Setan) dan ada yang mengatakan bahwa di sanalah terletak telaga "Air Kehidupan" yang sanggup membuat awet muda dan panjang umur.
Muatan berlebihan (melebihi muatan yang ditentukan)
Peta tempat-tempat yang mengandung gas methana
Perusahaan asuransi laut Lloyd's of London menyatakan bahwa segitiga bermuda bukanlah lautan yang berbahaya dan sama seperti lautan biasa di seluruh dunia, asalkan tidak membawa angkutan melebihi ketentuan ketika melalui wilayah tersebut. Penjaga pantai mengkonfirmasi keputusan tersebut. Penjelasan tersebut dianggap masuk akal, ditambah dengan sejumlah pengamatan dan penyelidikan kasus.
Gas Methana dan pusaran air
Penjelasan lain dari beberapa peristiwa lenyapnya pesawat terbang dan kapal laut secara misterius adalah adanya gas metana di wilayah perairan tersebut. Teori ini dipublikasikan untuk pertama kali tahun 1981 oleh Badan Penyelidikan Geologi Amerika Serikat. Teori ini berhasil diuji coba di laboratorium dan hasilnya memuaskan beberapa orang tentang penjelasan yang masuk akal seputar misteri lenyapnya pesawat-pesawat dan kapal laut yang melintas di wilayah tersebut.
Menurut Bill Dillon dari U.S Geological Survey, air bercahaya putih itulah penyebabnya. Didaerah segitiga maut Bermuda, tapi juga di beberapa daerah lain sepanjang tepi pesisir benua, terdapat "tambang metana". tambang ini terbentuk kalau gas metana menumpuk di bawah dasar laut yg tak dapat ditembusnya. Gas ini dapat lolos tiba2 kalau dasar laut retak. Lolosnya tdk kepalang tangung. Dengan kekuatan yg luar biasa, tumpukan gas itu menyembur ke permukaan sambil merebus air, membentuk senyawaan metanahidrat.
Air yang dilalui gas ini mendidih sampai terlihat sebagai "air bercahaya putih". Blow out serupa yg pernah terjadi dilaut Kaspia sudah banyak menelan anjungan pengeboran minyak sebagai korban. Regu penyelamat yang dikerahkan tidak menemukan sisa sama sekali. Mungkin karena alat dan manusia yang menjadi korban tersedot pusaran air, dan jatuh kedalam lubang bekas retakan dasar laut, lalu tanah dan air yg semula naik ke atas tapi kemudian mengendap lagi didasar laut, menimbun mereka semua.
Gempa laut dan gelombang besar
Teori ini mengatakan gesekan dan goncangan di tanah di dasar Lautan Atlantik menghasilkan gelombang dahsyat dan seketika kapal-kapal menjadi hilang kendali dan langsung menuju dasar laut dengan kuat hanya dalam beberapa detik. Adapun hubungannya dengan pesawat, maka goncangan dan gelombang kuat tersebut menyebabkan hilangnya keseimbangan pesawat serta tidak adanya kemampuan bagi pilot untuk menguasai pesawat.
Gravitasi
Gravitasi (medan graviti terbalik, anomali magnetik graviti) dan hubungannya dengan apa yang terjadi di Segitiga Bermuda; sesungguhnya kompas dan alat navigasi elektronik lainnya di dalam pesawat pada saat terbang di atas Segitiga Bermuda akan goncang dan bergerak tidak normal, begitu juga dengan kompas pada kapal, yang menunjukkan kuatnya daya magnet dan anehnya gravitasi yang terbalik.
Pangkalan U.F.O.
Pemerintah dan Akademis Independen A.S. mengatakan Segitiga Bermuda disebabkan karena tempat tersebut merupakan Pangkalan UFO sekelompok mahkluk luar angkasa/alien yang tidak mau diusik oleh manusia, sehingga kendaraan apapun yang melewati teritorial tersebut akan terhisap dan diculik. Ada yang mengatakan bahwa penyebabnya dikarenakan oleh adanya sumber magnet terbesar di bumi yang tertanam di bawah Segitiga Bermuda, sehingga logam berton-tonpun dapat tertarik ke dalam.
Istana Setan
Dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah dari Nabi Muhammad, dikatakan bahwa pertemuan antara suhu panas dan dingin (sejuk) adalah dikatakan larangan ini karena tempat seperti itu adalah tempat yang paling digemari oleh Setan.[1] Karena menurut beberapa pendapat ada yang mengatakan bahwa Segitiga Bermuda merupakan pusat bertemunya antara arus air dingin dengan arus air panas, sehingga akan mengakibatkan pusaran air yang besar/dasyat. Karena bermuda terletak di perairan Atlantik di pertengahan antara benua Amerika bagian utara dan Afrika. Secara mudah lokasi ini adalah kawasan pertembungan dua arus panas dari Afrika dan sejuk dari Amerika Utara.
Menurut beberapa orang muslim meyakini dengan hadist ini yang dianggap telah terjawab tentang misteri Bermuda. Perkara-perkara aneh yang sering terjadi itu tentu antara lain disebabkan pertembungan antara panas dan sejuk dan menganggap Istana iblis terletak secara tersembunyi di situ. Kemudian dikatakan pula bahwa Dajjal pada saat sekarang menetap di Segitiga Bermuda itu sampai pada menjelang kiamat ia akan keluar.
Air Kehidupan
Menurut Syaikh Imam M. Ma’rifatullah al-Arsy, segitiga bermuda merupakan tempat titik terujung di dunia ini. Di tengah kawasan itu terdapat sebuah telaga yang airnya dapat membuat siapa saja yg meminumnya menjadi panjang umur, ditempat itu pula Nabi Khidzir bertahta sebagai penjaga sumber "Air Kehidupan" tersebut. Syaikh Imam Ma’rifatullah berkata kalau penyelamat akhir Zaman Imam Mahdi akan keluar dari Ghaibnya melalui tempat tersebut dengan menggunakan jubah suci berwarna kebiruan.
Tempat yang indah dan berbahaya
Menurut sebuah naskah kuno menyatakan bahwa Raja Dzul Qarnain pernah mencoba masuk ke kawasan agung itu dan sekembalinya mereka mengatakan bahwa tempat itu berpasirkan permata dan berbatukan berlian. Tempat yang dipenuhi dengan kabut putih tebal itu sangat indah untuk dipandang tapi sangat berbahaya untuk di datangi.[2]
Lorong waktu (worm holes)
Dalam sejarah, orang, kapal-kapal, pesawat terbang dan lain-lain sebagainya yang hilang secara misterius seperti yang sering kita dengar di perairan Segitiga Bermuda, sebenarnya adalah masuk ke dalam lorong waktu yang misterius ini.
Seorang ilmuwan Amerika yang bernama Ado Snandick berpendapat, mata manusia tidak bisa melihat keberadaan suatu benda dalam ruang lain, itulah obyektifitas keberadaan lorong waktu.
Dalam penyelidikannya terhadap lorong waktu, John Buckally mengemukakan teori hipotesanya sebagai berikut:
Obyektifitas keberadaan lorong waktu adalah bersifat kematerialan, tidak terlihat, tidak dapat disentuh, tertutup untuk dunia fana kehidupan umat manusia, namun tidak mutlak, karena kadang-kadang ia akan membukanya.
Lorong waktu dengan dunia manusia bukanlah suatu sistem waktu, setelah memasuki seperangkat sistem waktu, ada kemungkinan kembali ke masa lalu yang sangat jauh, atau memasuki masa depan, karena di dalam lorong waktu tersebut, waktu dapat bersifat searah maupun berlawanan arah, bisa bergerak lurus juga bisa berbalik, dan bahkan bisa diam membeku.
Terhadap dunia fana di bumi, jika memasuki lorong waktu, berarti hilang secara misterius, dan jika keluar dari lorong waktu itu, maka artinya adalah muncul lagi secara misterius.
Disebabkan lorong waktu dan bumi bukan merupakan sebuah sistem waktu, dan karena waktu bisa diam membeku, maka meskipun telah hilang selama 3 tahun, 5 tahun, bahkan 30 atau 50 tahun, waktunya sama seperti dengan satu atau setengah hari.
Meskipun beberapa teori dilontarkan, namun tidak ada yang memuaskan sebab munculnya tambahan seperti benda asing bersinar yang mengelilingi pesawat sebelum kontak dengan menara pengawas terputus dan pesawat lenyap.
Peristiwa-peristiwa terkenal
Penerbangan 19
Pesawat pada penerbangan TBF Grumman Avenger, mirip dengan penerbangan 19
Salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di segitiga bermuda adalah Penerbangan 19. Penerbangan 19 merupakan kesatuan angkatan udara dari lima pesawat pembom angkatan laut Amerika Serikat.
Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dibuat secara sistematis oleh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengahadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dianggap tidak masuk akal.
Karena pesawat-pesawat pada Penerbangan 19 dirancang untuk dapat mengapung di lautan dalam waktu yang lama, maka penyebab hilangnya dianggap karena penerbangan tersebut masih mengapung-apung di lautan menunggu laut yang tenang dan langit yang cerah.
Setelah itu, dikirimkan regu penyelamat untuk menjemput penerbangan tersebut, namun tidak hanya pesawat Penerbangan 19 yang belum ditemukan, regu penyelamat juga ikut lenyap. Karena kecelakaan dalam angkatan laut ini misterius, maka dianggap "penyebab dan alasannya tidak diketahui".
Dan juga ditemukan adanya kaitan segitiga bermuda dengan atlantis yang ditemukan adanya penemuan kota-kota kuno dan berbagai bangunan di segitiga bermuda tersebut". Atlantis yang diduga tenggelam dalam waktu satu hari satu malam diduga kuat tenggelam di segitiga bermuda dan beberapa kawasan lainnya yang mirip dengan kejadian yang ada pada segitiga bermuda tersebut salah satunya yaitu di Indonesia, Malaysia, India, dan lainnya".
Kronologi dari beberapa peristiwa terkenal
1840: HMS Rosalie
1872: The Mary Celeste, salah satu misteri terbesar lenyapnya beberapa kapal di segitiga bermuda
1909: The Spray
1917: SS Timandra
1918: USS Cyclops (AC-4) lenyap di laut berbadai, namun sebelum berangkat menara pengawas mengatakan bahwa lautan tenang sekali, tidak mungkin terjadi badai, sangat baik untuk pelayaran
1926: SS Suduffco hilang dalam cuaca buruk
1938: HMS Anglo Australian menghilang. Padahal laporan mengatakan cuaca hari itu sangat tenang
1945: Penerbangan 19 menghilang
1952: Pesawat British York transport lenyap dengan 33 penumpang
1962: US Air Force KB-50, sebuah kapal tanker, lenyap
1970: Kapal barang Perancis, Milton Latrides lenyap; berlayar dari New Orleans menuju Cape Town.
1972: Kapal Jerman, Anita (20.000 ton), menghilang dengan 32 kru
1976: SS Sylvia L. Ossa lenyap dalam laut 140 mil sebelah barat Bermuda.
1978: Douglas DC-3 Argosy Airlines Flight 902, menghilang setelah lepas landas dan kontak radio terputus
1980: SS Poet; berlayar menuju Mesir, lenyap dalam badai
1995: Kapal Jamanic K (dibuat tahun 1943) dilaporkan menghilang setelah melalui Cap Haitien
1997: Para pelayar menghilang dari kapal pesiar Jerman
1999: Freighter Genesis hilang setelah berlayar dari Port of Spain menuju St Vincent

Sumber :

www.google.com
www.wikipedia.org


MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA

TWITTER           = @aliv_fahrudin
INSTAGRAM      = muhamadaliv_fahrudin
PATH                  = Pak Udin
LINE                   = pak-udin


TERIMA KASIH BANYAK.



Kamis, 12 Mei 2016

Di Balik Keputusan Mengebom Hiroshima-Nagasaki.

Di Balik Keputusan Mengebom Hiroshima-Nagasaki 
Tatkala merancang bom maut ini, Dr Robert Oppenheimer ingat sepenggal kalimat dalam buku Bhagavad Gita.“…Apabila sinar dari seribu Matahari serentak memecah ke langit, maka seperti itulah kemegahan Sang Perkasa Tunggal…. Aku adalah Kematian, Penghancur Alam Semesta”. Di balik pemusnahan kedua kota, sesungguhnya Presiden Harry S. Truman sendiri yang menjadi alat dan sekaligus korban dari bom atom kerena jepang sebetulnya sudah kalah.
Pertempuran berdarah-darah untuk merebut Okinawa baru berakhir. Pasukan Marinir dan AD AS yang berjumlah lebih dari 180.000 orang mendarat di pulau yang terletak 350 mil barat daya Jepang itu pada 1 April 1945, dan baru berhasil mematahkan perlawanan sengit terakhir Jepang pada 21 Juni. Sekitar 7.000 pasukan penyerbu termasuk salah seorang panglimanya, Jenderal Simon B. Buckner tewas. Lebih dari itu 5.000 pelaut juga tewas dalam pertempuran di laut sekitar pulau tersebut. Di lain pihak Jepang kehilangan 70.000 tentara dan 80.000 penduduk.
Nah, sesudah Okinawa direbut, Washington selanjutnya memikirkan langkah untuk menaklukkan Jepang. Pimpinan militer AS menugaskan Jenderal Douglas MacArthur dan Laksamana Chester Nimitz untuk merancang dan menyiapkan serbuan terhadap daratan Jepang. Namun yang terjadi, pimpinan AD dan AL AS ternyata punya strategi berbeda.
Pihak AL berpendapat, sasaran utama selanjutnya adalah menguasai pantai China bagian selatan. Dari situ bombardemen serta blokade terhadap Jepang dapat dilakukan secara efektif. Mereka yakin dengan tekanan itu Jepang akan takluk tanpa harus melakukan invasi yang dikhawatirkan akan menelan korban luar biasa besar. Pasalnya, kalau di Okinawa saja korban tentara AS sudah begin’ tinggi, apalagi di daratan Jepang di many posisi pertahanan Jepang jauh lebih kuat dan menguntungkan.
Tetapi sebaliknya, para ahli strategi AD termasuk MacArthur menganggap usul AL itu tidak menjamin keberhasilan. Mereka mengatakan strategi itu hanya akan mengulur waktu peperangan sampai hertahun-tahun lagi, meskipun diakui pengeboman terus-menerus terhadap Jepang akan mengurangi korban di pihak Amerika. Namun bombardemen saja tidaklah menjamin Jepang akan takluk, sebagaimana telah dibuktikan oleh Jerman Nazi yang tidak juga terkalahkan hanya dengan pengeboman yang bahkan lebih hebat daripada yang bisa dilakukan terhadap Jepang.
MacArthur mendesak agar dilancarkan operasi pendaratan di Kyushu, pulau paling selatan di Jepang, lalu dilanjutkan invasi ke pulau utama Honshu. Serbuan ke Kyushu dengan kode Operasi Olympic direncanakan akan dilakukan pada musim gugur 1945. Sedang serangan ke Honshu lewat Operasi Coronet dijadwalkan pada Maret 1946.
Untuk invasi ke Honshu disiapkan 767.000 pasukan darat dan marinir, termasuk dua divisi yang akan didaratkan di Pulau Shikoku sebagai pengalih perhatian. Diperhitungkan apabila di Okinawa jumlah korban di pihak penyerbu mencapai 35 persen, maka serbuan ke Kyushu ditaksir akan mengorbankan sekitar 268.000 pasukan AS.
Pihak Jepang sendiri telah memperhitungkan kemungkinan invasi tersebut. Mereka lalu mempersiapkan segala sesuatu untuk mempertahankan pulau-pulaunya. Di Kyushu disiagakan 14 divisi dan lima brigade independen dengan jumlah pasukan sebanding dengan pihak penyerbu. Pimpinan militer Jepang pun menyerukan setiap orang dewasa yang mampu, balk prig maupun wanita, “untuk siap dipanggil ikut dalam pertempuran, serta rela mengorbankan jiwa dalam serangan bunuh diri terhadap pasukan musuh.”
Dalam sebuah penelitian pada September 1944, pihak AD AS menyimpulkan, bahwa pendaratan di Jepang adalah “lebih sulit dan lebih membahayakan dibandingkan invasi Normandia, D-Day di Eropa.”
Soal menyerah tanpa syarat
Penyebab pokok mengapa Jepang seperti halnya juga Jerman Nazi tidak bersedia menyerah lebih awal, menurut para pengamat, adalah adanya tuntutan “menyerah tanpa syarat” yang diajukan Presiden Roosevelt di Casablanca. Tuntutan ini hanya membuat perlawanan Jerman maupun Jepang bertambah gigih karena tidak ada harapan atau alternatif lain untuk mengakhiri perang dengan syarat yang lebih bails. Khusus bagi Jepang, tuntutan menyerah tanpa syarat itu diartikan tidak ada jaminan bahwa sistem kekaisaran serta kaisarnya sendiri akan dipertahankan, padahal kepada lembaga inilah kesetiaan orang Jepang termasuk para pemimpinnya merupakan hal yang paling utama.
Hasil jajak pendapat umum di AS menunjukkan sebagian besar orang Amerika menginginkan kaisar dicopot, bahkan harus dihukum mati. Namun itu dipahami oleh kalangan pemerintahan AS sendiri sebagai sikap emosional dan tidak memahami budaya bangsa Jepang. Para pakar di Deplu mengusulkan dipertahankannya sistem kekaisaran sesudah perang, karena sistem ini akan menjadi unsur stabilitas dalam reformasi Jepang pasca perang. Para pemimpin militer AS pun berpendapat serupa. Bahkan ikut mengusulkan perubahan rumusan tuntutan menyerah terhadap Tokyo dengan tambahan pernyataan tetap mempertahankan kaisar serta sistem kekaisaran.
Namun kalangan penasihat Presiden Harry S. Truman yang menggantikan Roosevelt yang meninggal dunia pada 12 April 1945, berpendapat lain. Mereka menentang modifikasi persyaratan menyerahnya Jepang, antara lain dengan alasan karena rakyat AS umumnya juga membenci kaisar Jepang dan menghendaki Jepang bertekuk lutut tanpa syarat apa pun. Apabila Truman sampai menyetujui perubahan persyaratan itu, maka hal itu justru akan merugikan posisinya sendiri di hadapan rakyatnya. Truman pun terombangambing.
Sementara itu di Jepang sendiri, sejumlah elite di kalangan pemerintah juga menyadari risiko dan bahayanya apabilaperang terus dilanjutkan.Munculnya kesadaran ini terutama baru setelah kabinet perang pimpinan PM jendral Hidiki Tojo jatuh pada juli 1944.Kabinrt baru pimpinan jendral (purn) Kuniaki Kosiko di dalamnya terdapat tokoh-tokoh yang menginginkan perang segera diahiri,seperti Laksamana Mitsumasa Yonai.Namun pendekatannya tidak membuahkan hasil,dan pada April 1945 kabinet berangkat lagi dengan PM Laksamana (pirn) Kantaro Suzuki.sebagai menteri luar negri,ia mengangkat shigemori Togo,seorang tokoh pengecam perang dan militerisme yang paling vokal.
Pemerintahan suzuki melanjutkan upaya diam-diam pemerintahan seblumnya untuk mendekati Uni sovt, yang ketika itu masih netral dalam peperangan dikawasan Pasifik.Tokyo mengharapkan jasa baik Moskow agar bersedia menjadi perantara Ke sekutu untuk memperoleh syarat yang lebih baik dalam memgakhiri perang.Untuk itu jepang bersedia membalas jasa uni soviet dengan memberi konsesi ekonomi maupun memberi wilayah Timur jauh.Namun pimpinan soviet, Josef setain mengetahui kondisi jepang yang sudah terpepat itu.Ia pun mengulur-ulur waktu sembari menunggu saat yang tepat untuk bertindak guna keuntunganya sendiri di timur jauh.
Kaisar Hirohito yang juga menyadari kegentingan keadaan,pada 22 juni 1945 mengundang PM,Menku, dan pimpinan militer ke istananya. kaisar mengambil inisiatif dengan mendesak para pimpinan pemerintah danmiliter untuk berusahamengahiri peperangan melalui diplomatik. Desakan kaisar ini memang membawa hasil,kerena bakan mentri peperangan maupun kepala staf tentera walaupun dengan berat hati,akhirnya setuju menyelesaikan perangmelalui meja perundingan.Usaha mendekati Uni sofiet pun ditingkatkan melalui Dubes Naotake di Moskow.
Dr Robert Oppenheimer yang timnya merancang dan membuat born tersebut di Los Alamos, menyaksikan uji coba peledakan tersebut dari jarak 10.000 yard dalam tempat perlindungan khusus. Ia menyaksikan sendiri betapa dahsyatnya sifat dan bentuk ledakan tersebut. Oppenheimer yang pernah mempelajari bahasa Sansekerta di Universitas Harvard, langsung teringat beberapa kalimat dari kitab Bhagavad Gita: “…Apabila sinar dari seribu Matahari serentak memecah ke langit, maka seperti itulah kemegahan Sang Perkasa Tunggal Aku adalah Kematian, Penghancur Alain Semesta”
Tatkala peledakan born atom ini terjadi, Presiden Truman sedang bertemu dengan PM Inggris Winston Churchill dan pemimpin Soviet Stalin di Postdam, di pinggiran kota Berlin. Truman dilapori keberhasilan itu, dan menurut ingatan Churchill, sontak Truman menunjukkan perubahan sikap setelah mengetahui bahwa negaranya kini memiliki bona atom. Truman yang semula dalam kesulitan menghadapi Stalin mengenai soal Eropa Timur pasta perang, lalu berubah menunjukkan sikap lebih percaya diri dan lebih tegas dalam perundingan tersebut.
Menjelang akhir perundingan, tanpa menyebut istilah nuklir atau atom, Truman sepintas memberitahu Stalin bahwa “kami kini telah mempunyai senjata baru yang memiliki kemampuan menghancurkan luar biasa.” Stalin yang diam-diam sebenarnya telah mengendus apa yang dikerjakan AS, mampu menutupi kekagetannya dan hanya berkomentar hendaknya AS dapat memanfaatkan senjata itu dengan sebaik-baiknya dalam menghadapi Jepang. Namun setelah itu Stalin pun langsung buru-buru menghubungi Moskow dan memerintahkan para ilmuwan Soviet untuk segera, dan dengan segala cara, menghasilkan senjata pemusnah serupa!
Apabila AS semula mengharapkan dan menghendaki Uni Soviet segera melibatkan diri dalam perang terhadap Jepang, maka kini setelah memiliki born atom, Washington pun berpandangan lain. Tadinya bantuan dari Soviet amat diperlukan untuk mengurangi tekanan Jepang terhadap Sekutu di Asia Tenggara dan Pasifik. Namun ketika itu Moskow punya alasan untuk tidak memerangi Jepang karena dia sendiri sedang bertahan matimatian terhadap serbuan Jerman Nazi.
Dengan bom atom, AS kini bisa berharap dapat mempercepat selesainya peperangan dengan Jepang tanpa keikutsertaan Uni Soviet. Para ahli strategi AS sendiri khawatir, keterlibatan Soviet melawan Jepang hanya akan menimbulkan komplikasi di kemudian hari seusai perang.
Persiapan dan kondisi Jepang
Sementara itu sejak Maret 1945 Jepang terus menerus didera pengeboman oleh kekuatan udara AS yang mengerahkan pesawat-pesawat pengebom berat B-29 Flying Fortress. Setiap kali serangan, Panglima Komando Pengebom Amerika Jenderal Curtis LeMay mengerahkan sekitar 500 pesawat. Perlawanan dari pesawat pemburu atau meriam penangkis udara Jepang tidak berarti, sehingga pengeboman dapat dilakukan leluasa, berpindah-pindah sasaran dari satu kota ke kota yang lain. Kehacuran industri dan kota-kota di Jepang luar biasa, lebih-lebih mengingat struktur bangunan penduduk umumnya dari kayu yang mudah terbakar.
Kota Nagoya telah berubah menjadi kota puing-puing. Ibukota Tokyo sendiri mengalami serangan udara besar dengan born bakar, sehingga puluhan mil persegi kota itu rata dengan tanah. Badai api akibat pengeboman pada 9-10 Maret menewaskan sedikitnya 87.000 penduduk sipil. Khusus untuk serangan ke Tokyo, penerbang-penerbang AS telah diinstruksikan untuk menjauhi kompleks Istana Kaisar. Sekalipun demikian tak wrung sebagian dari istana ikut terjilat api karena hebatnya kebakaran di sekitarnya.
Beberapa hari kemudian LeMay menyerang kota Yokohama, dan tatkala ke-517 pesawat penyerang telah pergi, maka 85 persen kota tersebut masih berkobar hebat. Setelah Tokyo dan Yokohama ludes, sasaran pindah ke Osaka dan Kobe dengan hasil serupa. Hanya Kyoto saja yang tidak pernah diserang mengingat nilainya yang tinggi sebagai kota pusat kebudayaan. Dan rangkaian serangan udara tersebut, lebih dari seratus mil persegi kawasan kota-kota besar Jepang rata dengan tanah, sepertiga bangunan gedung hancur, dan sekitar dua juta rumah tinggal musnah dengan akibat 13 juta penduduk kehilangan tempat tinggal. Jumlah korban penduduk sipil sangat besar. Jalur-jalur transportasi juga hancur, sehingga dikhawatirkan hubungan kereta api antar kota segera akan terhenti, dan ini berarti distribusi barang kebutuhan pun mandek.
Dihajar seperti itu, Jepang pun “sempoyongan”, namun tidak juga terjatuh. Barang atau materi untuk kebutuhan perang maupun kehidupan sehari-hari semakin langka. Bahan bakar minyak, baja, aluminium, dan sebagainya semakin terbatas. Rakyat pun diminta untuk menyuling minyak dari akar pohon pinus. Penduduk kota-kota yang paling terpukul juga mulai kekurangan makanan. Sehingga setiap hari Minggu, banyak dari mereka datang ke pedesaan sekitar, menukarkan barang berharga mereka seperti perhiasan, pakaian, dan sebagainya dengan sayur mayur, beras, kentang dan lain-lainnya yang dihasilkan petani.
Dalam keadaan demikian, di kalangan pemerintahan dan tokohnya timbul sikap mendua. Di satu pihak menginginkan pengakhiran perang, namun dengan persyaratan yang lebih baik dibandingkan menyerah tanpa syarat seperti yang dituntut Sekutu. Tetapi di lain pihak, mereka tetap bersiap diri menghadapi invasi AS. Jepang masih berharap bisa memperoleh satu saja kemenangan besar sehingga nantinya dapat mengakhiri peperangan dengan lebih terhormat.
Dewan tertinggi yang kini memimpin peperangan Jepang dikenal dengan sebutan “Enam Besar”, karena mereka terdiri dari enam tokoh yang didominasi militer, yaitu PM Laks.(purn) Suzuki, Laks. Mitsumasa Yonai selaku menteri AL, Jenderal Korechika Anami sebagai menteri AD, Laks. Soemi Toyoda yang memimpin Staf Umum AL, dan Jenderal Yoshijuri Umezu yang mengepalai Staf Umum AD. Satu-satunya yang sipil adalah Menlu Togo. Dengan komposisi demikian, maka kehendak dan kepentingan militer dapat lebih diakomodasi, sementara PM Suzuki sendiri harus berhati-hati untuk tidak bermusuhan dengan AD yang lebih kuat dan dapat melakukan kudeta. Ia ingat betul pada 1936 nyaris terbunuh dalam peristiwa percobaan kup oleh sekelompok perwira AD.
Dewan ini bersama pihak militer merancang Operasi Penentuan atau KetsuGo, yang intinya adalah rencana pertahanan Pulau Kyushu, dengan tujuan mampu memukul mundur penyerbuan pertama musuh. Sekalipun akhirnya memang tidak dapat menahan invasi AS, namun setidaknya pukulan awal yang diberikan Jepang akan menimbulkan kerugian besar bagi AS sehingga membuka kemungkinan pengakhiran perang lewat perundingan.Sementara itu di kalangan tentara pun ada kelornpok yang berpendirian lebih baikfepang hancur iebur daripada harus menyerah kalah!
Perhitungon korban
Deklarasi Postdam diumumkan pada 26 juli.Dalam deklarasi ini memang masih tercantum persyaratan menyerah tanpa syarat, namun hal ini lebih ditujukan terhadap Angkatan Bersenjata jepang.Sedangkan mengenai sistem kekaisaran atau kaisarnya sendiri, deklarasi itu membuka pintu dengan menyebutkan bahwa pemerintahan di jepang akan diserahkan kepada kehendak bebas dari rakyatnya. Deklarasi yang terdiri dari l3 pasal itu ditutup dengan ancarnan jika Pemerintah jepang tidak bersedia mengumumkan penyerahan tanpa syarat seluruh angkatan bersenjatanya, maka alternatifnya adalah penghancuran lebih lanjut negeri jepang.
Dubes jepang di Moskow, Naotake Sato berpendapat bahwa persyaratan dari Postdam itu sebenarnya lebih baik dari pada yang telah dipaksakan terhadap jerman Nazi, dan sebaiknya diterirna oleh Tokyo.Namun temyata reaksi dariTokyo terhadap Deklarasi Postdam dingin-dingin saja. PM Suzr,rki bahkan menyatakan “tidak perlu menanggapinya dengan serius.” Berita Lrtama koran The New York Times terbitan 30 fuli pun dengan judul besar-besar menuliskan : ” jepang Resmi Menolak Ultimatum Sekutu”.
Dinas intelijen AS menangkap pesan-pesan rahasia jepang yang di satu pihak masih mempersoalkan persyaratan pengakhiran perang yang tampaknya tidak mungkin diterirna oleh AS. Sementara dilain pihak juga tersadap sinyal-sinyal militer jepang yang terus menyiapkan diri untuk pertahanan tanah air. Persiapan bertahan ini dinilai sebagai sikap bersikeras militer jepang untuk meneruskan peperangan di negerinya sendiri, dan AS pun menganggap bahwa AD |epang masih menjadi kekuatan paling dominan di jepang.
Karena itulah disimpulkan bahwa bagaimana pun jepang tidak memiliki kesediaan untuk menyerah.
Persoalannya kemudian adaiah bagaimana memutuskan untuk meneruskan rencana invasi ke daratan ) epang, termasuk menggunakan alternatif penggunaan bom atoln. Berbagai saran dan pertirnbangan dikumpulkan Presiden Truman, karena akhirnya dialah yang harus memberi keputusan terahir.
Dalam soal hitung menghitung taksiran korban yang akan jatuh di pihak AS dalam penyerbuan, Kepala Staf Gabungan jederal George Marshall dilaporkan pernah menyebutkan angka korban tewas dan luka-luka akan berkisar antara 250.000 hingga satu juta orang. Sementara Menteri Peperangan Henry Stimson mengaku pernah dilapori bahwa harga yang harus dibayar adalah sekitar satu juta korban, mati maupun terluka. PM Churchill bahkan sempat menyampaikan angka yang lebih hebat lagi, yaitu satu juta nyawa AS ditambah setengah juta Inggris yang akan hilang dalam upaya terakhir menaklukkan negeri ini.
Tetapi ada pula hitungan yang lebih moderat, yang dikeluarkan oleh kornisi gabungan perencanaan perang di Washington. Hitungan ini menyebut bahwa untuk serbuan ke Kyushu dan dataran Tokyo,korban di pihak AS adalah 40.000 tewas,190.000 luka-luka, dan 3.500 hilang. Sedangkan jenderal MacArthur memproyeksikan dalarn 30 hari pertama pertempuran, korban akan mencapai 50.800 dan untuk 90 hari pertempuran sekitar 105.000 korban, mati maupun yang terluka.
Keputusan Truman
Sementara itu pertirnbangan mengenai kernungkinan penggunan bom atom juga disusun. Sebuah panel tercliri dari para ahli dibentuk untuk mernbuat usulan. DrOppenheimer merrperkirakan sedikitnya 20.000 orang akan mati dengan satu ledakan saja, sehingga Menteri Stimson berpendapat agar bom ini diarahkan terhadap obyek kerniliteran saja. Panelis lain yang mengetahui kedahsyatan bom ini mengusulkan, untuk meyakinkan jepang bagaimana jika kehebatan daya penghancur bom ini “didemokan” di suatu wilayah jepang yang relatif terisolir. Perdebatan pun terjadi,dan akhirnya direkornendasikan pernakaian bom atom terhadap jepang tanpa peringatan terlebih dulu.
Hiroshirna akan dijadikan sasaran pertama, dengan pertirnbangan ini adalah kota terbesar yang belum pernah diserang dengan bom bakar, dan dikenal sebagai kota tentarakarena di situ terdapat Mabes Tentara Kedua dengan sekitar 42.000 pasukan. Di sini juga ada pelabuhan militer penting. Kota yang terletak di bagian selatan pulau utama Honshu ini dihuni lebih dari 360.000 orang, nalnlrn 120.000 di antaranya telah mengungsi keluar kota.
Sekalipun demikian, rekornendasi itu tidaklah lolos begitu saja. Sejurnlah pakar yang tergabung dalarn proses pengembangan senjata itu keberatan menggunakan bom atom Untuk tujuan perang. Dipirnpin ahli fisika Dr james Franck, seoran.pemenang Hadiah Nobel,mereka menyatakan jika AS sampai menjadi negara pertalna yang menggunakan senjata penghancur kemanusiaan ini, maka itu berarti AS mengorbankan dukungan publik dunia, memulai lomba senjata, dan mengucilkan kemungkinan tercapainya perjanjian internzisional untuk mengendalikan perseniataan semacarn itu.
Namun keberatan mereka ditampik,dan pertembuan khusus diadakan oleh Presiden Trurnan dengan menteri peperangan serta para kepala staf gabungan.Asisten Menteri Peperangan john McCloy sarnpai saat terakhir menentang pemakaian bom atom dan masih menyarankan agar hal itu diultirnatumkan terlebih dahulu terhadap jepang. Apabila jepang menerima ultimatum bom Atom, maka selain menghindari banyak korban, AS pun akan meraih posisi moral lebih baik karena tidak menggunakan senjata pemusnah massal tersebut.
Dalarn proses perkembangan selanjutanya, Presiden Trurnan akhirnya memutuskan bahwa bom itu harus digunakan.Dalam hal ini dia menperoleh dukungan dari Churchill sewaktu bertemu di Postdam. Keputusan ini tarnpaknya diambil berdasarkan pragrnatisme belaka, karena bom tersebut hanyalah dipandang sebagai sekadar sebuah senjata kemiliteran dalam perang yang memang perlu digunakan,disamping keyakinannya bawa dengan bom itu perang cepat dapat diakhiri, dan banyak korban tewas, terutana AS, yang dapat diselamatkan. Ia bahkan ingin menunjukkan bahwa jumlah orang jepang yang tewas akibat pengeboman di Tokyo saja masih lebih besar dari pada yang diakibatkan bom atorn.
Dalam wawancara tahun 1958 dengan john Toland, penulis sejarah kemiliteran,Trurnan menyatakan keputusannya menggunakan bom atom terjadinya begitu saja tanpa melalui perenungan jiwa yang mendalam. “Begitu saja saya memutuskannya. Ya seperti inilah,” ujarnya sambil menientikkan dua jarinya.
Keputusan Truman tersebut tidak membatasi penggunaan hanya satu bom atom saja, tetapi suatu kampanye pengeboman sampai jepang benar-benar bertekuk lutut. Panglima Komando Udara Strategis AS Jenderal Carl Spaatz yang mengetahui konsekuensi luar biasa dari operasi pengeboman tersebut, meminta perintah tertulis dari Presiden Truman intuk menjatuhkan bom tersebut. Tanggal 24 Juli Truman merancang surat perintah itu, dan besoknya telah diterima Spaatz.
Dalam surat perintah itu diinstruksikan, Grup Komposit ke-509 dari Angkatan Udara ke-20 adalah yang akan bertugas menjatuhkan bom dengan pengamatan visual atas sasarannya. Waktu untuk serangan ditentukan setelah 3 Agustus dalam kondisi cuaca yang mengizinkan, dengan salah satu dari empat kota sasaran sesuai urutan: Hiroshima, Kokura, Niigata, dan Nagasaki. Instruksi Presiden Truman juga menyebutkan perlunya pesawat tambahan yang harus menyertai pesawat pengebom, untuk membawa personel yang akan mengamati dan merekam akibat ledakan bom tersebut
Demikianlah satu hari setelah surat perintah keluar, di lepas pantai Pulau Tinian berlabuh kapal penjelajah berat USS Indianapolis. Kapal perang ini yang empat hari kemudian ditenggelamkan kapal selam Jepang, menurunkan muatan super rahasia, berupa silinder metal yang berisi U(urani um )-235, yang akan menjadi jantung born atom pertama yang operasional. Born ini dirakit di ruang khusus selama beberapa hari, sementara Grup 509 pimpinan Kol. Paul W. Tibbets Jr melakukan latihan dalam suasana rahasia dengan penjagaan ketat.
Cuaca diramalkan cukup bagus setelah lewat tengah malam 5 Agustus, dan pesawat B-29 Enola Gay (nama ibunda Kol. Tibbets) serta pesawat-pesawat yang menyertainya pun tinggal landas dari Tinian pada pukul 02.45 dinihari 6 Agustus. Sebuah tragedi menyedihkan dalam sejarah kemanusiaan akan terjadi beberapa jam lagi di kota Hiroshima yang kala itu masih tertidur lelap (rb)

MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA

Instagram : muhamadaliv_fahrudin
Path          : Pak Udin
Line           : pak-udin

TERIMA KASIH


Kisah Wing Garuda dalam Operasi Trikora: Baku Tembak Hingga Pendaratan Darurat.

Kisah Wing Garuda dalam Operasi Trikora: Baku Tembak Hingga Pendaratan Darurat
Para pilot Wing Garuda yang terlibat dalam misi tempur untuk membebaskan Irian Barat dalam Operasi Trikora memiliki risiko sama seperti para pilot pesawat militer lainnya. Dalam kondisi genting mereka bahkan harus siap baku tembak saat berada di darat.
Ketika pemerintah RI mencanangkan Operasi Tri Komando Rakyat (Trikora) untuk membebaskan Irian Barat dari kolonialisme Belanda (1962), para awak dari maskapai penerbangan Garuda juga dilibatkan. Komando Tertinggi (KOTI) Trikora membentuk Wing Garuda (WG) dan Wing Garuda 011 (WG 011) yang merupakan kekuatan bala cadangan udara untuk mendukung kekuatan AURI. Tugas utama yang dibebankan kepada WG dan WG 011 adalah melaksanakan penerbangan penyusupan, penerjunan sukarelawan dan pasukan tempur, angkutan logistik, komando Kendali udara, pelacak cuaca, angkut personel, serta SAR.
Untuk melaksanakan sejumlah misi yang cukup riskan itu, WG dan WG 011 menggunakan pesawat-pesawat transpor seperti DC-3 Dakota, C-47 Skytrain, dan ConvairB-36. Dalam setiap penerbangannya para pilot WG dan WG 011 akan menghadapi risiko dihadang oleh pesawat-pesawat tempur Belanda yang saai itu tergolong canggih, yakni MK-06 Hawker Hunter, AS-4 Firefly, P2V-7 Neptune, dan B-26 Invader. Selain sergapan pesawat tempur penerbangan rahasia WG dan WG 011 juga kerap menghadapi cuaca buruk serta radar musuh sehingga harus terbang pada ketinggian rendah (tree top) di atas kawasan hutan lebat atau perairan yang ganas siang maupun malam hari. Setelah Irian Barat diserahkan ke pangkuan RI melalui United Nations Temporary Executive Authority (UNTEA) pada 1 Oktober 1962, tugas yang harus dilaksanakan WG dan WG 011 untuk membereskan Irian Barat tetap berlangsung.
Salah satu misi yang berpotensi menimbulkan konflik bersenjata adalah ketika personel WG dan WG 001 ditugaskan Panglima Tertinggi (Presiden) untuk mengambil alih perusahaan penerbangan Belanda, De Kroonduif NV yang berada di Irian Barat. Tim dari WG kemudian membentuk satu kontingen yang kurang lebih terdiri dari 40 orang yang memiliki kemampuan mengelola perusahaan penerbangan, penerbang, dan teknisi. Sebagai pimpinan kontingen ditunjuk pilot senior Captain M Syafei, yang diberi wewenang penuh untuk mengelola perusahaan penerbangan yang diambil alih beserta fasilitas pendukungnya seperti hanggar, gudang suku cadang, fasilitas pemeliharaan, hotel, dan lainnya. Captain Syafei sendiri saat ini masih hidup sehat dan berumur 83 tahun serta masih aktif mengikuti dunia penerbangan Tanah Air dan sebagai pengajar di Jurusan Teknik Penerbangan, Universitas Trisakti, Jakarta. 
Kontingen yang juga dibekali kemampuan bertempur itu dilantik oleh Presiden Sukarno pada 13 Desember 1962 melalui upacara sederhana dan singkat. Perasaan bahwa misi ke Irian Barat itu merupakan misi tempur sekali jalan (one way ticket) sangat terasa ketika Bung Karno memberi perintah yang intinya berbunyi, ‘’Kibarkanlah bendera-bendera ini (Merah Putih, bendera pasukan PBB, dan bendera Garuda) pada saat ayam berkokok tanggal 1 Januari 1963’’. Para pilot kontingen yang berjumlah 14 orang tidak hanya berdebar-berdebar karena adanya perintah bertempur itu, tapi juga was-was karena harus terbang di atas wilayah Irian Barat yang belum dikenal dan di bawahnya terhampar hutan belantara yang belum banyak disentuh manusia.
Untuk menghadapi kemungkinan terburuk setiap personel kontingen dibekali pistol. Agar tidak mencolok pistol ditaruh dalam koper dan ditempatkan secara tersembunyi. Untuk penggunaan persenjataan dan kemampuan tempur para personel Wing Garuda telah mendapat latihan militer dari TNI AU dan diselengarakan selama dua minggu di kawasan Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Kontingen WG diberangkatkan ke Biak dari Lapangan Terbang Kemayoran, Jakarta pada 18 Desember 1962 pukul 03.00 dini hari menggunakan pesawat Lockheed L-188 Electra. Penerbangan berjalan lancar dan kontingen pun tiba di Lapangan Terbang Mokmer, Biak dengan selamat. Kontingen kemudian menuju ke gedung perkantoran De Kroonduif NV dan di luar dugaan disambut hangat oleh staf pimpinan perusahaan, Albert Janssen. Sebagai pimpinan rombongan Captain Syafei sangat salut terhadap para staf dan pekerja Belanda yang sangat kooperatif dan mematuhi keputusan undang-undang (tentang penyerahan Irian Barat yang disahkan oleh PBB) yang sedang berlaku. ‘’Mereka sama sekali tidak menunjukkan permusuhan. Secara politik Indonesia-Belanda memang bermusuhan tapi dalam hal profesi mereka benar-benar bertanggung-jawab dan kooperatif,’’ papar Syafei. 
Tugas non penerbangan
Suasana di hari pertama yang menyejukkan itu tiba-tiba berubah drastis karena salah satu anggota kontingen, Gunadi, yang sedang mengendarai mobil secara tak sengaja telah menabark seorang penduduk Irian Barat sehingga mengalami luka cukup serius. Rupanya jalan di Irian Barat yang belum dikenal dan sikap penduduk Irian Barat yang masih sembrono menjadi penyebab kecelakaan fatal itu.
Insiden kecelakaan itu jelas menjadi potensi dari penduduk lokal untuk melancarkan aksi kekerasan. Tapi Janssen yang notabene berada di pihak ‘’musuh’’ ternyata bersikap kooperatif. Dengan pendekatan secara kekeluargaan insiden kecelakaan itu dapat diselesaikan tanpa menimbulkan konflik kekerasan. Pihak De Kroonduif rupanya sangat patuh hukum dan bersedia menyerahkan sejumlah pesawat dan fasiltasnya. Pesawat dan fasilitas yang diserahkan ke kontingen antara lain dua Dakota, tiga Twin Pioneer, tiga Beaver berikut terminal laut yang berada di tepi pantai Mokmer, fasilitas pemeliharaan, gudang suku cadang, dan lainnya. Berdasar pengalaman kontingen, manajemen dan organisasi segera disusun dengan nama perusahaan Garuda Irian Barat. Para personel Kontingen harus bekerja super cepat, hanya ada waktu satu minggu karena para personel Belanda dari Kroonduif akan segera pulang ke negaranya untuk merayakan Tahun Baru dan Natal.
Tugas yang paling membingungkan bagi Kontingen adalah ketika mengurus Hotel Rift karena sama sekali tidak memiliki pengalaman. Dengan prinsip pantang mundur Kontingen akhirnya bekerja dengan cara meniru pekerjaan rutin seperti yang dilakukan oleh karyawan Belanda sebelumnya. Pekerjaan yang sangat mendebarkan adalah ketika harus melakukan pengecatan pesawat Twin Pioneer sampai jauh malam menjelang akhir tahun. Untuk melaksanakan pengecatan pesawat yang dibutuhkan kemampuan khusus dilakukan Captain Syafei dibantu satu orang yang diutus oleh Departemen Perhubungan, Agil.
Cat warna Merah Putih Biru di lambung pesawat yang melambangkan bendera Belanda harus dihapus diganti warna Merah Putih dan regristasi PK. Menjelang malam Tahun Baru pun semua pekerjaan telah selesai. Untuk mengantisipasi segala kemungkinan pada acara pengibaran bendera yang dialkukan keesokan harinya, semua personel Kontingen menyiagakan diri dengan senapan serbu dan pistolnya. Keadaan menjelang malam memang makin menegang karena di sejumlah kawasan di Kota Biak terjadi tembak-menembak. Tapi aksi tembak-menembak sporadis itu ternyata tidak meluas ke Mokmer. (A Winardi).

Sumber : www.google.com 
Sumber : www.wikipedia.com
Sumber : Di rangkum dari berbagai sumber.

MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA

Instagram : muhamadaliv_fahrudin
Path          : Pak Udin
Line           : pak-udin

TERIMA KASIH




Pengikut