ADA BENDERA ALAM PEUDEUNG MILIK KESULTANAN ACEH DI MUSEUM NASIONAL COPENHAGEN DENMARK
Tulisan ini pertamanya di tulis oleh Tarmizi Age pada 04 Juli 2007 atas nama KMPD Perwakilan Eropa dan ASF di Denmark, dan sudah pernah dipublikasi lalu kemudian admin yang bertindak sebagai editor fanspage Sejarah Dunia memposting kembali tulisan ini guna menambah wawasan kita bersama.
di antara barang-barang yang sangat hebat di Museum Nasional Compenhagen Denmark terdapat selembar bendera Kesultanan Aceh Darussalam yang pernah digunakan di antara tahun 1850-1904. Bendera itu terlihat bewarna merah dan dihias dengan bulan sabit, bintang dan dua buah pedang.
Bendera itu merupakan barang berarti politik yang mungkin berkaitan dengan perang antara Kesultanan Aceh dan Kerajaan Belanda yang terjadi pada tahun 1873-1904.
Aceh adalah sebuah bangsa yang sudah maju sejak zaman-berzaman dahulu, ini bukan suatu isu atau propaganda murahan tapi ia bisa disaksikan oleh bukti-bukti sejarah yang tersimpan bagus di museum-meseum Eropa. KMPD (Komite Monitoring Perdamaian dan Demokrasi) perwakilan Eropa dan ASF di Denmark berusaha menelusuri kejayan masa lalu negara Kesultanan Aceh. Hasil usaha KMPD dan ASF membuahkan hasil, museum di Denmark misalnya telah mengantar seratusan gambar-gambar bukti sejarah zaman dulu kepada Ketua KMPD Eropa melalu perantara yang digunakannya. Barang-barang Aceh zaman dahulu tersimpan di Musem Nasional Denmark (Nationalmusset), di dalam gedung istana lama yang sangat besar itulah tersimpan seratusan barang-barang Aceh kuno sebagai salah satu bukti bersejarah.
"Tidak kurang dari 140 barang antik yang sangat indah berasal dari Aceh. Koleksi barang etnografis itu dikumpul oleh penjelajah, pedagang, ahli antropologi atau pelayar yang membawa barang-barang ini dari negara Aceh". kata Bente Wolff, kepala bagian India, Asia Tenggara dan Oceania di kolleksi etnografis, Museum Nasional di København, kepada Marie Bjørnager Jensen salah seorang mahasiswa di sebuah Universitas di Denmark jurusan antropologi yang mengambil subjek tentang Aceh.
Antara barang-barang tersebut adalah selendang dan perisai dari Aceh itu disebut penjaga museum merupakan barang yang sangat berarti dan unik untuk negara Denmark yang diberikan kepada museum oleh perbendaharaan kerajaan Denmark. Pisau perak merupakan barang yang paling kuno, ia dibuat pada tahun 1748. Ada juga sebuah tempat rokok, yang dulu diberikan kepada Raja Denmark sebagai hadiah, namun hasil penelusuran KMPD dan ASF yang juga di bantu Marie belum dapat mendeteksi hadiah dari siapakah itu, apakah dari Sultan Aceh atau dari para saudagar.
”Sangat baik kalau pribumi dari negara asal barang di koleksi etnografis melihatnya dengan mata sendiri”, kata Bente Wolff, kepala bagian India, Asia Tenggara dan Oceania di koleksi etnografis, Museum Nasional di København. Melihat barang kuno Aceh di Denmark, jadi kita bisa bayangkan kehidupan orang Aceh 100-200 tahun yang lalu. Selendang dan celana berbenang emas, kain kepala, topi dan kalung, anting-anting dan rem dari perak, batang rokok dan bungkusnya, ada tembakau dan gunting, tikar yang berdesain indah dan penutup makanan dibuat dari daun pisang dan kertas berwarna cerah, lampu berhiasan burung kecil, bisa tahu indahnya di dalam rumah Aceh dulu.
kepentingan agama seperti kain suci untuk beribadah yang terhias dengan desain islam yang di bordir dengan benang perak atau berberapa batu kuburan juga terdapat di museum ini.
Dengan terdapatnya barang-barang Kesultanan Aceh di museum-museum Eropa seperti di Denmark, maka KMPD Perwakilan Eropa dan ASF di Denmark meminta Pemerintah Aceh dan pihak Museum Negeri Aceh untuk mengambil tidakan-tindakan lobi yang tinggi guna membawa pulang barang-barang berharga Aceh yang ada diluar negeri tersebut.
Sumber : http://waa-aceh.org/bendera-aceh-di-museum-nasional-copenhagen-denmark/
Sumber : https://www.google.co.id/webhp?sourceid=chrome-instant&ion=1&espv=2&ie=UTF-8
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH DUNIA. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label SEJARAH DUNIA. Tampilkan semua postingan
Minggu, 23 Oktober 2016
Jumat, 06 Mei 2016
KISAH AL-AQSA YANG PERNAH DIJADIKAN SEBAGAI ISTANA PASUKAN SALIB.
KISAH AL-AQSA YANG PERNAH DIJADIKAN SEBAGAI ISTANA PASUKAN SALIB
Masjid Al-Aqsa yang merupakan Masjid tersuci ke-3 umat Islam laksana seorang gadis cantik yang selalu menjadi rebutan dunia. Berbicara soal Masjid Al-Aqsa tentu tidak akan pernah terlepas dari sejarah perebutan kekuasaan di Jerussalem. Penguasa demi penguasa silih berganti memperebutkan otoritas di kota suci ini. Pada 1095 M, Kaisar Bizantium meminta bantuan Paus Urbanus II di Roma untuk melawan tentara Seljuk di Semenanjung Anatolia. Di hadapan para pembesar dan umat Kristiani di Clermont, Paus Urbanus menjawab dengan seruan Perang Salib. Tidak saja untuk melawan Seljuk, melainkan untuk menaklukkan Yerusalem dari umat Muslim.
Kendati berada di jantung dunia Muslim, Jerussalem rentan jatuh ke tangan tentara Salib. Stabilitas politik di dunia Muslim pada masa itu sudah kurang menguntungkan. Konflik terus-menerus antara Seljuk dan Fatimiyah membuat posisi pertahanan Jerussalem rentan. Tentara Salib menaklukkan Jerussalem pada 1099 M saat kota itu baru saja direbut Fatimiyah dari Bani Seljuk. Pada 15 Juli 1099 M, tentara Salib berhasil menguasai kota itu.
Penaklukan tentara Salib mencatatkan tragedi paling mengerikan yang pernah disaksikan Masjid Al-Aqsa. Sebagian besar penduduk Muslim melarikan diri ke masjid untuk mencari keselamatan. Tak peduli situs suci atau tidak, tentara Salib masuk dan membantai semua penduduk Muslim di sana. Pembantaian itu menewaskan ribuan Muslim, seperti disebut Karen Arsmtrong, “darah menggenang sampai lutut”. “Di mana-mana tercecer potongan-potongan tubuh manusia, badan tanpa kepala dan bagian-bagian tubuh yang dimutilasi, terserak-serak di segala penjuru,” tambah Montefiore. Setelah menguasai Jerussalem, Godfrey menjadikan Masjid Al-Aqsa sebagai tempat tinggal. Interior masjid direnovasi menjadi sebuah istana dengan dinding-dinding baru, kebun-kebun istana, dan kamar-kamar anggota kerajaan. Semua simbol keIslaman ditutup. Qubbat As-Sakhrah (Dome of the Rock) yang terletak beberapa ratus meter dari Masjid Al-Aqsa pun mengalami nasib serupa. Bangunan dari Dinasti Umayyah itu diubah menjadi gereja.
Pada masa itu umat Muslim dilarang memasuki kota suci Jerussalem. Al-Aqsa sunyi dari lantunan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan kumandang Adzan. Upaya umat merebut kembali Jerussalem dari cengkeraman Pasukan Salib dilakukan berulang kali. Tapi selalu gagal. Majid Irsan Al Kilani mengulas fenomena kegagalan ini dalam Hakadza Zhahara li Shalahiddin wa Hakadza Mat al-Quds. Kesimpulannya, umat Islam memang pantas kalah. Masjid Al-Aqsa baru kembali ke tangan Muslim di bawah komando Sultan Shalahuddin al-Ayyubi pada 1187 M. Menaklukkan Jerussalem, Shalahuddin masuk ke gerbang kota dengan damai. Tak ada pembantaian warga sipil. Sultan Ayyubiyah ini menjamin keselamatan dan kebebasan beribadah semua pemeluk agama. Terkecuali, pasukan Salib yang dia minta keluar dari kota. Hal pertama yang dilakukan Shalahuddin saat memasuki Jerussalem adalah mencopot tiang salib dari atas Qubbat As-Sakhrah (Kubah Batu).
Carole Hillenbrand dalam The Crusade: Islamic Perspective mengisahkan, sebuah salib besar dipancangkan di atas kubah batu pada masa penaklukkan Jerussalem oleh kaum Frank. Mereka menghiasi Al-Aqsa yang saat itu berstatus sebagai istana dengan patung, altar, dan gambar-gambar kekristenan seperti gambar Bunda Maria. “Ketika kaum Muslim memasuki kota itu, pada hari Jumat, sekelompok orang naik ke puncak kubah untuk menurunkan salib itu. Ketika mereka telah tiba di puncak kubah, semua orang berteriak bersama-sama,” kenang Hillenbrand. Pada saat itu seluruh bangunan yang ada di dalam komplek Al-Haram Asy-Syarif (Tanah Suci Yang Mulia) dikembalikan kepada fungsinya masing-masing seperti semula. Umat Islam kembali beribadah dan memenuhi Masjid Al-Aqsa.
Tentara Salib berulang kali mencoba merebut kembali Jerussalem dari tangan Shalahuddin, tetapi selalu teratasi. Hingga kematian Sultan Shalahuddin pada 1193 M, Dinasti Ayyubiyah masih menguasai Jerussalem. Pada masa Kesultanan Mamluk, semangat Perang Salib mulai mereda. Mamluk melakukan beberapa renovasi di kompleks Al-Haram Asy-Syarif (Tanah Suci Yang Mulia). Sekolah-sekolah fikih dibangun. Muslim dari berbagai belahan dunia seperti Afrika, Persia, dan bahkan India berbondong-bondong ke Jerussalem. Seorang ulama masyur, Ibnu Taimiyah, menulis sebuah risalah singkat tentang keutamaan mengunjungi Masjid Al-Aqsa lengkap beserta adab dan doa-doa ketika hendak memasukinya.
Memasuki awal abad ke-16, kekuatan baru muncul di belahan timur dunia Islam, ialah Kekaisaran Osmaniyah Turki. Pada masa Kekaisaran Osmaniyah Turki, Al-Aqsa terus menjadi magnet dari masa ke masa. Pada tahun 1513 M, Sultan Selim I mulai merebut beberapa wilayah kekuasaan Mamluk. Tiga tahun kemudian, Jerussalem dikuasai oleh Turki lewat penyerahan secara damai. Pada masa ini, Jerussalem mengalami kebangkitan baru. Sultan Turki mengirim gubernur, tentara, dan administrator untuk mengelola kota. Masjid Al-Aqsa mengalami rekonstruksi dan perbaikan. Selama pemerintahan putra Sultan Selim I, Sultan Sulaiman Al-Qanuni, banyak bagian Al-Aqsa yang direnovasi, kehidupan di tanah Jerussalem aman sejahtera dan rakyat hidup damai dalam perbedaan dibawah naungan Khilafah (sistim pemerintahan Islam).
Instagram : muhamadaliv_fahrudin
Path : Pak Udin
Line : pak-udin
Sumber : KNRP
Sumber : KNRP
Terima kasih
Selasa, 26 April 2016
Bangsa Kurdi, Bangsa malang yang tak bernegara.
Bangsa Kurdi, Bangsa malang yang tak bernegara.
.
.
.
Kurdi adalah sebuah kelompok etnis di Timur Tengah, yang sebagian besar menghuni di suatu daerah yang kemudian dikenal sebagai Kurdistan, meliputi bagian yang berdekatan dari Iran, Irak, Suriah, dan Turki.
.
.
Kurdi adalah sebuah kelompok etnis di Timur Tengah, yang sebagian besar menghuni di suatu daerah yang kemudian dikenal sebagai Kurdistan, meliputi bagian yang berdekatan dari Iran, Irak, Suriah, dan Turki.
Mereka adalah orang-orang Iran dan berbicara dalam bahasa Kurdi, yang merupakan anggota bahasa Iran cabang dari Indo-Eropa. Jumlah orang Kurdi sekitar 30 juta, dengan mayoritas tinggal di Asia Barat, dengan masyarakat diaspora Kurdi yang signifikan berada di kota-kota barat Turki, di Armenia, Georgia, Israel, Azerbaijan, Rusia, Lebanon, dan, dalam beberapa dekade terakhir ada di beberapa negara Eropa dan Amerika Serikat.
Orang-orang Kurdi merupakan mayoritas di wilayah otonomi Kurdistan Irak dan kelompok minoritas yang signifikan di negara-negara tetangga seperti Turki, Suriah dan Iran, di mana gerakan-gerakan nasionalis Kurdi terus memburu otonomi (lebih besar).
Dengan demikian, bangsa Kurdi, yang berjumlah sekitar 30–38 juta jiwa, adalah kelompok etnis terbesar yang tak memiliki wilayah negara.
Karaktar geografis Kurdistan yang terdiri dari gugusan perbukitan, struktur sosial yang sangat sarat sentimen tribalisme, serta sistem mata pencarian yang mengandalkan pertanian dan menggembala memang membuat bangsa dan wilayah Kurdistan menjadi semieksklusif sepanjang sejarahnya selama sekitar 3.000 tahun.
Sepanjang sejarahnya, tidak ada satu bangsa atau kekuatan pun yang mampu menguasai secara penuh bangsa dan wilayah Kurdi, juga sering disebut sebagai Kurdistan. Yunani, Romawi, Persia, dan bahkan dinasti berbasis Islam selalu gagal menundukkan secara penuh bangsa Kurdi. Pada era modern pun, sistem yang melahirkan negara seperti Turki, Iran, Irak, dan Suriah gagal pula menguasai secara penuh wilayah Kurdi.
Sesuai dengan sejarah politik Kurdi yang cukup tua, bangsa Kurdi termasuk bangsa yang kurang beruntung. Bahkan, Kurdi disebut sebagai bangsa tragis akibat karakter geografis, sentimen tribalisme, tirani, dan kolonialisme.
Tragedi bangsa Kurdi itu pun kemudian dikenal dengan nama “problem Timur”. Ironinya, problem Kurdi sering kali dilupakan, diabaikan. Tidak ada pembelaan terhadap bangsa Kurdi, bahkan dijadikan komoditas politik kekuatan regional maupun internasional untuk tujuan politik tertentu.
Walau kartu Kurdi dipakai, sama sekali tanpa ada niat tulus dari siapa pun untuk mencari solusi yang adil soal eksistensi bangsa Kurdi. Karena itu, tidak heran jika Kurdi pun seperti duri dalam daging bagi setiap pemerintah pusat di negara-negara modern saat ini, seperti Turki, Irak, Iran, dan Suriah.
Negara-negara itu juga sepakat mencegah dengan segala cara berdirinya negara Kurdi yang berdaulat di mana pun. Negara-negara itu beralasan, jika Kurdi memiliki negara sendiri di salah satu wilayah negara tersebut, hal itu akan mengobarkan nasionalisme seluruh bangsa Kurdi. Selanjutnya, hal ini bisa mengancam kekuasaan mereka pada wilayah Kurdi di negara masing-masing.
Bahkan, ada kesepakatan tidak tertulis di antara Turki, Iran, Irak, dan Suriah untuk mencegah lahirnya negara Kurdi walau pada saat bersamaan mereka bisa menggunakan kartu Kurdi untuk mengganggu negara tetangga yang lain. Misalnya, Iran atau Turki sering menggunakan kartu Kurdi Irak untuk menggoyang pemerintah pusat di Baghdad, dan demikian juga sebaliknya.
Ada beberapa faktor yang membuat bangsa Kurdi terserak-serak dan gagal mewujudkan impian untuk memiliki negara sendiri. Pertama, kentalnya sentimen kesukuan yang membuat bangsa Kurdi tidak pernah bersatu secara kebangsaan. Hal ini menyebabkan sulitnya lahir seorang pemimpin Kurdi yang bisa menyatukan bangsanya. Walau memiliki satu identitas, yakni Kurdi, kelompok ini juga terbagi-bagi lagi ke dalam berbagai suku. Kedua, Kurdi menjadi korban kediktatoran pemerintah pusat di negara-negara di mana bangsa Kurdi berada menyusul pembagian pasca-Perang Dunia I. Ketiga, kolonialisme turut merobek-robek kesatuan bangsa Kurdi.
Para pemerintah diktator yang menaungi bangsa Kurdi itu, misalnya, tidak mengakui eksistensi bangsa Kurdi. Pemerintahan diktator itu juga menolak eksistensi bahasa Kurdi di negaranya.
Turki, Iran, dan Irak yang memiliki warga Kurdi dalam jumlah besar juga tidak mengakui keberadaan bangsa Kurdi di dalamnya. Pemerintahan di negara-negara tersebut bersikukuh hanya satu bangsa, budaya, dan bahasa di negara mereka. Jika realitas sosial di negara-negara itu ada banyak budaya dan bahasa, maka yang diakui hanya satu dan yang lain harus disingkirkan. Kurdi selalu menjadi korban. Itulah realitas politik yang dihadapi bangsa Kurdi di Turki, Iran, Irak, dan Suriah.
Pendiri Turki modern, Mustafa Kemal Ataturk, misalnya, menolak mengakui keberadaan bangsa Kurdi di Turki serta melarang bahasa Kurdi diajarkan di sekolah-sekolah. Ataturk menolak menyebut nama Kurdi dan menamakan bangsa Kurdi di Turki sebagai bangsa Turki pegunungan. Sensus penduduk di Turki sampai saat ini menjuluki kelompok yang ada di Turki sebagai Kurdi Turki pegunungan.
Saddam Hussein di Irak tidak kalah brutalnya dibandingkan dengan Kemal Ataturk. Saddam bahkan pernah melakukan aksi pembumihangusan atas 1.000 desa Kurdi dan menyebarkan penduduk desa-desa tersebut ke seluruh penjuru Irak.
Ada juga kasus pembantaian terhadap warga Kurdi di Halabjah, Irak, tahun 1988, dengan menggunakan bom kimia. Ini merupakan salah satu perbuatan terkeji Saddam Hussein terhadap warga Kurdi.
Di mata dunia, Kurdi adalah potret etnis yang malang. Mereka tercerai-berai di seantero empat negara berbeda: Turki, Suriah, Iraq dan Iran. Sedihnya lagi, karena minoritas di keempat negara itu, sering kali kepentingan bangsa Kurdi diabaikan oleh pemerintah masing-masing negara tempat mereka berdiam. Akibatnya gampang ditebak, mereka ingin memisahkan diri dari negara induk masing-masing lalu mendirikan negara Kurdi.
Tentu saja keinginan mereka, yang dinilai sebagai gerakan separatisme, segera ditentang oleh pemerintah masing-masing negara. Bahkan tidak hanya ditentang, tetapi juga ditumpas. Itulah yang menyebabkan Saddam membumihangus kawasan utara yang didiami Kurdi. Amerika dan koalisinya membuat aturan zona larangan terbang di langit Iraq kawasan ini.
Alhasil, pada masa kini suku Kurdi tergolong sebagai suku bangsa yang tertindas di negeri sendiri. Padahal, kalau melihat catatan sejarah Islam, akan kita temukan adanya pahlawan besar Islam yang bernama Shalahudin Al-Ayubi yang notabene beretnis Kurdi. Juga ada Ibnu Taimiyah, ulama besar yang kesohor dari suku Kurdi.
Dengan kata lain salah seorang anak suku Kurdi pernah menjadi orang yang sangat berjasa pada dunia Islam. Namun kini anak keturunan Shalahudin dan Ibnu Taimiyah bernasib malang, ditindas di negeri-negeri berpenduduk mayoritas Islam di Timur Tengah.
Frustasi Memperjuangkan Kemerdekaan
Dibandingkan dengan penduduk negara-negara Arab lainnya bahkan di dunia suku Kurdi adalah salah satu suku bangsa besar karena jumlahnya yang mencapai 30 juta jiwa. Mirip seperti nasib bangsa Palestina, akibat kolonialisme Barat di Timur Tengah, rumpun bangsa Persia yang mendiami daerah Kurdistan ini terancam hilang dalam sejarah dunia. Karena Palestina berada di bawah pendudukan Israel maka perhatian dunia Islam relatif sangat besar dibandingkan dengan suku Kurdi yang hampir sama sekali tidak ada. Disebabkan oleh lokasinya yang strategis secara geopolitik dan tersedianya minyak dalam jumlah besar lengkap dengan jalur-jalur pipanya menuju Eropa dan juga Israel, usaha bangsa Kurdi untuk menjadi bangsa yang independen semakin sulit terealisasi. Setiap aktivitas untuk memerdekakan diri selalu berakhir dengan penumpasan dan penindasan. Jalan menuju kemerdekaan bagi Kurdistan seakan menunggu kehancuran tiga negara yang menguasainya. Tumbangnya Rezim Irak karena invasi AS misalnya, berhasil membuka akses politik kaum Kurdi ini.
Dilihat sejarahnya, sebenarnya kemerdekaan Kurdi pernah dijanjikan oleh Presiden AS Woodrow Wilson (1856-1924) melalui perjanjian Sevres (the Treaty of Sevres) tahun 1920 antara Kekhalifahan Turki Usmani dan sekutu AS untuk membagi-bagi wilayah bekas kekuasaan Turki Usmani. Hanya saja terbentuknya negara baru Turki di bawah pimpinan Mustafa Kemal Ataturk yang meliputi sebagian besar wilayah Kurdistan telah memupus harapan itu. Sejak itu konflik antara suku Kurdi dan Turki terus berkembang. Pasca kemerdekaan Irak tahun 1932 bangsa Kurdi semakin terisolasi dan terpecah-pecah. Mereka yang mendiami daerah-daerah perbatasan ini selalu menjadi korban pertikaian antara Irak, Iran dan Turki. Karena frustasi akan semakin tertutupnya peluang menuju kemerdekaan, muncullah kelompok-kelompok militan Kurdi yang kerap kali melancarkan aksi-aksi terorisme.
Friksi dan Penindasan
Friksi dan Penindasan
Friksi adalah sebuah pergeseran, perpecahan, atau pergeseran yang berupa paham atau pendapat (Widodo, 2001:165). Jalan paling mudah untuk memecah kekuatan suku Kurdi dalam menghimpun diri menuju kemerdekaan adalah dengan menciptakan faksi-faksi di antara mereka yang satu sama lain saling bermusuhan. Ini karena tidak ada figur pemersatu di kalangan mereka. Terpecahnya mereka dalam tiga wilayah negara yang berbeda juga telah membuat suku ini semakin tersegmentasi. Bahkan negara-negara di mana suku Kurdi berada seringkali mencoba melakukan program asimilasi secara paksa hingga pemusnahan bangsa terbesar di dunia Arab ini. Di Irak Utara misalnya terdapat dua kubu yang dipimpin oleh Barzani, the Kurdistan Democratic Party (KDP) dan partai Jalal Talabani, The Patriotic Union of Kurdistan (PUK). Keberadaan suku Kurdi yang non-Arab itu ternyata menjadi hambatan tersendiri bagi Saddam Hussein dalam menjalankan obsesinya menggelorakan semangat nasionalisme Arab. Pada tahun 2003 saat invasi AS ke Irak, daerah basis suku Kurdi di Irak Utara dijadikan sebagai pangkalan militer AS. Ternyata, dukungan AS dan perhatian organisasi-organisasi sosial dunia (LSM) berhasil menyelamatkan bangsa Kurdi di Irak dari penindasan yang sudah berlangsung lama. Setelah bertahun-tahun mengalami penindasan dan pemusnahan akhirnya dengan dukungan AS Jalal Talabani sendiri terpilih menjadi Presiden Irak.
Di Iran suku Kurdi walaupun berasal dari rumpun bangsa Persia tetapi tetap saja hidup terpinggirkan. Ini karena mereka adalah para penganut Sunni yang berbeda dengan agama mayoritas negara Iran. Setelah bertahun-tahun lamanya melakukan penindasan pada kelompok Kurdi, Iran akhirnya dapat melemahkan kekuatan Kurdi. Pada akhir tahun 1920-an, misalnya, Iran berhasil membunuh pemimpin Republik Mahabad Kurdistan, Qazi Muhammad dan Ismail Agha Simko. Di bawah pemerintahan Ayatollah Khomeini militer Iran juga berhasil melakukan pembunuhan terhadap dua pimpinan kharismatik Kurdistan, Abdul Rahman Gasemblou (1989) dan Sadeq Sharafandi (1992). Dalam konflik Irak-Iran 1980-1990 rakyat Kurdi baik Iran maupun Irak sering memanfaatkan keberadaan suku Kurdi di perbatasan untuk melakukan serangan dari dalam. Akibatnya minoritas Kurdi Irak dan Iran selalu dicuragai oleh pemerintahnya masing-masing sebagai kelompok yang membantu kekuatan musuh. Memang kelompok minoritas ini sangat rentan terhadap intervensi asing, termasuk AS, yang dapat menjadi ancaman serius bagi keamanan negara-negara yang bersangkutan.
Nasib bangsa Kurdi di Turki juga tidak lebih baik. Mayoritas suku Kurdi memang tinggal di Turki bagian tenggara dan lebih setengahnya hidup berbaur di ibukota Ankara. Sebagai keturunan bangsa Persia, suku Kurdi menjadi salah satu hambatan gerakan nasionalisme dan sekularisme Turki. Meskipun mereka berhasil mendirikan Negara Darurat Kurdistan di wilayah Turki pada tahun 1922-1924 dan Republik Mahabad Kurdistan tahun 1946 tetapi dapat dihancurkan oleh militer Turki. Dampaknya sejak tahun 1924 Turki melarang penggunaan bahasa Kurdi di tempat umum. Operasi militer besar-besaran terus dilakukan untuk menumpas gerakan pro kemerdeaan yang mengakibatkan ribuan jiwa kehilangan nyawa.
BERSUMBER DARI
Minggu, 24 April 2016
Jejak Indonesia di Masjid- Masjid Sri Lanka.
Jejak Indonesia di Masjid- Masjid Sri Lanka.
Tahukah anda, ada jejak Indonesia di masjid masjid Sri Lanka. Muslim Indonesia yang dibuang ke Sri Lanka di masa lalu oleh penjajah Belanda telah berkontribusi bagi syiar Islam disana. Masjid Agung Kolombo yang berdiri kokoh di pusat kota Kolombo dirancang dan dibangun oleh bangsawan Bugis dari Goa.
Masjid Jum’ah Wekande di kawasan Slave Island, Kolombo selatan merupakan wakaf dari Ulama Jawa, Masjid Militer Melayu di Java Lane Kolombo dibangun dengan dana pensiun Resimen Melayu di Kolombo, begitu pula halnya dengan Masjid Melayu di Kota Kurunegala dan Masjid Akbar di Kolombo yang dibangun oleh Inggris untuk Resimen Melayu yang bertugas disana.
Masih ada sederet masjid yang memiliki keterkaitan dengan Indonesia di Sri Lanka. Bila mencermati sejarah masjid masjid tua Sri Lanka, kita akan menemukan nama nama melayu pada daftar nama pendirinya.
Masjid Agung Kolombo, Dibangun Bangsawan Bugis
Pada mulanya Masjid Agung Kolombo dibangun oleh muslim Arab di Kolombo jauh sebelum masuknya penjajah Portugis ke Sri Lanka pada tahun 1505. Namun masjid tersebut kemudian hancur lebur akibat aksi bumi hangus kota Kolombo oleh pasukan Portugis saat perang melawan pemberontakan Raja Shinhala di tahun 1520. Empat tahun kemudian di tahun 1824 masjid tersebut dibangun kembali oleh muslim Arab namun dalam ukuran yang jauh lebih kecil.
Ketika Inggris berkuasa di Sri Lanka (1796-1948), Masjid Agung Kolombo yang kecil itu sudah benar benar tak mampu lagi menampung jemaah.Muhammad Balang Kaya (putra dari Hulu Balang Kaya, hulu balang dari Kesultanan Goa – Sulawesi Selatan) yang dibuang Belanda ke Sri Lanka, merupakan seorang arsitek otodidak, kemudian merancang sendiri sekaligus membangun masjid Agung Kolombo dengan dananya sendiri bersama teman teman bisnisnya dari kalangan Muslim Moor. Tahun 1826 Masjid Agung Kolombo selesai dibangun dalam bentuk nya saat ini. Gubernur Inggris di Sri Lanka Letnan Jenderal Sir Edward Barnes, GCB, datang berkunjung ke masjid ini memuji hasil kerjaMuhammad Balang Kaya yang luar biasa di masjid tersebut.
Tuan Bagoos Krawan Balangkaya, adik Bungsu Muhammad Balang Kaya lahir pada hari selasa, 21 Rajab 1243H / 28 January 1827. Adalah seorang cendekiawan muslim yang kemudan ketika dewasa menempati posisi sebagai Khalifah di Kolombo. Tuan Bagoos Krawan Balangkaya merupakan salah satu tokoh terkemuka Muslim Melayu yang bermakam di pemakaman Muslim Masjid Agung Kolombo.
Masjid Jum’ah Wekande adalah wakaf dari Bangsawan Jawa
Masjid Jummah Wekande dibangun di atas lahan wakaf bangsawan asal Indonesia dari pulau Jawa bernama Pandaan Bali. Lahan tersebut kemudian diserahkan kepada Khatib Saboo Latiff pada tanggal 17 Agustus 1786M (1201H) untuk pembangunan masjid dan lahan pemakaman muslim. Pandaan Bali tiba di Kolombo dalam pengasingan-nya oleh Belanda bersama dengan tentara Resimen Melayu bentukan Belanda. Pandan Bali juga menanggung seluruh biaya pembangunan masjid dan taman makam muslim di sekitar masjid tersebut.
Sedangkan Kathib Saboo Latiff adalah seorang ulama besar Sri Lanka keturunan Ulama dan Bangsawan Kalimantan Barat. Pandaan Bali memang tak penah tahu bahwa 225 tahun setelah beliau mewakafkan tanah miliknya untuk masjid di Kolombo, Indonesia mengumandangkan proklamasi kemerdekaan di tanggal yang sama persis dengan tanggal beliau mewakafkan tanahnya. Meski beliau tak sempat menikmati kemerdekaan itu, namun berkat sumbangan beliau, muslim Kolombo yang minoritas memilki sebuah masjid besar bersejarah yang manfaatnya masih terasa hingga kini.
Pada 27 November 2011, yang bertepatan dengan tahun baru hijriah 1 Muharram 1433, Masjid Jummah Wekande meluncurkan website Masjid Jummah Wekanda dengan alamat www.wekandamasjid.com. Peluncuran website itu juga bertepatan dengan perayaan 232 tahun berdirinya masjid tersebut (berdasarkan Kalender Hijriah 1201H~1433H). Dalam kesempatan itu, Duta Besar RI untuk Sri Lanka, Djafar Husein didaulat untuk meresmikan peluncuran website tersebut. Usai peresmian dilanjutkan dengan pengajian umum yang disampaikan oleh As Sheikh Arkam Nooramith dari Darul Uloom, Afrika Selatan dan juga Chairman dari Darul Hasanath Foundation.
Malay Jumma Mosque Kurunegala dan Masjid Java Lane Dibangun Tentara Resimen melayu
Malay Jumma Mosque Kurunegala atau Masjid Jum’ah Melayu di Kurunegala. Lokasinya ada di persimpangan jalan Dambula road, Welagedara Veediya dan Nortk tank road Kurunegala. Masjid ini merupakan masjid pertama di Kurunegala. Dibangun oleh pemerintah kolonial inggris pada tahun 1848 untuk tentara resimen melayu yang bertugas di kota tersebut.
Sedangkan Masjid Melayu di Java Lane, Kolombo dibangun oleh tentara Resimen Melayu di Kolombo yang tadinya merupakan Jamaah dari Masjid Jum’ah Wekande. Dan kemudian mendirikan masjid sendiri dari dana pensiun masing masing anggota resimen melayu. Masjid tersebut selesai dibangun pada tahun 1864.
Semua masjid tersebut masih berdiri kokoh hingga kini menjadi saksi sejarah dua Bangsa antara Indonesia dan Sri Lanka yang sama sama pernah di jajah oleh Belanda yang terkenal serakah terhadap semua Negara jajahannya. Dan empat masjid di atas hanyalah beberapa masjid yang berdiri di Sri Lanka saat ini diantara masjid masjid lain yang juga tak lepas dari kontribusi muslim Indonesia yang di buang Belanda ke Sri Lanka.
foto:
Atas : Masjid Agung Kolombo & Masjid Jum'ah Wekande
Bawah : Masjid Melayu Kurunegala & Masjid Melayu Java Lane.
Atas : Masjid Agung Kolombo & Masjid Jum'ah Wekande
Bawah : Masjid Melayu Kurunegala & Masjid Melayu Java Lane.
Jumat, 15 April 2016
Sejarah umar bin khattab
Sejarah umar bin khattab dapat dibagi menjadi tiga periode kehidupan untuk memudahkan kita dalam memahami riwayat hidupnya yang cukup fenomenal. Umar bin khattab adalah salah satu sahabat yang terkenal keras,tegas,dan teguh pendirian dalam mempertahankan kebenaran yang dianutnya. Selain tampil sebagai sosok manusia pemberani, umar bin khattab juga punya kecerdasan intelektual yang luar biasa. Namun pembahasan tidak akan lengkap manakala kita hanya membahas bagian luar dari kehidupaan umar di masa lalu.
Umar bin khattab dilahirkan di kota mekkah, sebuah daerah yang ada di negara Arab Saudi. Beliau dilahirkan pada tahun 584 Masehi atau kalau kita bandingkan dengan usia Nabi Muhammad saw maka umar punya selisih usia 13 tahun lebih muda. Umar bin khatab termasuk berasal dari keluarga terpandang dari suku yang sangat disegani di tanah arab. Dia dibesarkan oleh seorang ayah yang bernama Umar bin khattab Khattab Al quraisy, dengan pola didikan yang keras dan dilatih dengan tanggung jawab berat. Umar kecil harus menggembalakan domba dalam jumlah banyak dan akan mendapatkan hukuman dari ayah bila lali dalam menjalankan tugasnya. Selain dibekali dengan ketrampilan hidup, umar bin khattab juga dilatih permainan pedang dan ilmu kanuragan model arab kuno. Dalam waktu singkat umar mampu menjadi lelaki yang ahli dibidang permainan pedang, punya nyali besar terhadap musuh dan hampir tak ada yang mampu mengalahkan kepandaian umar bin khattab.
Pengalaman kehidupan di masa kecil mempengaruhi cara umar dalam menghadapi siapapun yang menghalangi keinginannya, dengan cepat beliau berubah menjadi tokoh paling disegani oleh sukunya dan juga lawan lawannya. Sebab pada waktu itu siapapun yang bertarung melawan umar akan terpenggal dan menderita kematian. Gaya permainan pedangnya sungguh ditakuti musuh dan hampir tak ada yang sanggup melawan kedigdayaan umar bin khattab.
Bagi kaum kafir qurais, keberanian dan kehebatan umar ini dipandang sebagai keuntungan tersendiri, sebab saat itu kaum qurais sedang berada pada masa transisi zaman atas kehadiran ajaran islam yang dipimpin oleh Nabi Muhammad saw. Dari hari ke hari jumlah orang yang memeluk islam terus bertambah, hal ini mendatangkan kekhawatiran yang besar di kalangan pembesar kaum qurais. Sebab kalau dilihat secara politis, mereka akan kehilangan kedudukan dan ladang bisnis yang selama ini jadi sumber penghasilannya. Karena pada waktu itu kaum bangsawan di arab punya bisnis jual beli berhala, sementara islam menentang keras penyembahan berhala d n patung patung yang dijadikan sebagai Tuhan . Nah … disaat perkembangan islam terus meningkat, tokoh utama berkumpul untuk membahas masalah islam dan Nabi Muhammad saw. Mereka sepakat akan melenyapkan islam dan membunuh Nabi Muhammad SAW secepatnya. Sebab ketika nabi sudah tidak ada maka para pengikut akan kehilangan figure pemimpin yang bisa mengarahkan langkah dan menunjukkan jalan kebenaran.
Dari pertemuan tersebut, umar bin khattab mendapat tugas terpenting untuk membunuh Nabi Muhammad saw, karena umar lah yang dianggap paling bisa diandalkan dan selama ini tak ada orang yang mampu mengalahkan kehebatannya. Dengan langkah sigap dan cepat, umar berangkat menuju kediaman rosul sesuai niatnya. Tapi tatkala di tengah jalan beliau bertemu dengan Nu’aim yang mencegah dan menyampaikan berita bahwa adik kandungnya sendiri telah masuk islam. Spontan umar bin khattab berang, naik pitam dan marah besar. Tanpa berpikir panjang, beliau langsung menuju rumah adiknya,mendobrak pintu dan memukul semua orang yang ada disitu. Adiknya juga tak luput dari kemarahan umar bin khatab, bahkan kedua pipi Fatimah bercucuran darah. Namun sikap umar kemudian berubah ketika beliau membaca lembaran mushaf hinggaa bergetar dan meneteskan air mata. Lalu beliau minta diantar oleh khabab untuk menemui rosululloh saw dan sejak itu umar bin khottob menganut ajaran islam yang dibawa oleh abi Muhammad SAW dan dikemudian hari tampil sebagai pemimpin yang dikenal sangat sederhana,jujur dan paling bisa mengaayomi semua orang dengan keadilan yang memuaskan semua pihak tanpa membeda bedakan agama atau golongannya. Demikian sekelumit sejarah umar bin khattab untuk bahan renungan kita bersama dalam meraih kebahagiaan
DI RANGKUM DARI BERBAGAI SUMBER.
Selasa, 29 Maret 2016
Saladinn.
Saladinn
Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat "Saladin Sang Raja Mesir" (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.
Dia dikenal sebagai raja, panglima perang yang jago strategi, pemimpin umat, dan sekaligus sosok yang santun dan penuh toleransi. Banyak manuskrip yang mencatat "Saladin Sang Raja Mesir" (Saladin, King of Egypt) sebagai simbol kekuasaan Eropa. Namanya tidak bisa dilepaskan dari Sejarah Perang Salib yang membawa kejayaan Islam, namun tanpa menindas kaum Kristiani.
Sultan Saladin lahir dengan nama Salahidun Yusuf Ibn Ayyub di Tikrit, dekat Sungai Tigris dari sebuah keluarga Kurdi. Ia dikirim ke Damaskus, Suriah, untuk menimba ilmu. Selama sepuluh tahun ia berguru pada Nur ad-Din (Nureddin). Setelah berguru ilmu militer pada pamannya, seorang negarawan Seljuk dan pimpinan pasukan Shirkuh, ia dikirim ke Mesir untuk menghadang perlawanan Kalifah Fatimiyah tahun 1160. Ia sukses dengan misinya yang membuat pamannya duduk sebagai wakil di Mesir pada tahun yang sama. Saladin memperbaiki perekonomian Mesir, mengorganisasi ulang kekuatan militernya, dan mengikuti anjuran ayahnya untuk tidak memasuki area konflik dengan Nur ad Din. Sepeninggal Nur ad Din, barulah ia mulai serius memerangi kelompok Muslim sempalan dan pembrontak Kristen. Dia bergelar Sultan di Mesir dan menjadi pendiri Dinasti Ayyubi serta mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.
Terlibat dalam Perang Salib
Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Saladin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad Din saat ini berniat membalas serangan. Namun Saladin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad Din, Saladin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad Din dan menaklukkan dua kota penting Aleppo dan Mosul yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nuraddin. Namun ia menjadi penguasa yang bersahaja. Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 Mei 1176, nyawanya nyaris melayang karena usaha pembunuhan. Ia melakukan konsolidasi di Suriah sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib sebesar apapun provokasi dari pasukan salib. Misalnya, ia masih belum bereaksi saat Raynald of Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan ibadah haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adalah saat penyerangan terhadap rombongan karavan jamaah haji tahun 1185. Saladin meradang.
Dalam dua kesempatan, tahun 1171 dan 1173, Saladin diinvasi Kerajaan Kristen Jerusalem. Nur ad Din saat ini berniat membalas serangan. Namun Saladin berpendapat bahwa mereka harus kuat terlebih dulu. Sepeninggal Nur ad Din, Saladin menjadi penguasa Damaskus. Ia menikahi janda Nur ad Din dan menaklukkan dua kota penting Aleppo dan Mosul yang dulu selalu gagal ditaklukkan Nuraddin. Namun ia menjadi penguasa yang bersahaja. Sedapatnya, ia selalu menghindari pertumpahan darah, apalagi darah warga sipil. Saat menaklukkan Aleppo, 22 Mei 1176, nyawanya nyaris melayang karena usaha pembunuhan. Ia melakukan konsolidasi di Suriah sambil sebisa mungkin menjaga agar jangan sampai tumpah perang dengan pasukan salib sebesar apapun provokasi dari pasukan salib. Misalnya, ia masih belum bereaksi saat Raynald of Chatillon mengusik aktivitas perdagangan dan perjalanan ibadah haji di Laut Merah, wilayah yang menurut Saladin harus selalu menjadi wilayah bebas. Puncaknya adalah saat penyerangan terhadap rombongan karavan jamaah haji tahun 1185. Saladin meradang.
Juli 1187, Saladin menyerang Kerajaan Jerusalem dan terlibat dalam pertempuran Hattin. Ia berhasil mengeksekusi Raynald dan rajanya, Guy of Lusignan. Dia kembali ke Jerusalem 2 Oktober 1187, 88 tahun setelah kaum Salib berkuasa. Berbagai medan pertempuran dilaluinya, dengan satu pesan yang sama kepada pasukannya; minimalkan pertumpahan darah, jangan melukai wanita dan anak-anak. Perang Salib III menelan biaya yang tak sedikit dari kubu Kristen. Inggris mengucurkan dana bantuan yang dikenal dengan istilah 'Saladin Tithe' (Zakat melawan Saladin). Dalam satu pertempuran, ia berhadap-hadapan dengan King Richard I dari Inggris di medan perang Arsuf tahun 1191. Di luar perkiraan kedua pasukan, Saladin dan King Richard I saling berjabat tangan dan menghormat satu sama lain. Bahkan saat tahu pimpinan pasukan musuhnya itu sakit, Saladin menawarkan bantuan seorang dokter terbaik yang dimiliki Damaskus. Begitu juga saat tahu Richard kehilangan kuda tunggangannya, ia memberikan dua ekor sebagai gantinya. Di medan itu, keduanya sepakat berdamai. Bahkan adik Richard dinikahkan dengan saudara Saladin.
Tak lama setelah kepergian Richard, Saladin wafat pada tahun 1193 di Damaskus. Saat kotak penyimpanan harta Saladin dibuka, ahli warisnya tidak menemukan cukup uang untuk membiayai pemakamanannya: ia selalu mendermakan hartanya kepada kaum yang membutuhkan. Kini makamnya menjadi salah satu tempat tujuan wisata utama di Suriah. Nama Saladin harum di seantero dunia hingga kini. Bukan hanya kalangan Muslim, kalangan non-Muslim juga sangat menghormatinya. Satu yang dicatat dalam buku-buku sejarah: ketika pasukan Salib menyembelih semua Muslimin yang ditemui saat mereka menaklukkan Jerusalem, Saladin memberikan amnesti dan kebebasan bagi kaum Katolik Roma begitu ia menaklukkan Jerusalem.
Tomb Salahudin
Sultan Saladin
1138: Lahir di Tikrit, Irak, sebagai putra dari pimpinan kaum Kurdi, Ayub.
1152: Mulai pekerja sebagai pelayan pimpinan Suriah, Nureddin.
1164: Mulai menunjukkan pekiawaiannya dalam bidang strategi militer dan dalam perang melawan pasukan Salib di Palestina.
1169: Saladin menjadi orang kedua dalam kepemimpinan militer Suriah setelah pamannya, Shirkuh. Shirkuh menjadi wakil di Mesir namun meninggal 2 bulan kemudian. Ia menggantikannya. Namun karena kurang ada respons dan dukungan dari penguasa, ia kembali ke Kairo yang menjadi puas kekuatan Dinasti Ayyub.
1171: Saladin menekan penguasa Fatimi dan menjadi pemimpin Mesir dengan dukungan kekhalifahan Abbasiah. Namun tidak seperti Nureddin yang ingin sesegera menggempur pasukan Kristen, ia cenderung lebih menahan diri. Inilah yang membuat hubungan antar keduanya merenggang.
1174: Nureddin meninggal. Saladin menyususn kekuatan.
1175: The Syrian Assassin leader Rashideddin' s men made two attempts on the life of Saladin, the leader of the Ayyubids. The second time, the Assassin came so close that wounds were infliceted upon Saladin.
1176: Saladin besieges the fortress of Masyaf, the stronghold of Rashideddin. After some weeks, Saladin suddenly withdraws, and leaves the Assassins in peace for the rest of his life. It is believed that he was exposed to a threat of having his entire family murdered.
1183: Penaklukan kota di utara Suriah, Aleppo.
1186: Penaklukan Mosul di utara Irak.
1187: Dengan kekuatan baru, menyerang Kerajaan Latin Jerusalem dengan pertempuran sengit selama 3 bulan.
1189: Perang Salib III meluas di Palestina setelah Jerusalem di bawah kontrol Saladin. (Lihat Film Versi Hollywood : Kingdom of Heaven)
1192: Menandatangani perjanjian dengan King Richard I dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk Kaum Kristen dan Jerusalem untuk Kaum Muslim.
4 Maret 1193: Meninggal di Damaskus tidak lama setelah jatuh sakit.
1138: Lahir di Tikrit, Irak, sebagai putra dari pimpinan kaum Kurdi, Ayub.
1152: Mulai pekerja sebagai pelayan pimpinan Suriah, Nureddin.
1164: Mulai menunjukkan pekiawaiannya dalam bidang strategi militer dan dalam perang melawan pasukan Salib di Palestina.
1169: Saladin menjadi orang kedua dalam kepemimpinan militer Suriah setelah pamannya, Shirkuh. Shirkuh menjadi wakil di Mesir namun meninggal 2 bulan kemudian. Ia menggantikannya. Namun karena kurang ada respons dan dukungan dari penguasa, ia kembali ke Kairo yang menjadi puas kekuatan Dinasti Ayyub.
1171: Saladin menekan penguasa Fatimi dan menjadi pemimpin Mesir dengan dukungan kekhalifahan Abbasiah. Namun tidak seperti Nureddin yang ingin sesegera menggempur pasukan Kristen, ia cenderung lebih menahan diri. Inilah yang membuat hubungan antar keduanya merenggang.
1174: Nureddin meninggal. Saladin menyususn kekuatan.
1175: The Syrian Assassin leader Rashideddin' s men made two attempts on the life of Saladin, the leader of the Ayyubids. The second time, the Assassin came so close that wounds were infliceted upon Saladin.
1176: Saladin besieges the fortress of Masyaf, the stronghold of Rashideddin. After some weeks, Saladin suddenly withdraws, and leaves the Assassins in peace for the rest of his life. It is believed that he was exposed to a threat of having his entire family murdered.
1183: Penaklukan kota di utara Suriah, Aleppo.
1186: Penaklukan Mosul di utara Irak.
1187: Dengan kekuatan baru, menyerang Kerajaan Latin Jerusalem dengan pertempuran sengit selama 3 bulan.
1189: Perang Salib III meluas di Palestina setelah Jerusalem di bawah kontrol Saladin. (Lihat Film Versi Hollywood : Kingdom of Heaven)
1192: Menandatangani perjanjian dengan King Richard I dari Inggris yang membagi wilayah pesisir untuk Kaum Kristen dan Jerusalem untuk Kaum Muslim.
4 Maret 1193: Meninggal di Damaskus tidak lama setelah jatuh sakit.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.
Minggu, 27 Maret 2016
BIOGRAFI ALEXANDER.
Alexander dilahirkan pada tanggal 20 Juni 356 SM di Pella, ibu kota Makedonia, sebagai anak dari Raja Makedonia, Fillipus II, dan istrinya Olympias, seorang Putri dari Epirus. Ketika kecil, ia menyaksikan bagaimana ayahnya memperkuat pasukan Makedonia dan memenangkan berbagai pertempuran di wilayah Balkan. Ketika berumur 13 tahun, Raja Filipus mempekerjakan filsuf Yunani terkenal, Aristoteles, untuk menjadi guru pribadi bagi Alexander. Dalam tiga tahun, Aristoteles mengajarkan berbagai hal serta mendorong Alexander untuk mencintai ilmu pengetahuan, kedokteran, dan filosofi. Pada tahun 340 SM, Filipus mengumpulkan sepasukan besar tentara Makedonia dan menyerang Byzantium. Selama penyerangan itu, ia memberikan kekuasaan sementara kepada Alexander yang ketika itu berumur 16 tahun, untuk memimpin Macedonia.
Raja Phillip II meninggal tahun 336 SM oleh pembunuh gelap pada saat pernikahan putrinya. Alexander pun naik tahta menggantikan ayahnya pada usia 20 tahun. Sesaat setelah kematian Phillip, kota-kota di Yunani yang sebelumnya telah tunduk pada Makedonia seperti Athena dan Thebes memberontak. Alexander segera bertindak dan berhasil menggagalkan pemberontakan tersebut. Namun, tahun beikutnya terjadi pemberontakan kembali, dia memutuskan untuk bertindak tegas dengan mengahancurkan Thebes dan menjual seluruh penduduknya sebagai budak. Kejadian ini berhasil memadamkan keinginan kota-kota lain untuk memberontak.
Tahun 335 SM, Alexander menyerang Persia dengan membawa sekitar 42.000 pasukan. Selama dua tahun berikutnya Alexander memenangkan berbagai pertempuran melawan pasukan Persia hingga akhirnya dia berhasil mengalahkan pasukan yang dipimpin oleh Raja Persia Darius III pada 333 SM. Darius yang kabur berusaha untuk damai dengan menawarkan Alexander wilayah dan harta namun ditolak. Alexander mengatakan bahwa dia sekarang adalah Raja Asia dan hanya dia yang berhak menentukan pembagian wilayah. Alexander kemudian meneruskan ekspansi militernya hingga berhasil menaklukkan wilayah Mesir hingga ke perbatasan India sebelum terpaksa berhenti karena prajuritnya yang kelelahan karena pertempuran terus-menerus selama sepuluh tahun.
Alexander kemudian kembali ke kerajaanya untuk merencanakan ekspansi baru. Selama perjalanan ia mengeksekusi banyak satrap (semacam gubernur) dan pejabat yang bertindak melenceng sebagai contoh. Kemudian sebagai wujud terima kasih pada para prajuritnya, Alexander memberi sejumlah uang pada mereka dan menyatakan bahwa ia akan mengirim para veteran dan cacat kembali ke Makedonia. Namun tindakan ini justru diartikan sebaliknya oleh prajurit Alexander. Selain itu, mereka juga menentang sejumlah keputusan Alexander, seperti mengadopsi budaya Persia dan dimasukkanya pasukan dari Persia ke dalam barisan prajurit dari Makedonia. Sejumlah Prajurit kemudian memberontak di kota Opis. Alexander mengeksekusi para pemimpin pemberontakan tersebut, namun mengampuni para prajuritnya. Dalam upaya menciptakan perdamaian yang bertahan antara orang-orang Makedonia dan rakyat Persia, Alexander mengadakan pernikahan massal antara para perwiranya dengan wanita bangsawan dari Persia. Akan tetapi, hanya sedikit pernikahan yang bertahan lebih dari setahun.
Sewaktu di Babilonia, Alexander tiba-tiba terkena sakit parah dan mengalami demam selama 11 hari sebelumnya akhirnya meninggal pada tanggal 10 Juni 323 SM, dalam usia sekitar 33 tahun. Penyebab kematian yang sesungguhnya tidak jelas. Setelah kematian Alexander, tidak adanya ahli waris menyebabkan terjadi perpecahan dan pertempuran antara para bawahannya. Akhirnya, setelah perselisihan bertahun-bertahun, sekitar tahun 300 SM, kekuasaan atas bekas kerajaan Alexander terbagi menjadi 4 wilayah yang masing dikuasai salah satu jendral Alexander.
Walaupun hanya memerintah selama 13 tahun, semasa kepemimpinannya ia mampu membangun sebuah imperium yang lebih besar dari setiap imperium yang pernah ada sebelumnya. Pada saat ia meninggal, luas wilayah yang diperintah Alexander berukuran 50 kali lebih besar daripada yang diwariskan kepadanya serta mencakup tiga benua (Eropa, Afrika, dan Asia).
Penyatuan wilayah dari makedonia hingga persia oleh Alexander Agung menyebabkan terbetuknya perpaduaan kebudayaan Yunani, Mediterrrania, Mesir, dan Persia yang disebut dengan kebudayaan Hellenisme. Pengaruh Hellenisme ini bahkan sampai ke India dan Cina. Khusus di Cina, pengaruh kebudayaan ini dapat ditelusuri di antaranya dengan artefak yang ditemukan di Tunhuang.
Alexander selama ekspansinya juga mendirikan beberapa kota yang semuanya dinamai berdasarkan namanya, seperti Alexandria atau Alexandropolis. Salah satu dari kota bernama Alexandria yang berada di Mesir, kelak menjadi terkenal karena perpustakaannya yang lengkap dan bertahan hingga seribu tahun lamanya serta berkembang menjadi pusat pembelajaran terhebat di dunia pada masa itu. Gelar The Great atau Agung di belakang namanya diberikan karena kehebatannya sebagai seorang raja dan pemimpin perang lain serta keberhasilanya menaklukkan wilayah yang sangat luas hanya dalam waktu 10 tahun.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.
Jumat, 19 Februari 2016
Kekejaman Tentara Perang Salib dan Keadilan Salahuddin.
Kekejaman Tentara Perang Salib dan Keadilan Salahuddin
Ketika orang-orang Yahudi, Nasrani, dan Islam hidup bersama dalam kedamaian, sang Paus memutuskan untuk membangun sebuah kekuatan perang Salib. Mengikuti ajakan Paus Urbanius II pada 27 November 1095 di Dewan Clermont, lebih dari 100.000 orang Eropa bergerak ke Palestina untuk “memerdekakan” tanah suci dari orang Islam dan mencari kekayaan yang besar di Timur. Setelah perjalanan panjang dan melelahkan, dan banyak perampasan dan pembantaian di sepanjang perjalanannya, mereka mencapai Yerusalem pada tahun 1099. Kota ini jatuh setelah pengepungan hampir 5 minggu. Ketika Tentara Perang Salib masuk ke dalam, mereka melakukan pembantaian yang sadis. Seluruh orang-orang Islam dan Yahudi dibasmi dengan pedang.
Dalam perkataan seorang ahli sejarah: “Mereka membunuh semua orang Saracen dan Turki yang mereka temui… pria maupun wanita.”10 Salah satu tentara Perang Salib, Raymond dari Aguiles, merasa bangga dengan kekejaman ini:
Pemandangan mengagumkan akan terlihat. Beberapa orang lelaki kami (dan ini lebih mengasihi sifatnya) memenggal kepala-kepala musuh-musuh mereka; lainnya menembaki mereka dengan panah-panah, sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; lainnya menyiksa mereka lebih lama dengan memasukkan mereka ke dalam nyala api. Tumpukan kepala, tangan, dan kaki akan terlihat di jalan-jalan kota. Perlu berjalan di atas mayat-mayat manusia dan kuda. Tapi ini hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Biara Sulaiman, tempat di mana ibadah keagamaan kini dinyanyikan kembali… di biara dan serambi Sulaiman, para pria berdarah-darah disuruh berlutut dan dibelenggu lehernya.
Pemandangan mengagumkan akan terlihat. Beberapa orang lelaki kami (dan ini lebih mengasihi sifatnya) memenggal kepala-kepala musuh-musuh mereka; lainnya menembaki mereka dengan panah-panah, sehingga mereka berjatuhan dari menara-menara; lainnya menyiksa mereka lebih lama dengan memasukkan mereka ke dalam nyala api. Tumpukan kepala, tangan, dan kaki akan terlihat di jalan-jalan kota. Perlu berjalan di atas mayat-mayat manusia dan kuda. Tapi ini hanya masalah kecil jika dibandingkan dengan apa yang terjadi pada Biara Sulaiman, tempat di mana ibadah keagamaan kini dinyanyikan kembali… di biara dan serambi Sulaiman, para pria berdarah-darah disuruh berlutut dan dibelenggu lehernya.
Dalam dua hari, tentara Perang Salib membunuh sekitar 40.000 orang Islam dengan cara tak berperikemanusiaan seperti yang telah digambarkan.12 Perdamaian dan ketertiban di Palestina, yang telah berlangsung semenjak Umar, berakhir dengan pembantaian yang mengerikan.
Tentara Perang Salib menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota mereka, dan mendirikan Kerajaan Katolik yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah. Namun pemerintahan mereka berumur pendek, karena Salahuddin mengumpulkan seluruh kerajaan Islam di bawah benderanya dalam suatu perang suci dan mengalahkan tentara Perang Salib dalam pertempuran Hattin pada tahun 1187. Setelah pertempuran ini, dua pemimpin tentara Perang Salib, Reynald dari Chatillon dan Raja Guy, dibawa ke hadapan Salahuddin. Beliau menghukum mati Reynald dari Chatillon, yang telah begitu keji karena kekejamannya yang hebat yang ia lakukan kepada orang-orang Islam, namun membiarkan Raya Guy pergi, karena ia tidak melakukan kekejaman yang serupa. Palestina sekali lagi menyaksikan arti keadilan yang sebenarnya.
Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, dan pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem untuk perjalanan mikrajnya ke langit, Salahuddin memasuki Yerusalem dan membebaskannya dari 88 tahun pendudukan tentara Perang Salib. Sebaliknya dengan “pembebasan” tentara Perang Salib, Salahuddin tidak menyentuh seorang Nasrani pun di kota tersebut, sehingga menyingkirkan rasa takut mereka bahwa mereka semua akan dibantai. Ia hanya memerintahkan semua umat Nasrani Latin (Katolik) untuk meninggalkan Yerusalem. Umat Nasrani Ortodoks, yang bukan tentara Perang Salib, dibiarkan tinggal dan beribadah menurut yang mereka pilih.
Karen Armstrong menggambarkan penaklukan keduakalinya atas Yerusalem ini dengan kata-kata berikut ini:
Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194). Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah…. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah dan ia membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya al-Adil begitu tertekan karena penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Salahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka bersamanya dan kemudian membebaskan mereka di tempat itu juga… Semua pemimpin Muslim merasa tersinggung karena melihat orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa kekayaan mereka, yang bisa digunakan untuk menebus semua tawanan… [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre.
Tentara Perang Salib menjadikan Yerusalem sebagai ibu kota mereka, dan mendirikan Kerajaan Katolik yang terbentang dari Palestina hingga Antakiyah. Namun pemerintahan mereka berumur pendek, karena Salahuddin mengumpulkan seluruh kerajaan Islam di bawah benderanya dalam suatu perang suci dan mengalahkan tentara Perang Salib dalam pertempuran Hattin pada tahun 1187. Setelah pertempuran ini, dua pemimpin tentara Perang Salib, Reynald dari Chatillon dan Raja Guy, dibawa ke hadapan Salahuddin. Beliau menghukum mati Reynald dari Chatillon, yang telah begitu keji karena kekejamannya yang hebat yang ia lakukan kepada orang-orang Islam, namun membiarkan Raya Guy pergi, karena ia tidak melakukan kekejaman yang serupa. Palestina sekali lagi menyaksikan arti keadilan yang sebenarnya.
Tiga bulan setelah pertempuran Hattin, dan pada hari yang tepat sama ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan dari Mekah ke Yerusalem untuk perjalanan mikrajnya ke langit, Salahuddin memasuki Yerusalem dan membebaskannya dari 88 tahun pendudukan tentara Perang Salib. Sebaliknya dengan “pembebasan” tentara Perang Salib, Salahuddin tidak menyentuh seorang Nasrani pun di kota tersebut, sehingga menyingkirkan rasa takut mereka bahwa mereka semua akan dibantai. Ia hanya memerintahkan semua umat Nasrani Latin (Katolik) untuk meninggalkan Yerusalem. Umat Nasrani Ortodoks, yang bukan tentara Perang Salib, dibiarkan tinggal dan beribadah menurut yang mereka pilih.
Karen Armstrong menggambarkan penaklukan keduakalinya atas Yerusalem ini dengan kata-kata berikut ini:
Pada tanggal 2 Oktober 1187, Salahuddin dan tentaranya memasuki Yerusalem sebagai penakluk dan selama 800 tahun berikutnya Yerusalem tetap menjadi kota Muslim. Salahuddin menepati janjinya, dan menaklukkan kota tersebut menurut ajaran Islam yang murni dan paling tinggi. Dia tidak berdendam untuk membalas pembantaian tahun 1099, seperti yang Al-Qur’an anjurkan (16:127), dan sekarang, karena permusuhan dihentikan, ia menghentikan pembunuhan (2:193-194). Tak ada satu orang Kristen pun yang dibunuh dan tidak ada perampasan. Jumlah tebusan pun disengaja sangat rendah…. Salahuddin menangis tersedu-sedu karena keadaan mengenaskan keluarga-keluarga yang hancur terpecah-belah dan ia membebaskan banyak dari mereka, sesuai imbauan Al-Qur’an, meskipun menyebabkan keputusasaan bendaharawan negaranya yang telah lama menderita. Saudara lelakinya al-Adil begitu tertekan karena penderitaan para tawanan sehingga dia meminta Salahuddin untuk membawa seribu orang di antara mereka bersamanya dan kemudian membebaskan mereka di tempat itu juga… Semua pemimpin Muslim merasa tersinggung karena melihat orang-orang Kristen kaya melarikan diri dengan membawa kekayaan mereka, yang bisa digunakan untuk menebus semua tawanan… [Uskup] Heraclius membayar tebusan dirinya sebesar sepuluh dinar seperti halnya tawanan lain dan bahkan diberi pengawal pribadi untuk mempertahankan keselamatan harta bendanya selama perjalanan ke Tyre.
Pendeknya, Salahuddin dan tentaranya memperlakukan orang-orang Nasrani dengan kasih sayang dan keadilan yang agung, dan menunjukkan kepada mereka kasih sayang yang lebih dibanding yang diperlihatkan oleh pemimpin mereka.
Setelah Yerusalem, tentara Perang Salib melanjutkan perbuatan tidak berprikemanusiaannya dan orang-orang Islam meneruskan keadilannya di kota-kota Palestina lainnya. Pada tahun 1194, Richard Si Hati Singa, yang digambarkan sebagai seorang pahlawan dalam sejarah Inggris, memerintahkan untuk menghukum mati 3000 orang Islam, yang kebanyakan di antaranya wanita-wanita dan anak-anak, secara tak berkeadilan di Kastil Acre. Meskipun orang-orang Islam menyaksikan kekejaman ini, mereka tidak pernah memilih cara yang sama. Mereka malah tunduk kepada perintah Allah: “Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka)…”(Qur’an 5:2) dan tidak pernah melakukan kekejaman kepada orang-orang sipil yang tak bersalah. Di samping itu, mereka tidak pernah menggunakan kekerasan yang tidak perlu, bahkan kepada tentara Perang Salib sekalipun.
Kekejaman tentara Perang Salib dan keadilan orang-orang Islam sekali lagi terungkap sebagai kebenaran sejarah: Sebuah pemerintahan yang dibangun di atas dasar-dasar Islam memungkinkan orang-orang dari keyakinan berbeda untuk hidup bersama. Kenyataan ini terus ditunjukkan selama 800 tahun setelah Salahuddin khususnya selama masa Ottoman.
Kekejaman tentara Perang Salib dan keadilan orang-orang Islam sekali lagi terungkap sebagai kebenaran sejarah: Sebuah pemerintahan yang dibangun di atas dasar-dasar Islam memungkinkan orang-orang dari keyakinan berbeda untuk hidup bersama. Kenyataan ini terus ditunjukkan selama 800 tahun setelah Salahuddin khususnya selama masa Ottoman.
DI RANGKUM DARI BERBAGAI SUMBER.
Senin, 15 Februari 2016
Alasan Mengapa Hitler Membantai Orang Yahudi
Alasan Mengapa Hitler Membantai Orang Yahudi
"Bisa saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit saja yang hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" Ucapan Hitler
Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 disebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan jerman. Semasa kecil Hitler mendapatkan perilaku yang sangat keras oleh Ayah nya.
Hitler sendiri adalah seorang anak yang dibenci oleh Ayahnya sendiri. Hitler dianggap sebagai anak yang mempunyai perilaku "Antisosial". mungkin itu adalah sebuah kutukan karena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannnya sendiri. Namun dalam keadaan seperti itu Ibu Hitler adalah sosok yang menyayangi dan disayanginya. Ibunya yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada Hitler, karena Ibunya percaya bahwa Hitler adalah anak yang normal dan jenius walaupun sejak kecil Hitler sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Sungguh menjadi pukulan terberat bagi Hiter karena ketika beranjak dewasa sekitar umur 18 tahun, Seorang sosok penyemangat hidupnya harus meninggal dunia sehingga ia menjadi yatim piatu karena sebelum ibunya meninggal Ayahnya pun telah lebih dulu meninggal dunia.
Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa. Mungkin itu bisa terjadi karena sebuah "dendam masa kecil. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.
Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!
Hitler seorang pembunuh sadis ternyata sebelumnya hanya bercita-cita menjadi seorang seniman bukan menjadi seorang sosok yang dianggap sebagai pembunuh sadis yang tertulis dalam catatan sejarah sekarang namun banyak alasan mengapa dia menjadi seorang tentara/politikus bahkan menjadi seorang pembunuh sadis.
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.
Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.
Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.
Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.
Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.
Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik
Banyak analis percaya bahwa Hitler menjadikan kambing hitam orang-orang Yahudi untuk menghidupkan kembali nasionalisme di antara bangsa Jerman, dalam tiga belas tahun propagandanya, Hitler dan Nazi berhasil membuat anti-Semitisme ” respectable and even patriotic”. Dengan bantuan dari gereja, dan Perjanjian Baru, ini membantu mempersatukan Jerman.
Disini ada pendapat tentang mengapa Jerman teramat benci dengan yahudi
Menurut teori konspirasi kaum Yahudi menjual Jerman kepada musuh-musuh Jerman waktu PD I agar mendapatkan Palestina yg di kuasai oleh Turki yg satu blok dengan Jerman
Orang-orang Yahudi pada waktu itu berpikir kekalahan Jerman lebih menguntungkan daripada kekalahan Inggris karena dengan orang-orang Yahudi menjalin kerjasama dengan Inggris agar Palestina diberikan kepada mereka jika Inggris dan sekutunya menang perang.
Padahal Jerman ini tanah pelarian orang-orang yahudi setelah mereka di kejar-kejar oleh Tsar dari Rusia tapi karena menurut mereka tanah Palestina bisa diambil dengan kekalahan Jerman yang beraliansi dengan Turki (waktu itu Palestina dibawah kekuasaan Turki), mereka menawarkan bantuan kepada Inggris dan Perancis untuk membawa Amerika Serikat (yang di dalami banyak pelobi Yahudi yang berperan dalam kebijakan negera) ke kancah perang.
Hitler setelah PD I pada waktu itu merasa bahwa bangsa Yahudi adalah penghianat yg harus dilenyapkan dan diusir dari Eropa. Hitler juga merasa superioritas bangsa Jerman dapat diperoleh dengan memurnikan darah bangsa Arya tanpa ada percampuran dengan bangsa lain yang dianggapnya lebih rendah (padahal dia sendiri berdarah Yahudi)
ingat juga bahwa bangsa Yahudi juga selalu merasa bahwa mereka adalah bangsa terpilih untuk memimpin ras bukan Yahudi sehingga menurut Hitler mereka juga adalah 'saingan' bangsa Arya untuk memimpin umat manusia
kamu mau tau kenapa Hitler tidak membunuh semua orang yahudi ?
dia sengaja tidak membunuh semua orang yahudi agar semua orang tau bagaimana sifat-sifat orang yahudi dulu contohnya di palestina, Yahudi membantai orang-orang tidak bersalah, mengambil hak milik orang lain jadi orang jaman sekarang agar bisa merasakan dan tahu yahudi tuh seperti apa jadi kamu tahu bagaimana penderitaan orang Jerman dulu. dan sekarang yahudi merasuk kedalam kehidupan Islam, menggrogoti akar-akar iman islam, mereka masuk dalam kehidupan islam disadari maupun tidak disadari.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.
"Bisa saja saya memusnahkan semua YAHUDI di DUNIA, tapi saya sisakan sedikit saja yang hidup. agar kamu tau mengapa alasan saya membunuh mereka" Ucapan Hitler
Adi (nama kecil Adolf Hitler) dilahirkan pada tanggal 20 April 1889 disebuah kota kecil di Austria dekat perbatasan jerman. Semasa kecil Hitler mendapatkan perilaku yang sangat keras oleh Ayah nya.
Hitler sendiri adalah seorang anak yang dibenci oleh Ayahnya sendiri. Hitler dianggap sebagai anak yang mempunyai perilaku "Antisosial". mungkin itu adalah sebuah kutukan karena Alois Hitler (Ayah Hitler) mengawini keponakannnya sendiri. Namun dalam keadaan seperti itu Ibu Hitler adalah sosok yang menyayangi dan disayanginya. Ibunya yang telah memberikan kepercayaan dan semangat kepada Hitler, karena Ibunya percaya bahwa Hitler adalah anak yang normal dan jenius walaupun sejak kecil Hitler sudah menunjukkan gejala destruktif dan antisosial. Sungguh menjadi pukulan terberat bagi Hiter karena ketika beranjak dewasa sekitar umur 18 tahun, Seorang sosok penyemangat hidupnya harus meninggal dunia sehingga ia menjadi yatim piatu karena sebelum ibunya meninggal Ayahnya pun telah lebih dulu meninggal dunia.
Masa kecil yang diliputi dengan kebencian dan abusement dari ayahnya memberikan andil besar dalam mental dan kejiwaan Hitler dewasa. Mungkin itu bisa terjadi karena sebuah "dendam masa kecil. Contoh lain juga bisa kita dapati dari kisah Mao Tse Tung. Mao kecil pernah bersekolah di sekolah yang didirikan oleh para missionaris dari Eropa, oleh sebab suatu hal Mao dimaki oleh salah satu Pastor dengan makian yang bersifat rasialis “anjing kuning!” dan mulai saat itu Mao tidak pernah kembali ke sekolah itu.
Membenci kaum agamawan. Kemudian menjadi pemimpim komunis terbesar di China, juga menjadi pembunuh massal, jutaan kaum terpelajar dan seniman tewas dibunuh dan dihukum kerja paksa dalam Revolusi Kebudayaan 1965. Nggak kalah sadis dengan Hitler Sebuah dendam masa kecil; inilah bahayanya jika itu dialami oleh seorang pemimpin!
Hitler seorang pembunuh sadis ternyata sebelumnya hanya bercita-cita menjadi seorang seniman bukan menjadi seorang sosok yang dianggap sebagai pembunuh sadis yang tertulis dalam catatan sejarah sekarang namun banyak alasan mengapa dia menjadi seorang tentara/politikus bahkan menjadi seorang pembunuh sadis.
Frustasi, yatim-piatu, tidak ada uang, sehingga dia selama kira-kira setahun menjadi gelandangan, hidup dari belas kasihan orang lain di jalanan. Selama itu, dia juga mulai benci terhadap orang Yahudi, kaum imigran yang hidup lebih mewah, dan ini dikuatkan dengan pendengaran dari ceramah yang sifatnya “Antisemit” oleh Walikota Vienna Karl Lueger.
Teori Lueger yang menyalahkan kekacauan ekonomi dan politik kepada kaum Yahudi, mengispirasinya menjadi pembenci kaum Yahudi sepanjang hidupnya. Ini pula yang membangun ideologinya dan menganggap bangsa Arya adalah ras tertinggi. Banyak orang berkata, seandainya saja dia diterima di sekolah seni tersebut, mungkin Hitler hanya akan menjadi seniman seperti Picasso misalnya, mungkin sejarah juga akan lain ceritanya. Disinilah salah satu letak pentingnya Hitler, dia mengubah sejarah (meskipun ke jalan yang dianggap salah). Garis hidupnya bagaikan takdir yang tidak bisa diubah.
Di tahun 1914, Jerman ikut serta dalam Perang Dunia 1 dan Hitler masuk militer. Sewaktu perang di garis depan, dia terluka, dipulangkan dan mendapatkan medali untuk keberaniannya. Selama perang, Hitler berangsur-angsur menjadi seorang patriot untuk Jerman meskipun dia sendiri bukan warga negara Jerman (dia lahir di Austria). Maka dari itu, sewaktu Jerman kalah perang, dia tidak bisa menerima kenyataan, karena bagi Hitler, Jerman adalah yang terkuat. Dia lalu menyalahkan para "pengkhianat" sipil, terutama orang Yahudi sebagai penyebab Jerman kalah perang.
Jerman setelah kalah perang porak poranda. Keadaannya sangat mengenaskan dengan kota-kota yang hancur, harga barang tinggi ditambah lagi dengan datangnya gerakan-gerakan revolusi komunis. Hitler sendiri tetap berdiam di militer. Hitler membenci orang-orang dari berbagai ideologi, termasuk komunis (Karl Marx adalah seorang Yahudi), sosialis kapitalis dan liberal. Sebenarnya karir militer Hitler hanya sampai Kopral, bisa dibayangkan betapa hebatnya orang ini, dia menjadi Army Commander yang ditakuti seluruh dunia pada Perang Dunia 2.
Tahun 1919 Hitler lalu bergabung dengan sebuah partai kecil bernama Partai Pekerja Jerman dan meninggalkan karir militernya. Saat berhasil menjadi pemimpinnya dan akhirnya mengubah namanya menjadi partai NAZI. Tahun 1920, Hitler menterbitkan simbol Swastika dan Tahun 1921 Partai ini semakin solid dengan didukung oleh kelompok milisia SA.
Disinilah kita bisa melihat salah satu kejeniusan Hitler, berorganisasi dan berpidato. Apapun yang Hitler katakan adalah seperti sebuah “Religion’s order” yang membuat pengikutnya menjadi super fanatik
Banyak analis percaya bahwa Hitler menjadikan kambing hitam orang-orang Yahudi untuk menghidupkan kembali nasionalisme di antara bangsa Jerman, dalam tiga belas tahun propagandanya, Hitler dan Nazi berhasil membuat anti-Semitisme ” respectable and even patriotic”. Dengan bantuan dari gereja, dan Perjanjian Baru, ini membantu mempersatukan Jerman.
Disini ada pendapat tentang mengapa Jerman teramat benci dengan yahudi
Menurut teori konspirasi kaum Yahudi menjual Jerman kepada musuh-musuh Jerman waktu PD I agar mendapatkan Palestina yg di kuasai oleh Turki yg satu blok dengan Jerman
Orang-orang Yahudi pada waktu itu berpikir kekalahan Jerman lebih menguntungkan daripada kekalahan Inggris karena dengan orang-orang Yahudi menjalin kerjasama dengan Inggris agar Palestina diberikan kepada mereka jika Inggris dan sekutunya menang perang.
Padahal Jerman ini tanah pelarian orang-orang yahudi setelah mereka di kejar-kejar oleh Tsar dari Rusia tapi karena menurut mereka tanah Palestina bisa diambil dengan kekalahan Jerman yang beraliansi dengan Turki (waktu itu Palestina dibawah kekuasaan Turki), mereka menawarkan bantuan kepada Inggris dan Perancis untuk membawa Amerika Serikat (yang di dalami banyak pelobi Yahudi yang berperan dalam kebijakan negera) ke kancah perang.
Hitler setelah PD I pada waktu itu merasa bahwa bangsa Yahudi adalah penghianat yg harus dilenyapkan dan diusir dari Eropa. Hitler juga merasa superioritas bangsa Jerman dapat diperoleh dengan memurnikan darah bangsa Arya tanpa ada percampuran dengan bangsa lain yang dianggapnya lebih rendah (padahal dia sendiri berdarah Yahudi)
ingat juga bahwa bangsa Yahudi juga selalu merasa bahwa mereka adalah bangsa terpilih untuk memimpin ras bukan Yahudi sehingga menurut Hitler mereka juga adalah 'saingan' bangsa Arya untuk memimpin umat manusia
kamu mau tau kenapa Hitler tidak membunuh semua orang yahudi ?
dia sengaja tidak membunuh semua orang yahudi agar semua orang tau bagaimana sifat-sifat orang yahudi dulu contohnya di palestina, Yahudi membantai orang-orang tidak bersalah, mengambil hak milik orang lain jadi orang jaman sekarang agar bisa merasakan dan tahu yahudi tuh seperti apa jadi kamu tahu bagaimana penderitaan orang Jerman dulu. dan sekarang yahudi merasuk kedalam kehidupan Islam, menggrogoti akar-akar iman islam, mereka masuk dalam kehidupan islam disadari maupun tidak disadari.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.
ATLANTIS
3 tahun terakhir wacana tentang Atlantis mencuat seiring terbitnya 2
buku kontroversial berjudul "Eden in the East" dan "Atlantis itu
Indonesia". Saya sebagai pecinta sejarah hanya mengimbau agar
berhati-hati dalam menerjemahkan sebuah berita. Di bawah ini merupakan
informasi tentang Atlantis yang sebenarnya.
ATLANTIS
Atlantis atau Atlantika (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Herkules, dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak memercayainya dan kadang-kadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga memengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju dan hilang.
Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Plato tidak pernah menyelesaikan Critias karena alasan yang tidak diketahui; namun, ahli yang bernama Benjamin Jowett, dan beberapa ahli lain, berpendapat bahwa Plato awalnya merencanakan untuk membuat catatan ketiga yang berjudul Hermocrates. John V. Luce mengasumsikan bahwa Plato, setelah mendeskripsikan asal usul dunia dan manusia dalam Timaeus, dan juga komunitas sempurna Athena kuno dan keberhasilannya dalam mempertahankan diri dari serangan Atlantis dalam Critias, akan membahas strategi peradaban Helenik selama konflik mereka dengan bangsa barbar sebagai subjek diskusi dalam Hermocrates.
Empat tokoh yang muncul dalam kedua catatan tersebut adalah politikus Critias dan Hermocrates dan juga filsuf Socrates dan Timaeus, meskipun hanya Critias yang berbicara mengenai Atlantis. Walaupun semua tokoh tersebut merupakan tokoh bersejarah (hanya tiga tokoh pertama yang dibawa), catatan tersebut mungkin merupakan karya fiksi Plato. Dalam karya tertulisnya, Plato menggunakan dialog Socrates untuk mendiskusikan posisi yang saling berlawanan dalam hubungan prakiraan.
*Timaeus
Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato, dan berpikir apakah ia dan tamunya dapat mengingat sebuah cerita yang mencontohkan peradaban seperti itu. Pada buku Timaeus, Plato berkisah: "Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam."
*Critias
Critias menyebut kisah yang diduga sejarah yang akan memberikan contoh sempurna, dan diikuti dengan deskripsi Atlantis. Dalam catatannya, Athena kuno mewakili "komunitas sempurna" dan Atlantis adalah musuhnya, mewakili ciri sempurna sangat antitesis yang dideskripsikan dalam Republik. Critias mengklaim bahwa catatannya mengenai Athena kuno dan Atlantis berhaluan dari kunjungan ke Mesir oleh penyair Athena, Solon pada abad ke-6 SM. Di Mesir, Solon bertemu pendeta dari Sais, yang menerjemahkan sejarah Athena kuno dan Atlantis, dicatat pada papiri di heroglif Mesir, menjadi bahasa Yunani. Menurut Plutarch, Solon bertemu dengan "Psenophis Heliopolis, dan Sonchis Saite, yang paling dipelajari dari semua pendeta" (Kehidupan Solon). Karena jarak 500 tahun lebih antara Plutarch dan peristiwa yang bersifat sebagai alasan atau dalih, dan karena informasi ini tidak ada pada Timaeus dan Critias, identifikasi ini dipertanyakan.
Menurut Critias, dewa Helenik membagi wilayah sehingga tiap dewa dapat memiliki; Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar daripada Libya kuno dan Asia Kecil yang disatukan, tetapi akan tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalangi perjalanan menyeberang samudra. Bangsa Mesir mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 kilometer, kebanyakan terdiri dari pegunungan di wilayah utara dan sepanjang pantai, dan melinkungi padang rumput berbentuk bujur di selatan "terbentang dalam satu arah tiga ribu stadia (sekitar 600 km), tetapi di tengah sekitar dua ribu stadia (400 km)". Wanita asli Atlantis bernama Cleito (putri dari Evenor dan Leucippe) tinggal di sini. Poseidon jatuh cinta padanya, lalu memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima pasang anak laki-laki kembar. Poseidon membagi pulau menjadi 10 wilayah yang masing-masing diserahkan pada 10 anak. Anak tertua, Atlas, menjadi raja atas pulau itu dan samudra di sekitarnya (disebut Samudra Atlantik untuk menghormati Atlas). Nama "Atlantis" juga berasal dari namanya, yang berarti "Pulau Atlas". Poseidon mengukir gunung tempat kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah oleh cincin tanah yang besarnya sebanding. Bangsa Atlantis lalu membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih dan hitam yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah dan orichalcum (perunggu atau kuningan). Menurut Critias, 9.000 tahun sebelum kelahirannya, perang terjadi antara bangsa yang berada di luar Pilar-pilar Herkules (umumnya diduga Selat Gibraltar), dengan bangsa yang tinggal di dalam Pilar. Bangsa Atlantis menaklukkan Libya sampai sejauh Mesir dan benua Eropa sampai sejauh Tirenia, dan menjadikan penduduknya budak. Orang Athena memimpin aliansi melawan kekaisaran Atlantis, dan sewaktu aliansi dihancurkan, Athena melawan kekaisaran Atlantis sendiri, membebaskan wilayah yang diduduki. Namun, nantinya, muncul gempa bumi dan banjir besar di Atlantis, dan hanya dalam satu hari satu malam, pulau Atlantis tenggelam dan menghilang.
*Hipotesis Lokasi
Sejak Donnelly, terdapat lusinan-bahkan ratusan-usulan lokasi Atlantis. Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya. Lokasi yang diusulkan kebanyakan berada di sekitar Laut Tengah. Pulau seperti Sardinia, Kreta dan Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta; kota seperti Troya, Tartessos, dan Tantalus (di provinsi Manisa), Turki; dan Israel-Sinai atau Kanaan. Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM menyebabkan tsunami besar yang diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis. Terdapat wilayah di Laut Hitam yang diusulkan sebagai lokasi Atlantis: Bosporus dan Ancomah (tempat legendaris di dekat Trabzon). Sekitar Laut Azov diusulkan sebagai lokasi lainnya tahun 2003. A. G. Galanopoulos menyatakan bahwa skala waktu telah berubah akibat kesalahan penerjemahan, kemungkinan kesalahan penerjemahan bahasa Mesir ke Yunani; kesalahan yang sama akan mengurangi besar Kerajaan Atlantis Plato menjadi sebesar pulau Kreta, yang meninggalkan kota dengan ukuran kawah Thera. 900 tahun sebelum Solon merupakan abad ke-15 SM.
Beberapa hipotesis menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara, termasuk Swedia (oleh Olof Rudbeck di Atland, 1672–1702), atau di Laut Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi. Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga telah diusulkan. Antarktika, Indonesia, di bawah Segitiga Bermuda, dan Laut Karibia telah diusulkan sebagai lokasi Atlantis. Kisah benua "Kumari Kandam" yang hilang di India telah menginspirasi beberapa orang untuk menggambarkannya secara paralel dengan Atlantis. Menurut Ignatius L. Donnelly dalam bukunya, Atlantis: The Antediluvian World, terdapat hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek). Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.
------------------------------
Gambar: Terjemahan bahasa Latin Timaeus yang dibuat pada Abad Pertengahan
Sumber: Wikipedia Indonesia
ATLANTIS
Atlantis atau Atlantika (bahasa Yunani: Ἀτλαντὶς νῆσος, "pulau Atlas") adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar di seberang pilar-pilar Herkules, dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam".
Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos yang dibuat oleh Plato untuk mengilustrasikan teori politik. Meskipun fungsi cerita Atlantis terlihat jelas oleh kebanyakan ahli, mereka memperdebatkan apakah dan seberapa banyak catatan Plato diilhami oleh tradisi yang lebih tua. Beberapa ahli mengatakan bahwa Plato menggambarkan kejadian yang telah berlalu, seperti letusan Thera atau perang Troya, sementara lainnya menyatakan bahwa ia terinspirasi dari peristiwa kontemporer seperti hancurnya Helike tahun 373 SM atau gagalnya invasi Athena ke Sisilia tahun 415-413 SM.
Masyarakat sering membicarakan keberadaan Atlantis selama Era Klasik, namun umumnya tidak memercayainya dan kadang-kadang menjadikannya bahan lelucon. Kisah Atlantis kurang diketahui pada Abad Pertengahan, namun, pada era modern, cerita mengenai Atlantis ditemukan kembali. Deskripsi Plato menginspirasikan karya-karya penulis zaman Renaissance, seperti "New Atlantis" karya Francis Bacon. Atlantis juga memengaruhi literatur modern, dari fiksi ilmiah hingga buku komik dan film. Namanya telah menjadi pameo untuk semua peradaban prasejarah yang maju dan hilang.
Dua dialog Plato, Timaeus dan Critias, yang ditulis pada tahun 360 SM, berisi referensi pertama Atlantis. Plato tidak pernah menyelesaikan Critias karena alasan yang tidak diketahui; namun, ahli yang bernama Benjamin Jowett, dan beberapa ahli lain, berpendapat bahwa Plato awalnya merencanakan untuk membuat catatan ketiga yang berjudul Hermocrates. John V. Luce mengasumsikan bahwa Plato, setelah mendeskripsikan asal usul dunia dan manusia dalam Timaeus, dan juga komunitas sempurna Athena kuno dan keberhasilannya dalam mempertahankan diri dari serangan Atlantis dalam Critias, akan membahas strategi peradaban Helenik selama konflik mereka dengan bangsa barbar sebagai subjek diskusi dalam Hermocrates.
Empat tokoh yang muncul dalam kedua catatan tersebut adalah politikus Critias dan Hermocrates dan juga filsuf Socrates dan Timaeus, meskipun hanya Critias yang berbicara mengenai Atlantis. Walaupun semua tokoh tersebut merupakan tokoh bersejarah (hanya tiga tokoh pertama yang dibawa), catatan tersebut mungkin merupakan karya fiksi Plato. Dalam karya tertulisnya, Plato menggunakan dialog Socrates untuk mendiskusikan posisi yang saling berlawanan dalam hubungan prakiraan.
*Timaeus
Timaeus dimulai dengan pembukaan, diikuti dengan catatan pembuatan dan struktur alam semesta dan peradaban kuno. Dalam bagian pembukaan, Socrates merenungkan mengenai komunitas yang sempurna, yang dideskripsikan dalam Republic karya Plato, dan berpikir apakah ia dan tamunya dapat mengingat sebuah cerita yang mencontohkan peradaban seperti itu. Pada buku Timaeus, Plato berkisah: "Di hadapan Selat Mainstay Haigelisi, ada sebuah pulau yang sangat besar, dari sana kalian dapat pergi ke pulau lainnya, di depan pulau-pulau itu adalah seluruhnya daratan yang dikelilingi laut samudera, itu adalah kerajaan Atlantis. Ketika itu Atlantis baru akan melancarkan perang besar dengan Athena, namun di luar dugaan, Atlantis tiba-tiba mengalami gempa bumi dan banjir, tidak sampai sehari semalam, tenggelam sama sekali di dasar laut, negara besar yang melampaui peradaban tinggi, lenyap dalam semalam."
*Critias
Critias menyebut kisah yang diduga sejarah yang akan memberikan contoh sempurna, dan diikuti dengan deskripsi Atlantis. Dalam catatannya, Athena kuno mewakili "komunitas sempurna" dan Atlantis adalah musuhnya, mewakili ciri sempurna sangat antitesis yang dideskripsikan dalam Republik. Critias mengklaim bahwa catatannya mengenai Athena kuno dan Atlantis berhaluan dari kunjungan ke Mesir oleh penyair Athena, Solon pada abad ke-6 SM. Di Mesir, Solon bertemu pendeta dari Sais, yang menerjemahkan sejarah Athena kuno dan Atlantis, dicatat pada papiri di heroglif Mesir, menjadi bahasa Yunani. Menurut Plutarch, Solon bertemu dengan "Psenophis Heliopolis, dan Sonchis Saite, yang paling dipelajari dari semua pendeta" (Kehidupan Solon). Karena jarak 500 tahun lebih antara Plutarch dan peristiwa yang bersifat sebagai alasan atau dalih, dan karena informasi ini tidak ada pada Timaeus dan Critias, identifikasi ini dipertanyakan.
Menurut Critias, dewa Helenik membagi wilayah sehingga tiap dewa dapat memiliki; Poseidon mewarisi wilayah pulau Atlantis. Pulau ini lebih besar daripada Libya kuno dan Asia Kecil yang disatukan, tetapi akan tenggelam karena gempa bumi dan menjadi sejumlah lumpur yang tak dapat dilewati, menghalangi perjalanan menyeberang samudra. Bangsa Mesir mendeskripsikan Atlantis sebagai pulau yang terletak kira-kira 700 kilometer, kebanyakan terdiri dari pegunungan di wilayah utara dan sepanjang pantai, dan melinkungi padang rumput berbentuk bujur di selatan "terbentang dalam satu arah tiga ribu stadia (sekitar 600 km), tetapi di tengah sekitar dua ribu stadia (400 km)". Wanita asli Atlantis bernama Cleito (putri dari Evenor dan Leucippe) tinggal di sini. Poseidon jatuh cinta padanya, lalu memperistri gadis muda itu dan melahirkan lima pasang anak laki-laki kembar. Poseidon membagi pulau menjadi 10 wilayah yang masing-masing diserahkan pada 10 anak. Anak tertua, Atlas, menjadi raja atas pulau itu dan samudra di sekitarnya (disebut Samudra Atlantik untuk menghormati Atlas). Nama "Atlantis" juga berasal dari namanya, yang berarti "Pulau Atlas". Poseidon mengukir gunung tempat kekasihnya tinggal menjadi istana dan menutupnya dengan tiga parit bundar yang lebarnya meningkat, bervariasi dari satu sampai tiga stadia dan terpisah oleh cincin tanah yang besarnya sebanding. Bangsa Atlantis lalu membangun jembatan ke arah utara dari pegunungan, membuat rute menuju sisa pulau. Mereka menggali kanal besar ke laut, dan di samping jembatan, dibuat gua menuju cincin batu sehingga kapal dapat lewat dan masuk ke kota di sekitar pegunungan; mereka membuat dermaga dari tembok batu parit. Setiap jalan masuk ke kota dijaga oleh gerbang dan menara, dan tembok mengelilingi setiap cincin kota. Tembok didirikan dari bebatuan merah, putih dan hitam yang berasal dari parit, dan dilapisi oleh kuningan, timah dan orichalcum (perunggu atau kuningan). Menurut Critias, 9.000 tahun sebelum kelahirannya, perang terjadi antara bangsa yang berada di luar Pilar-pilar Herkules (umumnya diduga Selat Gibraltar), dengan bangsa yang tinggal di dalam Pilar. Bangsa Atlantis menaklukkan Libya sampai sejauh Mesir dan benua Eropa sampai sejauh Tirenia, dan menjadikan penduduknya budak. Orang Athena memimpin aliansi melawan kekaisaran Atlantis, dan sewaktu aliansi dihancurkan, Athena melawan kekaisaran Atlantis sendiri, membebaskan wilayah yang diduduki. Namun, nantinya, muncul gempa bumi dan banjir besar di Atlantis, dan hanya dalam satu hari satu malam, pulau Atlantis tenggelam dan menghilang.
*Hipotesis Lokasi
Sejak Donnelly, terdapat lusinan-bahkan ratusan-usulan lokasi Atlantis. Beberapa hipotesis merupakan hipotesis arkeologi atau ilmiah, sementara lainnya berdasarkan fisika atau lainnya. Banyak tempat usulan yang memiliki kemiripan karakteristik dengan kisah Atlantis (air, bencana besar, periode waktu yang relevan), tetapi tidak ada yang berhasil dibuktikan sebagai kisah sejarah Atlantis yang sesungguhnya. Lokasi yang diusulkan kebanyakan berada di sekitar Laut Tengah. Pulau seperti Sardinia, Kreta dan Santorini, Sisilia, Siprus dan Malta; kota seperti Troya, Tartessos, dan Tantalus (di provinsi Manisa), Turki; dan Israel-Sinai atau Kanaan. Letusan Thera besar pada abad ke-17 atau ke-16 SM menyebabkan tsunami besar yang diduga para ahli menghancurkan peradaban Minoa di sekitar pulau Kreta yang semakin meningkatkan kepercayaan bahwa bencana ini mungkin merupakan bencana yang menghancurkan Atlantis. Terdapat wilayah di Laut Hitam yang diusulkan sebagai lokasi Atlantis: Bosporus dan Ancomah (tempat legendaris di dekat Trabzon). Sekitar Laut Azov diusulkan sebagai lokasi lainnya tahun 2003. A. G. Galanopoulos menyatakan bahwa skala waktu telah berubah akibat kesalahan penerjemahan, kemungkinan kesalahan penerjemahan bahasa Mesir ke Yunani; kesalahan yang sama akan mengurangi besar Kerajaan Atlantis Plato menjadi sebesar pulau Kreta, yang meninggalkan kota dengan ukuran kawah Thera. 900 tahun sebelum Solon merupakan abad ke-15 SM.
Beberapa hipotesis menyatakan Atlantis berada pada pulau yang telah tenggelam di Eropa Utara, termasuk Swedia (oleh Olof Rudbeck di Atland, 1672–1702), atau di Laut Utara. Beberapa telah mengusulkan Al-Andalus atau Irlandia sebagai lokasi. Kepulauan Canary juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, sebelah barat selat Gibraltar tetapi dekat dengan Laut Tengah. Berbagai kepulauan di Atlantik juga dinyatakan sebagai lokasi yang mungkin, terutama Kepulauan Azores. Pulau Spartel yang telah tenggelam di selat Gibraltar juga telah diusulkan. Antarktika, Indonesia, di bawah Segitiga Bermuda, dan Laut Karibia telah diusulkan sebagai lokasi Atlantis. Kisah benua "Kumari Kandam" yang hilang di India telah menginspirasi beberapa orang untuk menggambarkannya secara paralel dengan Atlantis. Menurut Ignatius L. Donnelly dalam bukunya, Atlantis: The Antediluvian World, terdapat hubungan antara Atlantis dan Aztlan (tempat tinggal nenek moyang suku Aztek). Ia mengklaim bahwa suku Aztek menunjuk ke timur Karibia sebagai bekas lokasi Aztlan.
------------------------------
Gambar: Terjemahan bahasa Latin Timaeus yang dibuat pada Abad Pertengahan
Sumber: Wikipedia Indonesia
Minggu, 14 Februari 2016
Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Terbaik Sepanjang Sejarah.
Lyudmila Pavlichenko, Sniper Wanita Terbaik Sepanjang Sejarah
Sementara masih banyak Angkatan Bersenjata di dunia yang berdebat soal keikutsertaan wanita dalam pertempuran, Uni Soviet sudah sejak lama melakukannya dengan merekrut sekitar 2000 wanita penembak jitu (sniper) selama Perang Dunia II.
Tahun 1941, ketika dengan tanpa alasan NAZI menginvasi Uni Soviet kecuali untuk menunjukkan kekuatannya, jutaan orang Rusia marah, termasuk kaum wanita, mereka pun menjawab panggilan negara untuk mempertahankan tanah air mereka.
Lyudmila Mykhailivna Pavlichenko, 24 tahun, seorang gadis biasa yang sedang kuliah di Fakultas Sejarah Universitas Kiev, Ukraina, melangkahkan kakinya menuju perekrut relawan lokal dan menawarkan dirinya untuk direkrut sebagai infanteri. Namun tentara perekrut yang menghadapinya (kemungkinan seorang laki-laki) mengatakan kepada Pavlichenko bahwa dia lebih cocok menjadi perawat daripada tentara. Pavlichenko pun menolak.
Sepertinya Pavlichenko tidak pernah berpikir untuk memakai seragam perawat dan beraksi layaknya Florence Nightingale. Yang ada dalam pikirannya tampaknya hanya ingin membunuh tentara Jerman yang menginvasi Rusia. Dia kemudian mengeluarkan lencana Voroshilov Sharpshooter dan sertifikat sniper miliknya, yang keduanya dia peroleh saat remaja sebagai anggota OSOAVIAKhIM, sebuah klub menembak khusus non militer yang suatu saat akan dipanggil oleh negara bila dibutuhkan. Pavlichenko sendiri sudah tergabung sejak berusia 14 tahun. Dan akhirnya Pavlichenko diterima.
Setelah lulus dari pendidikan singkat sniper, dengan senapan Mosin-Nagant 1891/30 7,62mm (4x optical scope), Pavlichenko ditugaskan bersama Red Army 25th Rifle Division di dekat Odessa, dimana ia dengan cepat membunuh 187 tentara Jerman hanya dalam waktu dua setengah bulan. Ketika Jerman sudah menguasai Odessa, Pavlichenko kemudian dipindahtugaskan ke Sevastapool di Semenanjung Krimea, di mana disini ia berjuang selama 8 bulan dan menambah lagi angka korbannya sebanyak 122 tentara Jerman. Dalam sebuah pertempuran, Pavlichenko pernah menggantikan komandan batalyon yang tewas dan kemudian ia pun terluka tetapi menolak untuk meninggalkan medan perang.
Dari aksi-aksi snipernya, total Pavlichenko sudah membunuh 309 tentara NAZI (ini hanya jumlah yang dikonfirmasi). Yang lebih mengesankan lagi adalah dari jumlah tersebut, 36 diantaranya adalah juga sniper yang juga ingin membunuhnya, yang salah satu diantaranya telah membunuh lebih dari 500 orang. Hal ini berdasarkan buku catatan yang berisi tanggal dan lokasi penembakan yang dibawa oleh sniper tersebut. Namun tidak bisa dipastikan siapa sniper hebat Jerman itu, hanya sedikit sumber terpercaya yang menyebutkannya. Ada juga yang menyebutkan bahwa sniper itu adalah Heinz Thorvald, seorang Kolonel SS, pemimpin sekolah sniper Jerman di Zossen.
Pavlichenko biasa "pergi berburu" sendiri atau dengan rekannya satu divisinya. Saat fajar, ia akan berbaring diam selama berjam-jam atau hari untuk menunggu tentara Jerman. Pernah dia dan rekannya terlihat oleh tentara Jerman yang akhirnya melepaskan tembakan mortir. Rekannya terluka parah dan Pavlichenko berhasil mengevakuasinya dari medan perang, tapi rekannya tidak bertahan. Sejak saat itu, dia semakin termotivasi berjuang lebih keras untuk membalas kematian rekannya.
Hingga pada bulan Juni 1942, Pavlichenko terluka karena tembakan mortir dan akhirnya ditarik dari pertempuran kurang dari sebulan setelah lukanya pulih.
Selanjutnya Pavlichenko menghabiskan masa perang sebagai instruktur di sekolah sniper Rusia, dimana disana ia mendidik sniper generasi baru. Setelah perang berakhir, ia melanjutkan kembali kuliah sejarahnya di Universitas Kiev dan selanjutnya bekerja sebagai sejarawan dan peneliti militer untuk Departemen Pertahanan Uni Soviet. Pada 10 Oktober 1974, Pavlichenko akhirnya meninggal dunia di usia 58 tahun.
Pada tahun 1943, Uni Soviet menganugerahkan Pavlichenko dengan penghargaan Gold Star of the Hero (penghargaan tertinggi di Uni Soviet) dan pada tahun 1976 (selang dua tahun sejak kematiannya) diterbitkan perangko untuk mengenangnya. Lyudmila Pavlichenko adalah salah satu dari sekitar 2.000 sniper bertugas di tentara Uni Soviet, hanya 500 di antaranya yang selamat.
Dengan total 309 korban jiwa, Pavlichenko masih memegang rekor untuk jumlah tertinggi korban yang dibunuh oleh sniper wanita. Namun masih jauh dari rekor korban sniper terbaik dalam sejarah "Simo Häyhä" yang sebanyak 542 korban jiwa.
Sumber : Artileri
Sementara masih banyak Angkatan Bersenjata di dunia yang berdebat soal keikutsertaan wanita dalam pertempuran, Uni Soviet sudah sejak lama melakukannya dengan merekrut sekitar 2000 wanita penembak jitu (sniper) selama Perang Dunia II.
Tahun 1941, ketika dengan tanpa alasan NAZI menginvasi Uni Soviet kecuali untuk menunjukkan kekuatannya, jutaan orang Rusia marah, termasuk kaum wanita, mereka pun menjawab panggilan negara untuk mempertahankan tanah air mereka.
Lyudmila Mykhailivna Pavlichenko, 24 tahun, seorang gadis biasa yang sedang kuliah di Fakultas Sejarah Universitas Kiev, Ukraina, melangkahkan kakinya menuju perekrut relawan lokal dan menawarkan dirinya untuk direkrut sebagai infanteri. Namun tentara perekrut yang menghadapinya (kemungkinan seorang laki-laki) mengatakan kepada Pavlichenko bahwa dia lebih cocok menjadi perawat daripada tentara. Pavlichenko pun menolak.
Sepertinya Pavlichenko tidak pernah berpikir untuk memakai seragam perawat dan beraksi layaknya Florence Nightingale. Yang ada dalam pikirannya tampaknya hanya ingin membunuh tentara Jerman yang menginvasi Rusia. Dia kemudian mengeluarkan lencana Voroshilov Sharpshooter dan sertifikat sniper miliknya, yang keduanya dia peroleh saat remaja sebagai anggota OSOAVIAKhIM, sebuah klub menembak khusus non militer yang suatu saat akan dipanggil oleh negara bila dibutuhkan. Pavlichenko sendiri sudah tergabung sejak berusia 14 tahun. Dan akhirnya Pavlichenko diterima.
Setelah lulus dari pendidikan singkat sniper, dengan senapan Mosin-Nagant 1891/30 7,62mm (4x optical scope), Pavlichenko ditugaskan bersama Red Army 25th Rifle Division di dekat Odessa, dimana ia dengan cepat membunuh 187 tentara Jerman hanya dalam waktu dua setengah bulan. Ketika Jerman sudah menguasai Odessa, Pavlichenko kemudian dipindahtugaskan ke Sevastapool di Semenanjung Krimea, di mana disini ia berjuang selama 8 bulan dan menambah lagi angka korbannya sebanyak 122 tentara Jerman. Dalam sebuah pertempuran, Pavlichenko pernah menggantikan komandan batalyon yang tewas dan kemudian ia pun terluka tetapi menolak untuk meninggalkan medan perang.
Dari aksi-aksi snipernya, total Pavlichenko sudah membunuh 309 tentara NAZI (ini hanya jumlah yang dikonfirmasi). Yang lebih mengesankan lagi adalah dari jumlah tersebut, 36 diantaranya adalah juga sniper yang juga ingin membunuhnya, yang salah satu diantaranya telah membunuh lebih dari 500 orang. Hal ini berdasarkan buku catatan yang berisi tanggal dan lokasi penembakan yang dibawa oleh sniper tersebut. Namun tidak bisa dipastikan siapa sniper hebat Jerman itu, hanya sedikit sumber terpercaya yang menyebutkannya. Ada juga yang menyebutkan bahwa sniper itu adalah Heinz Thorvald, seorang Kolonel SS, pemimpin sekolah sniper Jerman di Zossen.
Pavlichenko biasa "pergi berburu" sendiri atau dengan rekannya satu divisinya. Saat fajar, ia akan berbaring diam selama berjam-jam atau hari untuk menunggu tentara Jerman. Pernah dia dan rekannya terlihat oleh tentara Jerman yang akhirnya melepaskan tembakan mortir. Rekannya terluka parah dan Pavlichenko berhasil mengevakuasinya dari medan perang, tapi rekannya tidak bertahan. Sejak saat itu, dia semakin termotivasi berjuang lebih keras untuk membalas kematian rekannya.
Hingga pada bulan Juni 1942, Pavlichenko terluka karena tembakan mortir dan akhirnya ditarik dari pertempuran kurang dari sebulan setelah lukanya pulih.
Selanjutnya Pavlichenko menghabiskan masa perang sebagai instruktur di sekolah sniper Rusia, dimana disana ia mendidik sniper generasi baru. Setelah perang berakhir, ia melanjutkan kembali kuliah sejarahnya di Universitas Kiev dan selanjutnya bekerja sebagai sejarawan dan peneliti militer untuk Departemen Pertahanan Uni Soviet. Pada 10 Oktober 1974, Pavlichenko akhirnya meninggal dunia di usia 58 tahun.
Pada tahun 1943, Uni Soviet menganugerahkan Pavlichenko dengan penghargaan Gold Star of the Hero (penghargaan tertinggi di Uni Soviet) dan pada tahun 1976 (selang dua tahun sejak kematiannya) diterbitkan perangko untuk mengenangnya. Lyudmila Pavlichenko adalah salah satu dari sekitar 2.000 sniper bertugas di tentara Uni Soviet, hanya 500 di antaranya yang selamat.
Dengan total 309 korban jiwa, Pavlichenko masih memegang rekor untuk jumlah tertinggi korban yang dibunuh oleh sniper wanita. Namun masih jauh dari rekor korban sniper terbaik dalam sejarah "Simo Häyhä" yang sebanyak 542 korban jiwa.
Sumber : Artileri
Selasa, 09 Februari 2016
Selasa Kelam dan Zaman Malaise
Selasa Kelam dan Zaman Malaise
Ada siklus dalam sifat dasar ekonomi global, artinya keberhasilan ekonomi datang bergantian dengan resesi. Akan tetapi, di zaman modern ini, belum pernah terjadi resesi yang makin parah, makin panjang dan makin besar pengaruhnya terhadap ekonomi dunia seeprti resesi yang diawali dengan hancurnya Pasar Bursa Saham di New York pada tanggal 29 Oktober 1929, sebuah hari yang dikenang sejak saat itu dan setelahnya dalam sejarah sebagai Selasa Kelam.
Dasawarsa sekitar tahun 1920-an itu menjadi sebuah era di mana ekonomi berkembang pesat di sentero dunia, terutama di Amerika Serikat. Sampai abad ke-20, ekonomi Amerika tidak bergantung kepada ekonomi Eropa. Belum pernah terjadi bahwa seusai Perang Dunia I, Amerika Serikat bersekuru dengan negara-negara kuat Eropa, dan permintaan untuk produk-produk dari Amerika-yang paling signifikan, produk-produk peternakan-meningkat tajam.
Sebagai dampaknya, Amerika Serikat menjadi negara produsen nomor wahid dunia. Selain itu, negara ini juga unggul dan mapan di bidang keuangan maupun pertanian. Nilai saham-saham perusahaan di Amerika melejit karena banyak pihak, baik individu, maupun lembaga, menanamkan modal dalam jumlah yang jauh lebih besar dibandingkan yang sudah pernah dilakukan. Pengangguran nyaris tidak ditemukan; kesannya setiap orang memiliki banyak simpanan uang dan tinggal membelanjakan (baca: uang tinggal gesek). Bahkan, untuk menjual lebih banyak saham, pialang saham membuat kemudahan di mana calon pembeli dapat membeli saham “berlaba tipis” hanya dengan membayar sebagian kecil dari dari harganya dan menutup sisanya dengan cara “meminjam”. Meskipun praktik ini-memprediksi keuntungan berdasarkan harga yang pernah diperdagangkan-tampaknya sangat patut dipertanyakan dewasa ini, pada waktu itu harga saham terus melambung dan meningkat begitu cepat sehingga harga jualnya bisa dua tau tiga kali lipat dari harga beli. Ekonomi Amerika serta merta berubah menjadi sebuah gagasan visioner di mana kredit menjadi dewa penolong.
Sementara itu, di Eropa, para petani yang sudah pulih dari trauma pasca perang mulai menanam kembali. Sayangnnya, permintaan Amerika untuk komuditas Eropa menurun drastis karena pertanian dan peternakan di Amerika sudah dijalankan dengan efisien sehingga negara tersebut sanggup memperbesar produksinya.
Sebuah petaka akhirnya terjadi juga. Gagasan visioner yang mengagungkan kredit itu ternyata tidak dapat diwujudkan ketika pada tanggal 29 Oktober 1929, yaitu saat harga saham yang tertulis indeks saham mulai menukik. Akibat begitu banyaknya kredit namun begitu sedikit saham yang mempunyai nilai tetap dan begitu kecil uang segar yang tersedia, keberuntungan individu maupun lembaga-lembaga menguap seketika dalam waktu kurang dari 24 jam. Di Pasar Bursa Saham di Wall street, banyak pemberi modal tiba-tiba menyadari bahwa mereka jatuh miskin, ibaratnya terjun bebas dari sebuah gedung pencakar langit. Riak-riak kecil yang bermula dari Wall Street serta merta menjadi gelombang besar yang menelan bangsa itu, dan akhirnya dunia pun terkena imbasnya. Bank bangkrut, harga produk ternak merosot, bisnis dan pabrik tutup, perdagangan asing juga lenyap pelan-pelan.
Kehancuran ekonomi yang diawali dalam bulan Oktober 1929 mencapai titik nadir tiga tahun kemudian. Sekitar 30 juta orang kehilangan pekerjaan, sebagian diantaranya tinggal di Amerika Serikat. Zaman malaise berlanjut hingga lebih dari 10 tahun kemudian dan amat sangat mempengaruhi kehidupan kehidupan serta pandangan dari sebuah generasi. Zaman Malaise, dan sarana-saran pemerintah yang digunakan untuk mengatasinya, menciptakan sebuah titik balik dalam sejarah kebijakan ekonomi dunia abad ke-20. Namun, negeri Paman sam masih belum banyak belajar ketika peristiwa serupa tahun 2008 kembali terjadi.
Sumber: Buku 100 Events That Shaped World History
Langganan:
Postingan (Atom)