
Minggu, 27 Desember 2015
~ REVOLUSI BOLSHEVIK PENGUBAH SEJARAH DAN PERADABAN DUNIA MODERN ~

Jumat, 18 Desember 2015
6 Monumen dan Tempat Terkenal di Perancis

Minggu, 13 Desember 2015
Salahuddin Al Ayyubi - Di hormati kawan maupun lawan !
Salahuddin Al Ayyubi - Di hormati kawan maupun lawan
! • • • • kebijaksanaan najmuddin al ayyubi (di ramu) keberanian imaduddin zengi (di ramu) ketawadhu'an nuruddin zengi (di ramu) kegigihan asaduddin syirkuh barulah terbentuk kepribadian beradab tinggi seperti salahuddin al ayyubi . salah satu pahlawan islam yang tidak hanya di hormati kaum muslim tapi juga semua orang di dunia yang mengenal namanya . ketiggian moralnya dibarengi dengan kerendahan hati bercermin kepada kepemimpinan umar bin abdul aziz , umar bin abdul aziz bercermin kepada kepemimpinan umar bin khattab , umar bin khattab bercermin kepada kepemimpinan abu bakar ash-shiddiq dan kepada siapa lagi abu bakar bercermin kepemimpinan bila bukan kepada RASULULLAH ? maka sempurnalah akhlak sosok salahuddin kepada kawan maupun lawan . di tahun 1192 , ketika perang salib edisi ketiga . pasukan salahuddin bersiap berperang melawan pasukan inggris pimpinan raja richard I (the lion heart) . ketika itu pasukan richard sudah habis habisan dalam segala pasukan , hingga salahuddin bergumam "pasukan mereka bisa saja musnah bila perang ini tetap di lanjutkan" . perbandingan pasukan salahuddin dan richard adalah 4:1 , 20.000 : 5000 pasukan ?! ketika salahuddin melihat richard yang berjalan kaki tidak memiliki kuda maka berkatalah salahuddin kepada pengawalnya "bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya , seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki" ketika king richard the lion heart dikhianati oleh teman teman kristennya , dimusuhi oleh sekutunya philip II auguste dari perancis , diserang oleh conrad dari monferrat , ditangkap oleh leopold I dari austria , dijual kepada henry VI dari holy roman empire , diklaim takhtanya oleh sang adik john lackland . nasib yang sungguh memilukan untuk sang pahlawan perang salib III . hanya seorang pahlawan yang bisa menghormati pahlawan lainnya . maka musuh besarnya , salahuddin al ayyubi lah yang benar benar terhormat di hatinya sebagaimana sang sultan memuliakannya , adil kepadanya , dan mengirimkan dokternya ketika dia sakit . sikap kepahlawanan memang mahal . dan seorang mukmin seperti salahuddin tahu , dialah yang paling berhak menunjukkan kemuliaan akhlaknya . bahkan penghormatan kepada salahuddin dan islam tergambar jelas dalam film kingdom of heaven yang notabenenya adalah produksi hollywood . ada suatu percakapan yang sangat menarik , yang kurang lebih seperti ini : balian de ibelin : saya serahkan kunci kota yerussalem kepada anda , tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang orang non muslim " salahudin : saya akan jamin keselamatan anda balian : apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ? (balian masih ingat saat saat yerussalem jatuh ke tangan pasukan salib , banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota yerussalem sesak oleh mayat , dan balian khawatir salahuddin melakukan hal yang sama) salahuddin : (diam sejenak menatap tajam balian) saya akan menepati janji , insyaa ALLAH . karena saya adalah salahudin , saya bukan seperti orang orang anda ! selama salahuddin memimpin tidak pernah ada satupun kasus penganiayaan kepada non muslim di kota al-quds . ketika salahuddin al ayyubi menguasai hampir seluruh jazirah arab , salahuddin tidak tinggal di istana megah. beliau justru tinggal di mesjid kecil bernama al khanagah di dolorossa . ruangan yang dimilikinya luasnya hanya bisa menampung kurang dari 6 orang .walaupun sebagai raja besar dan pemenang perang , salahudin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi ! al quds tetap di buka bagi siapapun yang ingin menziarahi kota ini , muslim ataupun non muslim , semuanya di bebaskan masuk tanpa diskriminasi . ketika salahuddin wafat selain dinasti al ayuubiyah , warisan pribadinya hanya uang beberapa dirham saja dan sebuah kain kafan putih yang terbungkus yang memang di siapkannya untuk dirinya sendiri . kain kafan yang selalu beliau bawa setiap perang akhirnya ia pakai juga ketika beliau wafat . pesan salahuddin kepada pemimpin untuk generasi masa depan tetap sama seperti pesan pemimpin pemimpin shaleh sebelumnya "memimpin berarti bersedia memberi contoh akhlak yang telah diajarkan alqur'an kepada yang lain" semoga segera lahir salahuddin salahuddin yang lain di dunia ini ~ Humaniora ~
Jumat, 11 Desember 2015
SEJARAH AL-HARAM ASY-SYARIF, TANAH SUCI KE-3 UMAT ISLAM YANG DIREBUT OLEH YAHUDI.


Minggu, 06 Desember 2015
5 Pemimpin Diktator Yang Di Anggap Sebagai Pahlawan Nasional

Selasa, 03 November 2015
~ Tafsir Al Qur'an Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Yang Telah Hilang 800 Tahun Ternyata Tersimpan Rapi di Perpustakaan Vatikan ~
~ Tafsir Al Qur'an Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Yang Telah Hilang 800 Tahun Ternyata Tersimpan Rapi di Perpustakaan Vatikan ~
Penemuan karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani oleh cucu ke 23-nya sendiri, Syekh Dr. Muhammad Fadhil, membuat dunia akademik dan pengamal tarekat/tasawuf terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Naskah ini selama 800 tahun menghilang dan baru ditemukan secara utuh di Vatikan. Manuskrip yang berisi 30 Juz penuh ini tersimpan secara baik di perpustakaan.
Tak ada yang menyangka sebelumnya bahwa Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menulis kitab tafsir Al-Quran 30 juz yang mengulas ayat-ayat Al-Quran. Kita seolah-olah mempelajari samudra tasawuf dari ayat ke ayat. Dan, alhamdulillah, Tafsir Al-Jailani, yang dalam bahasa Arab telah diterbitkan oleh Markaz Al-Jailani Turki (6 jilid), kini telah berhasil diterjemahkan dalam bahasa Indonesia/Melayu menjadi 12 Jilid. Hingga hari ini, Markaz Jailani Asia Tenggara baru mencetak 2 jilid pertama.
Para salik yang berada di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura yang berbahasa Melayu bisa mempelajari makna-makna penting tasawuf yang diajarkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dengan mudah.
Kami sangat berterima kasih dengan perjuangan penelitian dan penyelidikan yang dilakukan oleh Syekh Dr Muhammad Fadhil dalam menyelamatkan manuskrip-manuskrip langka ini. Terutama yang berkaitan dengan Tafsir Al-Jailani. Kami terharu ketika mendengarkan langsung kisah pengkajian dan penelitiannya selama puluhan tahun.
Berikut adalah penuturan Syekh Fadhil dalam pembukaan kitab Tafsir Al-Jailani yang ditelitinya:
“Saya tumbuh besar di bawah pendidikan kakek saya Sayyid Syarif al-Alim al-Muqtada bih wa al-Quthb al-Kamil asy-Syaikh Muhammad Shiddiq Jalilaniy al-Hasaniy. Ayah saya bernama Sayyid Syarif al-Alim al-Allamah wa al-Bahr al-Fahhamah Syaikh Muhammad Faiq Jailaniy al-Hasaniy.
Setelah saya mendatangi Madinah Munawwarah dan tinggal di kota ini, saya pun mulai mencari kitab-kitab Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy Radhiyallahu ‘Anhu pada tahun 1977 M di Madinah al-Munawwarah dan kota-kota lainnya sampai tahun 2002 M.
Setelah tahun itu, saya menghabiskan seluruh waktu saya untuk mencari kitab-kitab sang Syaikh Radhiyallahu ‘Anhu, dan sampai hari ini saya masih terus melanjutkan pencarian itu.
Saya telah mendatangi sekitar lima puluh perpustakaan negara dan puluhan perpustakaan swasta yang terdapat di lebih dari 20 negara. Bahkan ada beberapa negara yang saya datangi sampai lebih dari dua puluh kali.
Dari proses panjang itu saya berhasil mengumpulkan tujuh belas kitab dan enam risalah yang salah satunya adalah kitab tafsir ini yang menurut saya, tidak ada bandingannya di seluruh dunia.
Dari perjalanan saya mendatangi beberapa pusat-pusat ilmu pengetahuan, saya pun mengetahui bahwa ada empat belas kitab karya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy yang dianggap punah. Oleh sebab itu, saya terus melakukan pencarian kitab-kitab tersebut di pelbagai perpustakaan internasional setelah kitab tafsir ini selesai dicetak dan diterbitkan, insya Allah.
Sungguh saya sangat bergembira dan bersyukur kepada Allah ketika saya mengetahui bahwa jumlah lembaran tulisan karya kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy radhiyallahu ‘anhu yang berhasil saya kumpulkan mencapai 9.752 lembar. Jumlah itu tidak termasuk tulisan-tulisan yang akan kami terbitkan saat ini dan beberapa judul yang hilang. Tentu saja, semua ini membuat saya sangat gembira dan bangga tak terkira kepada kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy r.a..
Ada sebuah pengalaman menakjubkan yang saya alami ketika saya mendatangi negeri Vatikan untuk mencari karya-karya sang Syaikh di perpustakaan Vatikan yang termasyhur. Ketika saya memasuki negara Vatikan, petugas imigrasi bertanya kepada saya tentang alasan saya mengunjungi Perpustakaan Vatikan.
Pertanyaan itu dijawab oleh seorang kawan asal Italia yang mendampingi saya dengan mengatakan bahwa saya sedang mencari buku-buku karya kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy. Saya kaget ketika tiba-tiba saja, petugas itu langsung berdiri dan berhormat seraya berkata: “Ya, ya, Sang Filsof Islam, Abdul Qadir al-Jailaniy.”
Setelah saya memasuki Perpustakaan Vatikan, saya menemukan pada katalog perpustakaan dan beberapa buku yang ada di situ sebuah tulisan dalam Bahasa Italia yang berbunyi: “Filsuf Islam”, dan dalam Bahasa Arab: “Syaikh al-Islam wa al-Muslimin”.
Dua gelar ini tidak pernah saya temukan di semua perpustakaan yang ada di tiga benua kecuali hanya di sini. Di Perpustakaan Vatikan saya juga menemukan sebuah tulisan tentang Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy yang berbunyi: “Sang Syaikh Radhiyallahu ‘Anhu membahas tiga belas macam ilmu.”
Kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Bagaimana mungkin, karya-karya monumental Syekh Abdul Qadir Al-Jailani justru tersimpan rapi di perpustakaan di Vatikan? Kemana saja ahli-ahli sejarah kita? Mengapa karya sehebat itu “hilang” selama berabad-abad? Jangan-jangan masih banyak karya-karya besar ulama Islam yang justru diabaikan oleh kaum muslimin.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.

"Polemik" Ras Melayu atau Austronesia.
"Polemik" Ras Melayu atau Austronesia.
.
.
.
Ras Melayu adalah pembagian ras oleh ilmuwan Jerman Johann Friedrich Blumenbach (1752-1840) yang menggolongkannya sebagai "ras coklat". Setelah Blumenbach, banyak antropolog sudah menolak teorinya mengenai lima ras manusia dengan begitu kompleksnya klasifikasi manusia.
Paham "ras Melayu" harus dibedakan dari paham "suku Melayu" yang mengacu kepada penduduk Malaysia dan beberapa bagian Indonesia.
Istilah "ras Melayu" sempat lazim dipakai di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Yang dimaksudkan adalah penduduk kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia dan Filipina, dan Semenanjung Melayu. Istilah tersebut kemudian meluas ke kepulauan Pasifik. Apa yang disebut "ras Melayu" sebetulnya adalah penutur bahasa Austronesia, walau beberapa mengatakan bahwa kelompok ini merupakan "subras" dari apa yang dulu dinamakan ras Mongoloid.
Sementara penyebutan Melayu tidak diterima oleh masyarakat yang mendiami kepulauan paisfik, mereka lebih suka menamakan diri sebagai Austronesian. Di Nusantara Ras Melayu sendiri memiliki kerancuan antara etnik Melayu dan Ras Melayu, tidak sedikit masyarakat Nusantara keliru memahami kedua Istilah ini..
Sekarang mari kita bahas apa itu Austronesia?
Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" ia berasal dari bahasa Latin austrālis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang berarti "pulau". Masyarakat yang mendiami wilayah Austronesia menuturkan bahasa-bahasa Austronesia. Wilayah tersebut membentang dari kepulauan Hawaii hingga Madagaskar (Pulau Formosa, Kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar).
Orang-Orang Austronesia ini memiliki ciri fisik yang sama, yaitu berkulit coklat atau sawo matang cenderung berminak, mata lebar dengan bola mata hitam dan berambut hitam lurus hingga bergelombang.
Dari segi Bahasa penduduk Austronesia menggunakan rumpun bahasa Austronesia, berikut penyebutan angka lima dari berbagai etnik yang mendiami wilayah Austronesia
Aceh = limong
Minangkabau = limo
Jawa = lima
Toraja = lima
Tagalog = limá
Selendia Baru (Maori) = rima
tonga = nima
Hawaii = `elima
Madagaskar = dímy
Penyebutan kata mati dari berbagai etnik yang mendiami wilayah Austronesia
Jawa = mati,pati
Malayu =mati
Bugis = mate
Madagaskar = mattē
Tagalog = matay, patay
Tonga = mate
Selandia Baru = mate
Tahiti = māte
Hawai = make
Lalu darimanakah Nenek Moyang Austronesian ini berasal?
Konsensus umum di kalangan ahli antropologi kontemporer, arkeolog, dan ahli bahasa mengusulkan bahwa selama periode prasejarah, nenek moyang bangsa Austronesia berasal dari kepulauan Selatan itusendiri, berawal Taiwan, bermigrasi ke Malaysia dan Indonesia melalui Filipina lalu menyebar ke berbagai kepulauan di wilayah Austronesia. Hal ini dapat dilihat bahwa sembilan cabang utama dari bahasa Austronesia kesemuanya adalah bahasa-bahasa Formosa (bahasa asli Taiwan yang hampir punah) penduduk Asli taiwan juga memilik kesamaan ciri fisik dengan pribumi Austronesia. Teori lain mengatakan bangsa Austronesia datang dari daratan Asia.
Akhirnya apapun istilahnya apakah Melayu atau Austronesia kita berharap semoga kedepannya bangsa Austronesia bisa memiliki rasa persaudaraan yang kuat. Nenek Moyangku seorang pelaut adalah fakta bahwa bangsa Austronesia telah mengarungi kepulauan selatan dari Hawaii hingga Madagaskar dari ribuan tahun lalu. Bahwa kita adalah ras unggul tidak kalah dari ras kuning (Mongoloid) ataupun ras putih (Kaukasoid). Mari sukuri heritage yang diberikan Tuhan ini dengan cara membangun peradaban terbaik di muka bumi.
Keterangan gambar
Atas: Peta persebaran penduduk Austronesia dari Hawaii ke Madagaskar (Kecuali Papua, dan Papua New Guinea).
Bawah: Beberapa penduduk Asli dan campuran Austronesia di pentas hiburan dunia. Anggun asli Jawa, Dwayne Johnson berdarah Samoan, Nicole Scherzinger berdarah Hawaii-Ukraina. Bruno Mars kelahiran Honolulu, Hawaii berdarah Filipina dari Ibu.
--Riri Saputra dan Dari berbagai sumber

Langganan:
Postingan (Atom)