Ego adalah kriteria yang sangat penting karena ia satu-satunya bagian diri kita yang mudah sekali terluka. Ego adalah sebagai citra atau proyeksi bagaimana kita ingin dilihat oleh dunia ini ketika diri kita terancam, kita akan tersinggung DAN kita akan terluka, kita akan menjadi sakit hati ( kemudian ofensif ). Ego mudah sekali retak ( karena ini hanyalah sebuah citra ), sehingga katika Anda berinteraksi dengan orang lain dan tidak ingin melukai perasaan mereka Anda harus menjaga Ego mereka. Dan, semakin seseorang percaya bahwa yang Anda katakan benar, tergantung pada seberapa peka dia terhadap masalah itu, semakin Anda harus berhati-hati.
Diterima atau tidaknya kritik Anda sangat ditentukan oleh cara Anda menyampaikannya. Seperti yang mungkin yang pernah Anda alami sendiri, Anda kadang-kadang mau dikritik, tetapi terkadang sebuah komentar ringan membuat Anda merasa dijatuhi bongkahan batu besar atau membuat Anda bersikap sangat defensif. Kata-kata Anda, cara Anda mengatakannya, di mana Anda mengatakannya, dan kapan Anda mengatakannya, semuanya menentukan diterima atau tidaknya komentar-komentar Anda.
Bagian terpenting dari keseluruhan srategi ini terkait dengan waktu waktu percakapan Anda. Waktu terbaik untuk mengkritik adalah ketika Anda sudah berada di luar kejadiannya.
Keterjauhan dari lingkungan maupun pemberian jeda waktu antara kejadian dan kritik Anda merupakan merupakan dua hal yang terpenting dalam menyampaikan kritik.
Karena, ketika Anda meyakinkan dia bahwa hal itu bukan masalah besar, Anda tidak menyampaikan sikap Anda dengan langsung. Dengan menunggu beberapa hari, Anda merenggangkan kerekatan egonya pada situasi itu dan dia akan lebih tidak sensitif terhadap kritik. Sebaliknya, semakin dekat kritik Anda dengan kejadiannya ( dari segi waktu maupun jarak ), semakin dia membela membela perilakunya dan semakin dia bersikap defensif.
Selain itu, ada delapan faktor psikologis yang dapat membantu Anda memastikan bahwa Anda bisa mengutarakan keberatan-keberatan Anda dengan leluasa, tanpa khawatir menyakiti hatinya.
- Dengan tanpa menjadikan masalah itu sebagai masalah besar, tunjukkan kepadanya bahwa Anda membahasnya karena Anda peduli-Anda peduli padanya dan pada hubungan Anda.
- Sampaikan selalu kritik Anda dalam situasi pribadi. Meskipun besar, Anda sebaiknya melakukannya di tempat yang tertutup.
- Awali kritik Anda dengan pujian. Misalnya, " Sam , kamu adalah suami yang ideal, tetapi aku heran mengapa ....... "
- Kritik'lah tindakannya, bukan orangnya. Dengan kata lain, dari pada mengatakan, " Kamu menjengkelkan ketika kamu ..... , " lebih baik katakanlah, " Kamu hebat, Tetapi sering kali kamu menyebalkan kita ..... "
- Jangan mengesankan pandangan Anda, atau menyindir, bahwa dia melakukannya dengan sadar bahwa atau di sengaja. Sebaiknya, kesankan bahwa hal itu dia lakukan tanpa sengaja atau dengan tak sadar.
- Jika memungkinkan, pikullah sebagian tanggung jawabnya. Ingat, saya tidak menyarankan Anda untuk memikul kesalahannya. Taktik psikologis ini dimaksudkan agar Anda dan dia menghadapi " masalah itu " , bukannya agar Anda dan dia saling berhadapan. Dengan kata lain, Anda bisa mengatakan, " Kita harus memperjelas peranku dalam menutupi masalah ini .... " Tentu saja, lebih efektif dari pada , " Aku akan membencimu kalau kamu sampai ...... "
- Tawarkan solusi. Jika Anda belum mempunyai solusi yang bisa Anda tawarkan, karena Anda akan melakukan sesuatu yang tidak jelas tujuannya. Dan, jika Anda yakin bahwa apapun yang Anda katakan, dia tidak akan mengikuti saran Anda , maka jangan tawarkan solusi Anda. Karena, jika Anda melakukannya, Anda hanya akan menuruti menuruti kepentingan Anda sendiri, dan hal ini tidak akan memperbaiki keadaan.
- Kritik Anda akan sangat efektif jika Anda akan mengatakan kepada bahwa banyak orang lain yang seperti dirinya. Dengan mengutarakan bahwa apa yang telah atau sedang dia lakukan tidak lazim dilakukan orang lain, Anda dapat mengurangi dampak kritik Anda terhadap ego'nya---artinya, dia tidak menganggap kritik Anda menjurus diri kepada dirinya pribadi. Dan, kritik yang mengarah kepada diri kita sebagai pribadilah yang membuat kita sangat tersinggung----hal ini kita menganggap kritik itu terlalu bersifat personal.
RINGKASAN STRATEGI
- Waktu terbaik untuk mengkritik adalah ketika Anda sudah tidak berada dalam lingkup kejadiannya.
- Berikan jeda waktu antara kejadian dan kritik Anda.
- Katakan kepadanya bahwa Anda mengangkat masalah itu karena Anda peduli.
- Kritik lah di tempat yang tertutup
- Awali kritik Anda dengan pujian,
- Kritik lah tindakannya, bukan orangnya.
- Jika memungkinkan, Anda bisa turut memikul tanggung jawabnya.
- Tawarkan solusi.
- Tunjukkan kepadanya bahwa banyak orang yang seperti dirinya. [ ]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar