Minggu, 27 Desember 2015
~ REVOLUSI BOLSHEVIK PENGUBAH SEJARAH DAN PERADABAN DUNIA MODERN ~
~ REVOLUSI BOLSHEVIK PENGUBAH SEJARAH DAN PERADABAN DUNIA MODERN ~
#Bolshevik #Oktober #UniSoviet #Tsar #Lenin
Revolusi Bolshevik atau dikenal juga dengan Revolusi Oktober adalah revolusi yang dilakukan oleh pihak komunis Rusia, di bawah pimpinan Lenin. Setelah merebut kekuasaan di Petrograd, ibu kota Rusia kala itu, mereka menggulingkan pemerintahan nasionalis di bawah pimpinan Alexander Kerensky yang mulai memerintah sejak bulan Februari. Pemerintahan ini diangkat setelah Tsar Nikolas II dari Rusia turun takhta karena dianggap tidak kompeten.
Walaupun revolusi ini terjadi pada tanggal 7 November 1917 menurut penanggalan Gregorian di Rusia, namun dikarenakan Rusia saat itu masih memakai Kalender Julian, maka menurut penanggalan Julian, peristiwa ini terjadi pada tanggal 25 Oktober 1917, oleh sebab itu revolusi ini disebut Revolusi Oktober.
*
Pada akhir tahun 1991 dunia tercengang menyaksikan sebuah peristiwa yang seharusnya disertai dengan goncangan raksasa, namun berlangsung hampir tanpa hembusan angin sama sekali, yaitu runtuhnya Uni Soviet. Peristiwa yang hampir tidak diantisipasi itu didahului dua tahun sebelumnya oleh keruntuhan yang tak kurang mendadak kekuasan komunis dalam semua Negara satelit Uni Soviet di Eropa Timur yang disusul bubarnya Pakta Warsawa.
Uni Soviet adalah Negara Sosialis pertama di dunia yang lahir dari revolusi Oktober 1917 yang pernah menjadi Negara adikuasa dunia bersama Amerika dan Inggris. Uni Soviet adalah pusat komunisme internasional yang pada puncak keemasannya membawahi sepertiga dunia, mulai pesisir barat samudra Pasifik sampai ke sungai Elbe di Jerman, mulai dari lingkaran Kutub Utara sampai ke Himalaya, dan Kaukasus, bahkan berpengaruh pula sampai Laut Merah dan Selatan Afrika, dan menjadi musuh bebuyutan demokrasi barat pimpinan Amerika Serikat selama 40 tahun.
Sesuai pendapat Marx tentang proletariat sebagai kelas selalu berada dalam kontradiksi menyeluruh terhadap pengandaian-pengandaian kenegaraan feodalistik borjuis. Vladimir Ilyich Ulyanov (Lenin) meratakan seluruh tatanan masyarakat Rusia sesudah merebut kekuasaan dalam revolusi Oktober 1917. Mulailah penindasan terhadap gereja ortodoks, agama Islam, dan Budha. Hak atas pemilikan pribadi atas semua bank dan usaha produktif dihapus, dan menutup semua pasar. Kelas bangsawan dimusnahkan dan membagikan tanah mereka kepada para petani yang kemudian dialihkan menjadi koperasi-koperasi negara, untuk melawan perlawanan sengit para petani. Dengan Marxime-Leninisme (Komunisme) di bangun suatu masyarakat baru yang dalam tiga tahun saja dengan tangan besi, lima juta orang meninggal akibat kebijakan perekonomian komunis. Segala perlawanan ditumpas, ratusan ribu petani yang menolak pengambilalihan hasil panen mereka dibunuh dan puluhan ribu sandera dan tahanan ditembak mati. Eksperimen berdarah ini karena mempercayai ajaran Karl Marx yang dianggap telah berhasil memecahkan teka-teki sejarah. Namun eksperimen ini telah jauh melampaui batas oleh Lenin. Tanpa pemikirannya dan inisiatifnya mengambil tindakan apapun untuk menyegerakan revolusi, maka Uni Soviet takkan pernah terwujud.
Karl Marx mengklaim telah menemukan hukum-hukum perkembangan masyarakat serta membuka rahasia perekonomian kapitalis, yaitu bahwa karena kontradiksi-kontradiksi internalnya sendiri kapitalisme akan melahirkan proletariat, kelas yang dipanggil oleh sejarah untuk mematahkannya dan menciptakan masyarakat sosialis. Namun Leninlah yang merancang strategi dan taktik bagaimana proletariat secara nyata dapat melaksanakan tugas historisnya tersebut. Jadi sang pemikir historis adalah Marx, sedangkan pengubah sejarah adalah Lenin.
Ajaran-ajaran sosialistis yang dikemukakan oleh Lenin secara garis besar mengatakan bahwa pemusatan modal (kapital) akan menuju pada monopoli-monopoli modal. Monopoli ini akan bekerjasama dengan bank-bank dan menguasai negara serta menegendalikan politik Luar Negeri, dengan tujuan mengatasi krisis pemasaraan dengan membuka pasaran-paaran baru di Luar Negeri. Hal ini akan menyebabkan konflik dengan negara lain dan menimbulkan perang. Perang dan krisis akan terjadi silih berganti sampai dengan akhirnya muncul pemerintahan diktator proletariat yang membawa perdamaian. Dalam proses itu partai komunis sebagai golongan elit politik berhak berhak menduduki pimpinan dalam pembentukan pemerintahan diktator lewat revolusi. Kebebasan Individu menurut Lenin merupakan keuntungan kaum borjuis yang tak dapat dipertahankan lagi. Karena itu, Lenin dijadikan bapak Uni Soviet dan bapak komunisme internasional serta para ideolog sangatlah cocok menamakan ideologi yang mendasari komunisme sebagai Marxisme-Leninisme.
*
Lenin terlahir dari keluarga yang ditindas oleh pemerintah Tsar menjalani masa-masa sulit penuh dengan cemoohan masyarakat karena fitnah yang menimpa keluarganya. Dalam masa-masa sulit kehidupannya Lenin menjadi seorang marxis setelah membaca berbagai literature sosialis dan Marxis. Hal ini menjadikan diri Lenin menjadi seorang yang radikal dan sangat menentang pemerintah. Pada akhirnya ia harus merasakan pembuangan di Siberia dan pergi ke pengasingan keluar Rusia dan pada Perang Dunia I menetap di Swiss serta ke negara-negara Eropa Barat lainnya. Dalam masa pembuangannya baik di Siberia dan pengasingan di Eropa barat ia habiskan waktunya untuk membaca dan menulis serta bergabung dalam organisasi sosialis dunia.
Ia keluar dari Partai Sosialis Demokrat lalu mendirikan partainya sendiri yang didukung oleh kaum Kadet, Malshevik, dan Bolshevik yang kini dikenal dengan sebutan komunisme. Komunisme sendiri adalah ideologi yang berisi perpaduan antara pemikiran Marx dan Lenin, jadi bukan murni dari pemikiran marx. Tujuan revolusi sosialis menurut Lenin adalah menghacurkan negara kaum borjuis tetapi berbeda dengan tuntutan kaum anarkis maupun kaum Sosialis Demokrat, ia mengatakan diktator proletariat merupakan keharusan sampai sosialisme terbentuk. Lenin tidak mematuhi aturan dan urutan Marx bahwa revolusi tahap pertama adalah dilakukan untuk meruntuhkan Feodalisme dilakukan oleh kaum proletar bersama-sama kaum borjuis. Dalam tahap kedua barulah dilakukan oleh kaum proletar, meruntuhkan kaum borjuis kapitalis yang berkuasa. Paham Negara berat sebelah semata-mata sebagai alat penindas itu kiranya dapat menjelaskan ketidakmapuan komunisme untuk mewujudkan pola kenegaraan, termasuk aparat pemaksa, yang rasional dan berwibawa berdasarkan pengakuan masyarakat dan bukan hanya berdasarkan daya ancaman dengan diktator proletariatnya. Pemikiran Lenin sangatlah bersifat pragmatis demi kelangsungan revolusi sosialis dilakukan mirip dengan menindas siapa saja yang dituduh sebagai kaum reaksioner dengan ataupun tidak dengan bukti-bukti yang jelas.
Memang keberhasilan revolusi Oktober dengan terbentuknya negara sosialis pertama yang komunis dibumi ini tidak terlepas dari peran kuat Lenin. Namun, kaum proletar yang secara idealis oleh Lenin dan Bolsheviknya bela serta menjadi pendukung kuat, ditindas setelahnya dengan lebih kejam sampai mati. Hal ini menandakan adanya unsur-unsur darwinisme sosial turunan dari teori evolusi Charles Darwin, dalam komunisme seperti halnya fasisme dan kapitalisme yang berintikan logika primitif menindas yang terlemah sampai musnah. Memang begitulah komunisme, orang-orang primitif yang menghancurkan peradaban modern dengan cara yang primitif!
—
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUNBER.
Jumat, 18 Desember 2015
6 Monumen dan Tempat Terkenal di Perancis
6 Monumen dan Tempat Terkenal di Perancis
Wilayah Republik Perancis meliputi daerah daratan di Eropa Barat dan beberapa pulau.
Daratan Perancis dikelilingi oleh Samudera Atlantik, Selat Inggris, dan Laut Mediterania.
Perancis memiliki keragaman budaya yang terwujud dalam tampilan arsitektur, salah satu faktor yang bertanggung jawab atas lebih dari 82 juta wisatawan yang berkunjung ke negara itu setiap tahun.
Gaya arsitektur Gothic dominan terlihat pada berbagai monumen dan karya artsitektur luar biasa dalam bentuk katedral, basilika, dan istana.
Monumen Terkenal Perancis
Berikut adalah monumen dan landmark terkenal Perancis:
1. Basilika St. Denis
Cathedral Basilica of St Denis adalah salah satu gereja biara yang paling banyak dikunjungi di dunia.
Bangunan ini didirikan pada abad ke-7 dan pada mulanya merupakan pemakaman Gallo-Romawi.
Di lokasi tersebut, Dagobert I menemukan sisa jenazah Saint Denis, santo pelindung Perancis, yang kemudian diambil menjadi nama gereja ini hingga sekarang.
Terkenal sebagai tempat ziarah bagi penduduk setempat dan dikenal sebagai situs ‘penobatan’, Basilika St Denis merupakan kompleks biara besar.
Dibangun dengan gaya Gothic tulen, model arsitektur Basilika St Denis banyak ditiru di seluruh dunia.
2. Katedral Notre-Dame, Reims
Katedral Katolik Roma ini sempat hancur dalam kebakaran tahun 1211. Situs tempat berdirinya katedral merupakan tempat di mana Saint Remi membaptis Clovis, pada tahun 496.
Pemandian luas gaya Romawi membuat Katedral Notre-Dame tidak boleh luput untuk dikunjungi.
Notre-Dame memiliki menara 80 meter yang dilengkapi dua lonceng dengan salah satu diantaranya memiliki bobot 11 ton, dan merupakan karya agung abad pertengahan.
Kini, Katedral Notre-Dame merupakan tempat kediaman uskup agung Perancis.
3. Chinon
Chinon merupakan kastil yang terletak di Sungai Vienne. Posisinya menjadikan Chinon sebagai tempat pemberhentian utama sepanjang rute perdagangan abad pertengahan.
Batu-batu di sepanjang tepi sungai memberikan kesan kastil ini seperti benteng alam, sekaligus melindungi struktur dari banjir tahunan Vienne.
Saat ini, Chinon merupakan pusat budaya penting di Perancis dengan ukuran kompleks membentang dengan panjang lebih dari 400 m dan lebar 76 m.
Terdapat menara jam abad ke-14 yang menjulang hingga ketinggian 35 meter. Kastil ini merupakan kediaman utama Raja Henry dan Charles VII.
4. Menara Eiffel
Menara Eiffel atau Tour Eiffel adalah menara dari struktur besi yang menjadi ikon Perancis.
Menara ini berlokasi di Champ de Mars, di Paris, dan mendapatkan namanya dari insinyur yang merancangnya yaitu Gustave Eiffel.
Menara Eiffel merupakan bangunan tertinggi di kota Paris, sekaligus tercatat sebagai Situs Warisan Dunia.
Menara Eiffel memiliki tinggi sekitar 320 meter dan memiliki berat sekitar 10,000 ton.
Menara ini identik dengan budaya dan pariwisata Perancis serta menjadi lokasi paling banyak dikunjungi di dunia.
5. Piramida Louvre
Piramida Louvre yang dibangun dari perpaduan kaca dan logam merupakan struktur ikonik yang terdapat di halaman Musée du Louvrein Paris.
Piramida Louvre mendapatkan lebih banyak perhatian setelah termuat dalam novel populer karya Dan Brown, ‘Da Vinci Code’.
Struktur ini selesai dibangun pada tahun 1989 dan menjadi salah satu landmark Paris.
Piramida Louvre dibangun atas persetujuan François Mitterrand, Presiden Perancis, pada tahun 1984.
Dirancang oleh I.M. Pei, Piramida Louvre adalah struktur kaca yang dirangkai bersama dengan rangka logam.
Gaya perpaduan kontras antara arsitektur klasik dan ultra-modern menarik seniman, mahasiswa dan wisatawan untuk berkunjung.
6. Arc de Triomphe
Arc de Triomphe de l’Étoile adalah salah satu monumen yang paling dikenal di Paris.
Monumen ini terletak di pusat Place Charles de Gaulle, di ujung barat Champs-Élysées.
Arc de Triomphe dibangun untuk menghormati tentara pada masa Revolusi Perancis dan Perang Napoleon.
Di bawah kubah monumen terletak Makam Prajurit Tak Dikenal dari Perang Dunia I.
DI RANGKUM DARI BERBAGAI SUMBER.
Minggu, 13 Desember 2015
Salahuddin Al Ayyubi - Di hormati kawan maupun lawan !
Salahuddin Al Ayyubi - Di hormati kawan maupun lawan
! • • • • kebijaksanaan najmuddin al ayyubi (di ramu) keberanian imaduddin zengi (di ramu) ketawadhu'an nuruddin zengi (di ramu) kegigihan asaduddin syirkuh barulah terbentuk kepribadian beradab tinggi seperti salahuddin al ayyubi . salah satu pahlawan islam yang tidak hanya di hormati kaum muslim tapi juga semua orang di dunia yang mengenal namanya . ketiggian moralnya dibarengi dengan kerendahan hati bercermin kepada kepemimpinan umar bin abdul aziz , umar bin abdul aziz bercermin kepada kepemimpinan umar bin khattab , umar bin khattab bercermin kepada kepemimpinan abu bakar ash-shiddiq dan kepada siapa lagi abu bakar bercermin kepemimpinan bila bukan kepada RASULULLAH ? maka sempurnalah akhlak sosok salahuddin kepada kawan maupun lawan . di tahun 1192 , ketika perang salib edisi ketiga . pasukan salahuddin bersiap berperang melawan pasukan inggris pimpinan raja richard I (the lion heart) . ketika itu pasukan richard sudah habis habisan dalam segala pasukan , hingga salahuddin bergumam "pasukan mereka bisa saja musnah bila perang ini tetap di lanjutkan" . perbandingan pasukan salahuddin dan richard adalah 4:1 , 20.000 : 5000 pasukan ?! ketika salahuddin melihat richard yang berjalan kaki tidak memiliki kuda maka berkatalah salahuddin kepada pengawalnya "bagaimana mungkin seorang raja berjalan kaki bersama prajuritnya? pergilah ambil kuda arab ini dan berikan kepadanya , seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat ini dengan berjalan kaki" ketika king richard the lion heart dikhianati oleh teman teman kristennya , dimusuhi oleh sekutunya philip II auguste dari perancis , diserang oleh conrad dari monferrat , ditangkap oleh leopold I dari austria , dijual kepada henry VI dari holy roman empire , diklaim takhtanya oleh sang adik john lackland . nasib yang sungguh memilukan untuk sang pahlawan perang salib III . hanya seorang pahlawan yang bisa menghormati pahlawan lainnya . maka musuh besarnya , salahuddin al ayyubi lah yang benar benar terhormat di hatinya sebagaimana sang sultan memuliakannya , adil kepadanya , dan mengirimkan dokternya ketika dia sakit . sikap kepahlawanan memang mahal . dan seorang mukmin seperti salahuddin tahu , dialah yang paling berhak menunjukkan kemuliaan akhlaknya . bahkan penghormatan kepada salahuddin dan islam tergambar jelas dalam film kingdom of heaven yang notabenenya adalah produksi hollywood . ada suatu percakapan yang sangat menarik , yang kurang lebih seperti ini : balian de ibelin : saya serahkan kunci kota yerussalem kepada anda , tapi anda harus dapat bisa menjamin keselamatan kami, orang orang non muslim " salahudin : saya akan jamin keselamatan anda balian : apa yang dapat menjamin kami bahwa anda akan menepati janji anda ? (balian masih ingat saat saat yerussalem jatuh ke tangan pasukan salib , banyak penduduk sipil muslim yang dibantai sampai kota yerussalem sesak oleh mayat , dan balian khawatir salahuddin melakukan hal yang sama) salahuddin : (diam sejenak menatap tajam balian) saya akan menepati janji , insyaa ALLAH . karena saya adalah salahudin , saya bukan seperti orang orang anda ! selama salahuddin memimpin tidak pernah ada satupun kasus penganiayaan kepada non muslim di kota al-quds . ketika salahuddin al ayyubi menguasai hampir seluruh jazirah arab , salahuddin tidak tinggal di istana megah. beliau justru tinggal di mesjid kecil bernama al khanagah di dolorossa . ruangan yang dimilikinya luasnya hanya bisa menampung kurang dari 6 orang .walaupun sebagai raja besar dan pemenang perang , salahudin sangat menjunjung tinggi kesederhanaan dan menjauhi kemewahan serta korupsi ! al quds tetap di buka bagi siapapun yang ingin menziarahi kota ini , muslim ataupun non muslim , semuanya di bebaskan masuk tanpa diskriminasi . ketika salahuddin wafat selain dinasti al ayuubiyah , warisan pribadinya hanya uang beberapa dirham saja dan sebuah kain kafan putih yang terbungkus yang memang di siapkannya untuk dirinya sendiri . kain kafan yang selalu beliau bawa setiap perang akhirnya ia pakai juga ketika beliau wafat . pesan salahuddin kepada pemimpin untuk generasi masa depan tetap sama seperti pesan pemimpin pemimpin shaleh sebelumnya "memimpin berarti bersedia memberi contoh akhlak yang telah diajarkan alqur'an kepada yang lain" semoga segera lahir salahuddin salahuddin yang lain di dunia ini ~ Humaniora ~
Jumat, 11 Desember 2015
SEJARAH AL-HARAM ASY-SYARIF, TANAH SUCI KE-3 UMAT ISLAM YANG DIREBUT OLEH YAHUDI.
SEJARAH AL-HARAM ASY-SYARIF, TANAH SUCI KE-3 UMAT ISLAM YANG DIREBUT OLEH YAHUDI.
Al-Haram Asy-Syarif (Bahasa Arab : الحرم الشريف) (Bahasa Inggris : Temple Mount atau Al-Haram Ash-Sharīf artinya : "Tanah Suci Yang Mulia"). adalah sebuah komplek bangunan suci umat Islam yang dikelilingi oleh tembok berbentuk persegi panjang di bagian timur dalam wilayah Kota Lama Yerusalem yang termasuk kawasan Yerusalem Timur, Palestina.
Maksudnya "Haram" artinya "Suci", seperti pada istilah Tanah Haram (Tanah Suci), Alharamain (Dua Tanah Suci), Masjidil Haram (Masjid Suci) yang maksudnya adalah tempat yang diharamkan untuk melakukan perbuatan yang melanggar kesuciannya.
Di dalam Al-Haram Asy-Syarif terdapat dua bangunan utama yaitu Masjid Al-Aqsa dan Kubah Shakhrah (Dome of The Rock). Kubah Shakhrah (Qubbatush Shakhrah, Kubah Batu) adalah sebuah bangunan berkubah keemasan yang berada di tengah-tengah kompleks Al-Haram Asy-Syarif. Sedangkan Masjid Al-Aqsa adalah sebuah bangunan berkubah biru yang berada pada sisi tenggara Al-Haram Asy-Syarif dan menghadap ke arah kiblat di kota Mekkah Al-Mukarramah.
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Muslim percaya bahwa Muhammad diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di Mekkah ke Masjid Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj. Kitab-kitab hadist menjelaskan bahwa Muhammad mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat Sholat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, Arab Saudi hingga saat ini.
Pengertian Masjid Al-Aqsa pada peristiwa Isra' Mi'raj yang dijelaskan di dalam Al-Qur'an (Surah Al-Isra' ayat 1) meliputi seluruh kawasan Al-Haram Asy-Syarif. Al-Haram Asy-Syarif (Alharamusy-Syarief) merupakan Masjid Al-Aqsa yang dimaksud pada peristiwa Isra' Mi'raj atau pada masa awal Periode Islam di Yerusalem (sebelum dibangunnya Masjid Al-Aqsa yang kita lihat saat ini oleh para Khalifah Islam).
Al-Haram Asy-Syarif terletak di Bukit Moriah. Lingkungan Al-Haram Asy-Syarif analog dengan lingkungan Masjidil Haram. Kubah Shakhrah identik posisinya dengan Ka'bah yang berada di tengah-tengah Masjidil Haram. Umat Islam bila bersembahyang menghadap ke kota Mekkah sebagai kiblat. Tetapi bila berada di kota Mekkah, umat Islam bersembahyang menghadap ke Masjidil Haram, sedangkan bila berada di dalam Masjidil Haram, maka sembahyang menghadap Ka'bah. Situs suci Ka'bah merupakan bangunan yang sudah dibangun sejak Nabi Adam atau sebelumnya, kemudian dibangun kembali di tempat yang sama oleh Nabi Ibrahim dan puteranya Nabi Ismail. Menurut literatur Islam, pembangunan Masjidil Haram (Ka'bah) lebih dulu 40 tahun daripada pembangunan (situs suci) Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Asy-Syarif).
Lokasi Al-Haram Asy-Syarif merupakan lokasi Bait Allah (Temple Mount) menurut penganut agama Yahudi. Walaupun terdapat perbedaan pendapat mengenai lokasi Bait Allah di kalangan umat Yahudi sendiri, apakah di Bukit Moriah atau di Bukit Zion yang berada di sebelah barat daya Kota Lama Yerusalem, Yerusalem.
Foto : Potret komplek Al-Haram Asy-Syarif dari ketinggian 740 m (2,430 kaki) yang di dalamnya terdapat Masjid Al-Aqsa, Qubbatush Shakhrah dan Tembok Ratapan serta berbagai situs-situs suci milik umat Islam lainnya.
Muhammad Iqbal Alfahri.
Minggu, 06 Desember 2015
5 Pemimpin Diktator Yang Di Anggap Sebagai Pahlawan Nasional
5 Pemimpin Diktator Yang Di Anggap Sebagai Pahlawan Nasional
.
.
.
.
Sejarah mencatat masih banyak diktator yang hingga kini masih berkuasa, meskipun banyak pula yang telah jatuh. Beberapa diktator kejam setelah jatuh dianggap sebagai buah busuk dalam generasi bangsanya, dimana rakyat akan mengenangnya sebagai sosok yang hina dan memalukan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi semuanya, karena ternyata banyak juga yang menganggapnya sebagai pahlawan bangsa.
Lalu mengapa orang yang telah menghilangkan nyawa begitu banyak manusia dan mendirikan rezim pemerintahan yang represif dianggap sebagai pahlawan?
Tidak ada yang tahu pasti jawabannya. Mungkin saja karena ketika mereka memerintah rakyat merasakan kemakmuran meskipun semu atau menyebarkan propaganda yang hingga sekarang masih tersimpan di beberapa masyarakat. Berikut daftar 5 diktator kejam yang dianggap sebagai pahlawan oleh sebagian rakyatnya.
1. Joseph Stalin ~ Uni Soviet
Stalin adalah pencetus ideologi Komunis Internasional. Meskipun kekejaman para diktator di seluruh dunia digabungkan, mungkin masih akan kalah oleh kekejaman mantan pemimpin Uni Soviet ini. Para sejarawan memperkirakan paling sedikit 20 juta nyawa menjadi korban selama Stalin memerintah. Yang paling terkenal mungkin adalah perintahnya untuk melakukan pembantaian massal di Ukraina yang kala itu adalah bagian dari Uni Soviet. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa ‘Holodomor’ atau ‘Silent Massacre’ antara tahun 1932-1933 yang memakan korban jiwa setidaknya 3,5 juta jiwa.
Tetapi Stalin bukannya tanpa prestasi karena di bawah pemerintahannya Rusia mampu mengalahkan Nazi Jerman setelah peperangan Battle of Stalingrad. Dengan kata lain, meskipun Stalin kejam tetapi dia mampu mengalahkan diktator lain yang dianggap lebih kejam, yaitu Hitler. Hal inilah yang dianggap sebagai alasan mengapa sebagian penduduk Rusia masih menganggapnya sebagai pahlawan. Terbukti pada polling yang dilakukan di tahun 2011 oleh Carnegie Endowment, sebanyak 45% penduduk Rusia setuju apabila Stalin diangkat sebagai pahlawan.
2. Ferdinand Marcos ~ Filipina
Antara tahun 1965 hingga 1986, negara Filipina bisa diibaratkan sebagai ladang mengeruk harta pribadi bagi Ferdinand Marcos dan kroninya. Selama masa pemerintahannya, kurang lebih 3.300 aktifis hilang diculik sementara sekitar 70.000 lainnya dimasukkan penjara. Selain itu Transparency International menobatkannya sebagai koruptor nomor 2 yang pernah ada di dunia. Karena itu memang agak mengejutkan jika kemudian sebagian rakyat Filipina menganggapnya sebagai pahlawan.
Tetapi memang itulah yang terjadi. Meskipun Filipina tidak pernah secara nyata menjadi sasaran paham komunis, tetapi rakyat Filipina menganggap Marcos sebagai penyelamat mereka dari komunisme. Pada tahun 2011 rakyat Filipina bahkan menginginkan agar jasad Marcos yang selama ini tidak boleh dimakamkan di negaranya untuk dikuburkan di makam pahlawan.
3. Francisco Franco ~ Spanyol
Francisco Franco adalah diktator fasis paling kejam dalam sejarah negara Spanyol. Dalam masa pemerintahannya, sekitar 114.000 nyawa penduduk Spanyol hilang hanya dalam waktu 3 tahun. Peristiwa ini hingga sekarang dikenang dengan nama ‘White Terror’. Selain itu, Franco juga memerintahkan sekitar 500.000 orang untuk dimasukkan kamp konsentrasi.
Tetapi sekali lagi karena alasan bahwa Franco telah menyelamatkan Spanyol dari komunisme, hingga sekarang banyak rakyat Spanyol yang menganggapnya sebagai pahlawan. Pada tahun 2006, polling yang dilakukan oleh majalah terkenal Spanyol, El Mundo, menunjukkan bahwa sepertiga dari penduduk Spanyol membenarkan tindakan Franco padahal mahkamah tinggi Spanyol telah menyatakan bahwa Franco telah melakukan kejahatan kemanusiaan.
4. Nicolae Caeusescu ~ Rumania
Dibawah tirani kepemimpinannya, sejak usia 10 tahun anak-anak telah diambil paksa dari orangtuanya untuk dijadikan polisi rahasia. Dimana-mana rakyat kurang gizi dan setiap tahun sekitar 15.000 orang dibunuh atas perintahnya. Bahkan ketika akhirnya digulingkan dari kekuasaannya pada tahun 1989, pihak militer segera mengeksekusinya untuk mengurangi kemarahan rakyat.
Tetapi itu dulu, ketika pada tahun 2010 sebuah polling dikeluarkan oleh Romanian Institute for Evaluation and Strategy (IRES) hasilnya sangat mengejutkan karena sebanyak 63 persen responden menyatakan bahwa mereka hidup lebih nyaman ketika Ceausescu memerintah. Hal ini agak aneh mengingat pemerintahannya yang korup dan represif yang menyebabkan Rumania kini menjadi salah satu negara paling miskin di Eropa dimana korupsi merajalela.
5. Suharto ~ Indonesia
Sahabat Sejarah Dunia sadar bahwa memasukkan nama Suharto dalam daftar ini pasti menimbulkan pro dan kontra karena sebagaimana para diktator di atas, selain banyak yang membenci, Suharto juga masih mempunyai banyak penggemar di Indonesia. Tetapi sekedar informasi, ketika Ferdinand Marcos ditetapkan sebagai koruptor nomor 2 di dunia oleh Transparency International maka yang nomor 1 adalah Suharto. Bukan hanya korup, tetapi pemerintahan Suharto juga dihiasi dengan pelanggaran hak asasi manusia masif yang hingga kini banyak yang masih belum diungkap. Mulai dari peristiwa G30SPKI, Petrus, Tanjung Priok, Talangsari, DOM Aceh dan Papua, hingga kasus penculikan 1997 dan terakhir peristiwa Mei 1998. Tetapi sama seperti diktator-diktator di atas, keberhasilannya mengalahkan komunisme di Indonesia serta kemakmuran yang semu, membuat banyak rakyat Indonesia yang bersimpati kepada mantan Jenderal ini. Bahkan salah satu partai besar di Indonesia pernah mengusulkan Suharto untuk menjadi pahlawan nasional. Sebuah ironi yang pahit.
Pertanyaan yang sederhana saja, pantaskah sosok Suharto dijadikan pahlawan nasional?
Melihat warisannya yang benar benar menghancurkan negeri ini luar dan dalam rasanya sangat berat bila harus mengakui Suharto sebagai pahlawan Nasional. Kekayaan sumber daya negeri ini benar benar sudah habis di kuasai asing siapa pencetusnya?
Kita pasti ingat betul kata Sukarno bahwa "Negeri ini begitu kaya raya tiada tara. Jadi biarkan kekayaan ini tersimpan di perut bumi ibu pertiwi hingga suatu waktu orang orang pribumi dapat memanfaatkannya secara mandiri..."
Seperti yang telah disebutkan bahwa zaman Suharto semua kesejahteraan dan ketentraman yang di rasakan masyarakat hanya sebatas semu !
Dosa dosa Suharto pada negeri ini tidaklah terkira besarnya dibanding jasanya yang hanya sepintas semu.
SUMBER DARI SEJARAH DUNIA
Selasa, 03 November 2015
~ Tafsir Al Qur'an Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Yang Telah Hilang 800 Tahun Ternyata Tersimpan Rapi di Perpustakaan Vatikan ~
~ Tafsir Al Qur'an Karya Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani Yang Telah Hilang 800 Tahun Ternyata Tersimpan Rapi di Perpustakaan Vatikan ~
Penemuan karya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani oleh cucu ke 23-nya sendiri, Syekh Dr. Muhammad Fadhil, membuat dunia akademik dan pengamal tarekat/tasawuf terkagum-kagum. Bagaimana tidak? Naskah ini selama 800 tahun menghilang dan baru ditemukan secara utuh di Vatikan. Manuskrip yang berisi 30 Juz penuh ini tersimpan secara baik di perpustakaan.
Tak ada yang menyangka sebelumnya bahwa Syekh Abdul Qadir Al-Jailani menulis kitab tafsir Al-Quran 30 juz yang mengulas ayat-ayat Al-Quran. Kita seolah-olah mempelajari samudra tasawuf dari ayat ke ayat. Dan, alhamdulillah, Tafsir Al-Jailani, yang dalam bahasa Arab telah diterbitkan oleh Markaz Al-Jailani Turki (6 jilid), kini telah berhasil diterjemahkan dalam bahasa Indonesia/Melayu menjadi 12 Jilid. Hingga hari ini, Markaz Jailani Asia Tenggara baru mencetak 2 jilid pertama.
Para salik yang berada di Indonesia, Malaysia, Brunei, Thailand dan Singapura yang berbahasa Melayu bisa mempelajari makna-makna penting tasawuf yang diajarkan Syekh Abdul Qadir Al-Jailani dengan mudah.
Kami sangat berterima kasih dengan perjuangan penelitian dan penyelidikan yang dilakukan oleh Syekh Dr Muhammad Fadhil dalam menyelamatkan manuskrip-manuskrip langka ini. Terutama yang berkaitan dengan Tafsir Al-Jailani. Kami terharu ketika mendengarkan langsung kisah pengkajian dan penelitiannya selama puluhan tahun.
Berikut adalah penuturan Syekh Fadhil dalam pembukaan kitab Tafsir Al-Jailani yang ditelitinya:
“Saya tumbuh besar di bawah pendidikan kakek saya Sayyid Syarif al-Alim al-Muqtada bih wa al-Quthb al-Kamil asy-Syaikh Muhammad Shiddiq Jalilaniy al-Hasaniy. Ayah saya bernama Sayyid Syarif al-Alim al-Allamah wa al-Bahr al-Fahhamah Syaikh Muhammad Faiq Jailaniy al-Hasaniy.
Setelah saya mendatangi Madinah Munawwarah dan tinggal di kota ini, saya pun mulai mencari kitab-kitab Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy Radhiyallahu ‘Anhu pada tahun 1977 M di Madinah al-Munawwarah dan kota-kota lainnya sampai tahun 2002 M.
Setelah tahun itu, saya menghabiskan seluruh waktu saya untuk mencari kitab-kitab sang Syaikh Radhiyallahu ‘Anhu, dan sampai hari ini saya masih terus melanjutkan pencarian itu.
Saya telah mendatangi sekitar lima puluh perpustakaan negara dan puluhan perpustakaan swasta yang terdapat di lebih dari 20 negara. Bahkan ada beberapa negara yang saya datangi sampai lebih dari dua puluh kali.
Dari proses panjang itu saya berhasil mengumpulkan tujuh belas kitab dan enam risalah yang salah satunya adalah kitab tafsir ini yang menurut saya, tidak ada bandingannya di seluruh dunia.
Dari perjalanan saya mendatangi beberapa pusat-pusat ilmu pengetahuan, saya pun mengetahui bahwa ada empat belas kitab karya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy yang dianggap punah. Oleh sebab itu, saya terus melakukan pencarian kitab-kitab tersebut di pelbagai perpustakaan internasional setelah kitab tafsir ini selesai dicetak dan diterbitkan, insya Allah.
Sungguh saya sangat bergembira dan bersyukur kepada Allah ketika saya mengetahui bahwa jumlah lembaran tulisan karya kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy radhiyallahu ‘anhu yang berhasil saya kumpulkan mencapai 9.752 lembar. Jumlah itu tidak termasuk tulisan-tulisan yang akan kami terbitkan saat ini dan beberapa judul yang hilang. Tentu saja, semua ini membuat saya sangat gembira dan bangga tak terkira kepada kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy r.a..
Ada sebuah pengalaman menakjubkan yang saya alami ketika saya mendatangi negeri Vatikan untuk mencari karya-karya sang Syaikh di perpustakaan Vatikan yang termasyhur. Ketika saya memasuki negara Vatikan, petugas imigrasi bertanya kepada saya tentang alasan saya mengunjungi Perpustakaan Vatikan.
Pertanyaan itu dijawab oleh seorang kawan asal Italia yang mendampingi saya dengan mengatakan bahwa saya sedang mencari buku-buku karya kakek saya Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy. Saya kaget ketika tiba-tiba saja, petugas itu langsung berdiri dan berhormat seraya berkata: “Ya, ya, Sang Filsof Islam, Abdul Qadir al-Jailaniy.”
Setelah saya memasuki Perpustakaan Vatikan, saya menemukan pada katalog perpustakaan dan beberapa buku yang ada di situ sebuah tulisan dalam Bahasa Italia yang berbunyi: “Filsuf Islam”, dan dalam Bahasa Arab: “Syaikh al-Islam wa al-Muslimin”.
Dua gelar ini tidak pernah saya temukan di semua perpustakaan yang ada di tiga benua kecuali hanya di sini. Di Perpustakaan Vatikan saya juga menemukan sebuah tulisan tentang Syaikh Abdul Qadir al-Jailaniy yang berbunyi: “Sang Syaikh Radhiyallahu ‘Anhu membahas tiga belas macam ilmu.”
Kisah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua. Bagaimana mungkin, karya-karya monumental Syekh Abdul Qadir Al-Jailani justru tersimpan rapi di perpustakaan di Vatikan? Kemana saja ahli-ahli sejarah kita? Mengapa karya sehebat itu “hilang” selama berabad-abad? Jangan-jangan masih banyak karya-karya besar ulama Islam yang justru diabaikan oleh kaum muslimin.
DI RANGKUM DI BERBAGAI SUMBER.
"Polemik" Ras Melayu atau Austronesia.
"Polemik" Ras Melayu atau Austronesia.
.
.
.
Ras Melayu adalah pembagian ras oleh ilmuwan Jerman Johann Friedrich Blumenbach (1752-1840) yang menggolongkannya sebagai "ras coklat". Setelah Blumenbach, banyak antropolog sudah menolak teorinya mengenai lima ras manusia dengan begitu kompleksnya klasifikasi manusia.
Paham "ras Melayu" harus dibedakan dari paham "suku Melayu" yang mengacu kepada penduduk Malaysia dan beberapa bagian Indonesia.
Istilah "ras Melayu" sempat lazim dipakai di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Yang dimaksudkan adalah penduduk kepulauan yang sekarang menjadi Indonesia dan Filipina, dan Semenanjung Melayu. Istilah tersebut kemudian meluas ke kepulauan Pasifik. Apa yang disebut "ras Melayu" sebetulnya adalah penutur bahasa Austronesia, walau beberapa mengatakan bahwa kelompok ini merupakan "subras" dari apa yang dulu dinamakan ras Mongoloid.
Sementara penyebutan Melayu tidak diterima oleh masyarakat yang mendiami kepulauan paisfik, mereka lebih suka menamakan diri sebagai Austronesian. Di Nusantara Ras Melayu sendiri memiliki kerancuan antara etnik Melayu dan Ras Melayu, tidak sedikit masyarakat Nusantara keliru memahami kedua Istilah ini..
Sekarang mari kita bahas apa itu Austronesia?
Austronesia berarti "Kepulauan Selatan" ia berasal dari bahasa Latin austrālis yang berarti "selatan" dan bahasa Yunani nêsos (jamak: nesia) yang berarti "pulau". Masyarakat yang mendiami wilayah Austronesia menuturkan bahasa-bahasa Austronesia. Wilayah tersebut membentang dari kepulauan Hawaii hingga Madagaskar (Pulau Formosa, Kepulauan Nusantara (termasuk Filipina), Mikronesia, Polinesia, dan Pulau Madagaskar).
Orang-Orang Austronesia ini memiliki ciri fisik yang sama, yaitu berkulit coklat atau sawo matang cenderung berminak, mata lebar dengan bola mata hitam dan berambut hitam lurus hingga bergelombang.
Dari segi Bahasa penduduk Austronesia menggunakan rumpun bahasa Austronesia, berikut penyebutan angka lima dari berbagai etnik yang mendiami wilayah Austronesia
Aceh = limong
Minangkabau = limo
Jawa = lima
Toraja = lima
Tagalog = limá
Selendia Baru (Maori) = rima
tonga = nima
Hawaii = `elima
Madagaskar = dímy
Penyebutan kata mati dari berbagai etnik yang mendiami wilayah Austronesia
Jawa = mati,pati
Malayu =mati
Bugis = mate
Madagaskar = mattē
Tagalog = matay, patay
Tonga = mate
Selandia Baru = mate
Tahiti = māte
Hawai = make
Lalu darimanakah Nenek Moyang Austronesian ini berasal?
Konsensus umum di kalangan ahli antropologi kontemporer, arkeolog, dan ahli bahasa mengusulkan bahwa selama periode prasejarah, nenek moyang bangsa Austronesia berasal dari kepulauan Selatan itusendiri, berawal Taiwan, bermigrasi ke Malaysia dan Indonesia melalui Filipina lalu menyebar ke berbagai kepulauan di wilayah Austronesia. Hal ini dapat dilihat bahwa sembilan cabang utama dari bahasa Austronesia kesemuanya adalah bahasa-bahasa Formosa (bahasa asli Taiwan yang hampir punah) penduduk Asli taiwan juga memilik kesamaan ciri fisik dengan pribumi Austronesia. Teori lain mengatakan bangsa Austronesia datang dari daratan Asia.
Akhirnya apapun istilahnya apakah Melayu atau Austronesia kita berharap semoga kedepannya bangsa Austronesia bisa memiliki rasa persaudaraan yang kuat. Nenek Moyangku seorang pelaut adalah fakta bahwa bangsa Austronesia telah mengarungi kepulauan selatan dari Hawaii hingga Madagaskar dari ribuan tahun lalu. Bahwa kita adalah ras unggul tidak kalah dari ras kuning (Mongoloid) ataupun ras putih (Kaukasoid). Mari sukuri heritage yang diberikan Tuhan ini dengan cara membangun peradaban terbaik di muka bumi.
Keterangan gambar
Atas: Peta persebaran penduduk Austronesia dari Hawaii ke Madagaskar (Kecuali Papua, dan Papua New Guinea).
Bawah: Beberapa penduduk Asli dan campuran Austronesia di pentas hiburan dunia. Anggun asli Jawa, Dwayne Johnson berdarah Samoan, Nicole Scherzinger berdarah Hawaii-Ukraina. Bruno Mars kelahiran Honolulu, Hawaii berdarah Filipina dari Ibu.
--Riri Saputra dan Dari berbagai sumber
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
MAKALAH PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL
NAMA : MUHAMAD ALIV FAHRUDIN
NIM : A11.2013.07901
KELOMPOK :
MATA KULIAH : PANCASILA
UNIVERSITAS DIAN NUSWANTORO SEMARANG 2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana yang berjudul “PANCASILA SEBAGAI IDENTITAS NASIONAL”
Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian IDENTITAS NASIONAL atau yang lebih khususnya membahas tentang pengertian dan faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Pancasila sebagai identitas nasional.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami ucapkan terima kasih dan Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.
Semarang , 27 Oktober
2015
Penyusun
Penyusun
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Sistematika uraian
D. Batasan masalah
BAB
II
ISI/PEMBAHASAN
A. Pengertian Identitas Nasional
B. Faktor-faktor Pendukung Kelahiran Identitas
Nasional
C. Pancasila sebagai Kepribadian dan Identitas
Nasional
D. Pancasila sebagai
Identitas Nasional
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Identitas Nasional secara terminologis
adalah suatu cirri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara filosofis
membedakan bangsa tersebut dengan bangsa yang lain.Berdasarkan perngertian yang
demikian ini maka setiap bangsa didunia ini akan memiliki identitas
sendiri-sendiri sesuai dengan keunikan,sifat,cirri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut.Berdasarkan hakikat pengertian identitas nasional sebagai mana di
jelaskan di atas maka identitas nasional suatu Bangsa tidak dapat di pisahkan
dengan jati diri suatu bangsa ataulebih populer disebut dengan kepribadian
suatu bangsa.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar
manusia yang mempunyai persamaan nasib dalam proses sejarahnya,sehingga
mempunyai persamaan watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup
bersama serta mendiami suatu wilayah tertentu sebagai suatu kesatuan nasional.
Dalam penyusunan makalah ini digunakan untuk
mengangkat tema dengan tujuan dapat memmbantu mengatasi masalah tentang
identitas nasional dan dapat di terapkan dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
B. Rumusan
masalah
1)
Apa pengertian identitas nasional?
2)
Apa faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional?
3)
Apa yang dimaksud pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional?
C. Sistematika uraian
1)
Mengetahui pengertian identitas nasional
2)
Mengetahui faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
3)
Mengetahui maksud dari pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
D. Batasan masalah
Batasan-batasan
masalah hanya membahas tentang
1)
Pengertian identitas nasional
2)
Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Identitas Nasional
Istilah “identitas nasional” secara
terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh suatu bangsa yang secara
filosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain. Berdasarkan pengertian
yang demikian ini maka setiap bangsa di dunia ini akan memiliki identitas
sendidri-sendiri sesuai dengan keunikan, sifat, cirri-ciri serta karakter dari
bangsa tersebut. Jadi Identitas nasional adalah sebuah kesatuan yang terikat
dengan wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka sendiri),
kesamaan sejarah, sistim hukum/perundang undangan, hak dan kewajiban serta
pembagian kerja berdasarkan profesi.
Demikian pula hal ini juga sangat ditentukan
oleh proses bagaimana bangsa tersebut terbentuk secara historis. Berdasarkan
hakikat pengertian “identitas nasional” sebagaimana dijelaskan di atas maka
identitas nasional suatu bangsa tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu
bangsa atau lebih populer disebut sebagai kepribadian suatu bangsa.
Pengertian kepribadian suatu identitas
sebenarnya pertama kali muncul dari pakar psikologi. Manusia sebagai individu
sulit dipahami jika terlepas dari manusia lainnya. Oleh karena itu manusia
dalam melakukan interaksi dengan individu lainnya senantiasa memiliki
suatu sifat kebiasaan, tingkah laku, serta karakter yang khas yang membedakan
manusia tersebut dengan manusia lainnya. Namun demikian pada umumnya pengertian
atau istilah kepribadian sebagai suatu identitas adalah keseluruhan atau
totalitas dari faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis yang mendasari
tingkah laku individu. Tingkah laku tersebut terdidri atas kebiasaan,sikap,
sifat-sifat serta karakter yang berada pada seseorang sehingga seseorang
tersebut berbeda dengan orang yang lainnya. Oleh karena itu kepribadian adalah
tercermin pada keseluruhan tingkah laku seseorang dalam hubungan dengan manusia
lain (Ismaun, 1981: 6).
Jika kepribadian sebagai suatu identitas dari
suatu bangsa, maka persoalannya adalah bagaimana pengertian suatu bangsa itu.
Bangsa pada hakikatnya adalah sekelompok besar manusia yang mempunyai persamaan
watak atau karakter yang kuat untuk bersatu dan hidup bersama serta mendiami
suatu wilayah tertentu sebagai suatu “kesatuan nasional”. Para tokoh besar ilmu
pengetahuan yang mengkaji tentang hakikat kepribadian bangsa tersebut adalah dari
beberapa disiplin ilmu, antara lain antropologi, psikologi dan sosiologi.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain Margareth Mead, Ruth Benedict, Ralph Linton,
Abraham Kardiner.
B. Faktor-faktor
Pendukung Kelahiran Identitas Nasional
Kelahiran identitas nasional suatu bangsa
memiliki sifat, ciri khas serta keunikan sendiri-sendiri, yang sangat
ditentukan oleh faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional
tersebut. Adapun faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional
bangsa Indonesia meliputi :
1. Faktor objektif, yang meliputi faktor
geografis-ekologis dan demografis.
2. Faktor subjektif, yaitu faktor historis,
sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002).
Kondisi geografis-ekologis yang membentuk
Indonesia sebagai wilayah kepulauan yang beriklim tropis dan terletak di
persimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di Asia Tenggara, ikut
mempengaruhi perkembangan kehidupan demografis, ekonomis, sosial dan kultural
bangsa Indonesia. Selain itu faktor historis yang dimiliki Indonesia ikut
mempengaruhi proses pembentukan masyarakat dan bangsa Indonesia beserta
identitasnya, melalui interaksi berbagai faktor yang ada di dalamnya. Hasil
dari interaksi dari berbagai faktor tersebut melahirkan proses pembentukan
masyarakat, bangsa, dan negara bangsa beserta identitas bangsa Indonesia, yang
muncul tatkala nasionalisme berkembang di Indonesia pada awal abad XX.
Robert de Ventos, sebagaimana dikutip Manuel
Castells dalam bukunya,The Power of Identity (Suryo, 2002),
mengemukakan teori tentang munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai
hasil interaksi historis antara empat faktor penting, yaitu faktor primer,
faktor pendorong, faktor penarik dan faktor reaktif. Faktor pertama,
mencakup etnisitas, teritorial, bahasa, agama dan yang sejenisnya. Bagi bangsa
Indonesia yang tersusun atas berbagai macam etnis, bahasa, agama wilayah serta
bahasa daerah, merupakan suatu kesatuan meskipun berbeda-beda dengan kekhasan
masing-masing. Kesatuan tersebut tidak menghilangkan keberanekaragaman, dan hal
inilah yang di kenal dengan Bhineka Tunggal Ika. Faktor kedua,
meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata
modern dan pembangunan lainnya dalam kehidupan Negara. Dalam hubungan ini bagi
suatu bangsa kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta pembangunan negara
dan bangsanya juga merupakan suatu identitas nasional yang bersifat
dinamis. Pembentukan identitas nasional yang dinamis ini sangat ditentukan oleh
tingkat kemampuan dan prestasi bangsa Indonesia dalam membangun bangsa dan
negaranya. Dalam hubungan ini sangat diperlukan persatuan dan kesatuan bangsa,
serta langkah yang sama dalam memajukan bangsa dan Negara Indonesia.
Faktor ketiga, mencakup kodifikasi bahasa dalam gramatika yang
resmi, tumbuhnya birokrasi dan pemantapan sistem pendidikan nasional. Bagi
bangsa Indonesia unsur bahasa telah merupakan bahasa persatuan dan kesatuan
nasional, sehingga bahasa Indonesia telah merupakan bahasa resmi negara dan
bangsa Indonesia. Demikian pula menyangkut biroraksi serta pendidikan nasional
telah dikembangkan sedemikian rupa meskipun sampai saat ini masih senantiasa
dikembangkan. Faktor keempat, meliputi penindasan, dominasi, dan
pencarian identitas alternatif melalui memori kolektif rakyat. Bangsa
Indonesia yang hampir tiga setengah abad dikuasai oleh bangsa lain sangat
dominan dalam mewujudkan faktor keempat melalui memori kolektif rakyat
Indonesia. Penderitaan, dan kesengsaraan hidup serta semangat bersama dalam
memperjuangkan kemerdekaan merupakan faktor yang sangat strategis dalam
membentuk memori kolektif rakyat. Semangat perjuangan, pengorbanan, menegakkan
kebenaran dapat merupakan identitas untuk memperkuat persatuan dan kesatuan
bangsa dan Negara Indonesia.
Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup
dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah
berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari
penjajahan bangsa ini. Oleh karena itu pembentukan identitas nasional Indonesia
melekat erat dengan unsur-unsur lainnya seperti sosial, ekonomi, budaya, etnis,
agama serta geografis, yang saling berkaitan dan terbentuk melalui suatu proses
yang cukup panjang.
C. Pancasila sebagai
Kepribadian dan Identitas Nasional
Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa
dari masyarakat internasional, memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya
yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain di dunia. Tatkala bangsa Indonesia
berkembang menuju fase nasionalisme modern, diletakkanlah prinsip-prinsip dasar
filsafat sebagai suatu asas dalam hidup berbangsa dan bernegara.
Prinsip-prinsip dasar itu ditemukan oleh para pendiri bangsa, yang diangkat
dari filsafat hidup atau pandangan hidup bangsa Indonesia , yang kemudian
diabstraksikan menjadi suatu prinsip dasar filsafat negara yaitu Pancasila.
Jadi dasar filsafat suatu bangsa dan negara berakar pada pandangan hidup yang
bersumber kepada kepribadiannya sendiri. Nilai-nilai esensial yang terkandung
dalam Pancasila yaitu : Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan
serta Keadilan, dalam kenyataannya secara objektif telah dimiliki oleh bangsa
Indonesia sejak zaman dahulu kala sebelum mendirikan negara. Dasar-dasar
pembentukan nasionalisme modern menurut Yamin dirintis oleh para pejuang
kemerdekaan bangsa, antara lain rintisan yang dilakukan oleh para tokoh pejuang
kebangkitan nasional pada tahun 1908, kemudian dicetuskan pada Sumpah Pemuda
pada tahun 1928. Akhirnya titik kulminasi sejarah perjuangan bangsa Indonesia
untuk menemukan identitas nasionalnya sendiri, membentuk suatu bangsa dan
negara Indonesia tercapai pada tanggal 17 Agustus 1945, yang kemudian
diproklamasikan sebagai suatu kemerdekaan bangsa Indonesia. Oleh karena itu
akar-akar nasionalisme Indonesia yang berkembang dalam perspektif sejarah
sekaligus juga merupakan unsur-unsur identitas nasional, yaitu nilai-nilai yang
tumbuh dan berkembang dalam sejarah terbentuknya bangsa Indonesia.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Identitas Nasional adalah sebuah kesatuan yang
terikat oleh wilayah dan selalu memiliki wilayah (tanah tumpah darah mereka
sendiri), kesamaan sejarah sistem hukum/perundang – undangan, hak dan kewajiban
serta pembagian kerja berdasarkan profesi.
Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas
nasional ada empat, yaitu faktor primer, faktor pendorong, faktor
penarik, dan faktor reaktif. Keempat faktor tersebut pada dasarnya tercakup
dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia, yang telah
berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari
penjajahan bangsa lain.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Kaelan dan
Zubaidi.2007.Pendidikan Kewarganegaraan.Yogyakarta:Paradigma, Edisi pertama.
Suryo, Joko,
2002, Pembentukan Identitas Nasional, Makalah Seminar Terbatas
Pengembangan Wawasan tentang Civic Education, LP3 UMY, Yogyakarta.
Ismaun, 1981, Pancasila
sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia, Carya Remadja, Bandung.
MOHON DI FOLLOW AKUN SAYA
TWITTER = ALIV_FAHRUDIN
INSTAGRAM = MUHAMADALIV_FAHRUDIN
PATH = PAK UDIN
LINE = pak-udin
TERIMA KASIH BANYAK.
PLEASE FOLLOW IN MY ACCOUNT
TWITTER = aliv_fahrudin
Instagram = Muhamadaliv_Fahrudin
PATH = Pak Udin
LINE = pack-udin
THANK YOU VERY MUCH.
Jumat, 23 Oktober 2015
SEPUCUK SURAT DARI SULTAN PENGUASA OTTOMAN UNTUK SULTAN PENGUASA ACEH
SEPUCUK SURAT DARI SULTAN PENGUASA OTTOMAN UNTUK SULTAN PENGUASA ACEH
Sepucuk surat dari Sultan Ottoman Turki untuk Sultan Aceh akhirnya muncul di jejaring sosial Twitter. Surat itu berasal dari abad ke-15.
Adalah akun Lost Islamic History @LostIslamicHist yang memuat surat itu disertai pengantar, “A letter from the Ottoman sultan in #Istanbul to the sultan of #Aceh, in #Indonesia (1500s).”
Postingan itu memang tidak menjelaskan secara detail isi surat itu. Namun, jika mengacu kepada sejarah. Kerajaan Aceh Darussalam memiliki hubungan diplomatik dengan Kesultanan Turki Utsmani sejak abad 15. Saat itu Turki merupakan kerajaan kekhalifahan Islam terbesar di dunia setelah berhasil menaklukkan Konstatinopel yang dikuasai pasukan Eropa.
Hubungan antara Kesultanan Aceh dengan Ottoman Turki Istambul dimulai sejak masuknya pedagang-pedagang Eropa ke nusantara. Para pedagang asal Eropa itu kerap mengganggu kedaulatan kerajaan-kerajaan di semenanjung Malaka, termasuk Aceh.
Guna menghadapi imperialisme bangsa Eropa tersebut, Kerajaan Aceh mencari dukungan dari kerajaan-kerajaan tetangga termasuk dari Khalifah Abdul Aziz dari ke khalifahan Turki Utsmani pada tahun 1563 M.
Utusan dari Aceh membawa serta hadiah-hadiah berharga dari Sultan untuk dipersembahkan kepada penguasa Turki. Hadiah-hadiah itu antara lain berupa emas, rempah-rempah dan lada.
Bersama utusan itu, Sultan Aceh Alauddin Mahmud Syah mengirimkan sepucuk surat resmi kepada khalifah. Berikut petikan surat tersebut :
“Sesuai dengan ketentuan adat istiadat kesultanan Aceh yang kami miliki dengan batas-batasnya yang dikenal dan sudah dipunyai oleh moyang kami sejak zaman dahulu serta sudah mewarisi singgasana dari ayah kepada anak dalam keadaan merdeka.
Sesudah itu kami diharuskan memperoleh perlindungan Sultan Salim si penakluk dan tunduk kepada pemerintahan Ottoman dan sejak itu kami tetap berada di bawah pemerintahan Yang Mulia dan selalu bernaung di bawah bantuan kemuliaan Yang Mulia almarhum sultan Abdul Majid penguasa kita yang agung, sudah menganugerahkan kepada almarhum moyang kami sultan Alaudddin Mansursyah titah yang agung berisi perintah kekuasaan.
Kami juga mengakui bahwa penguasa Turki yang Agung merupakan penguasa dari semua penguasa Islam dan Turki merupakan penguasa tunggal dan tertinggi bagi bangsa-bangsa yang beragama Islam. Selain kepada Allah SWT, penguasa Turki adalah tempat kami menaruh kepercayaan dan hanya Yang Mulialah penolong kami.
Hanya kepada Yang Mulia dan kerajaan Yang Mulialah kami meminta pertolongan rahmat Ilahi, Turkilah tongkat lambang kekuasaan kemenangan Islam untuk hidup kembali dan akhirnya hanya dengan perantaraan Yang Mulialah terdapat keyakinan hidup kembali di seluruh negeri-negeri tempat berkembangnya agama Islam.
Tambahan pula kepatuhan kami kepada pemerintahan Ottoman dibuktikan dengan kenyataan, bahwa kami selalu bekerja melaksanakan perintah Yang Mulia. Bendera negeri kami, Bulan Sabit terus bersinar dan tidak serupa dengan bendera manapun dalam kekuasaan pemerintahan Ottoman; ia berkibar melindungi kami di laut dan di darat.
Walaupun jarak kita berjauhan dan terdapat kesukaran perhubungan antara negeri kita namun hati kami tetap dekat sehingga kami telah menyetujui untuk mengutus seorang utusan khusus kepada Yang Mulia, yaitu Habib Abdurrahman el Zahir dan kami telah memberitahukan kepada beliau semua rencana dan keinginan kami untuk selamanya menjadi warga Yang Mulia, menjadi milik Yang Mulia dan akan menyampaikan ke seluruh negeri semua peraturan Yang Mulia.
Semoga Yang Mulai dapat mengatur segala sesuatunya sesuai dengan keinginan Yang Mulia. Selain itu kami berjanji akan menyesuaikan diri dengan keinginan siapa saja Yang Mulia utus untuk memerintah kami.
Kami memberi kuasa penuh kepada Habib Abdurrahman untuk bertindak untuk dan atas nama kami.
Yang Mulia dapat bermusyawarah dengan beliau karena kami telah mempercayakan usaha perlindungan demi kepentingan kita. Semoga harapan kami itu tercapai. Kami yakin, bahwa Pemerintah Yang Mulia Sesungguhnya dapat melaksanakannya dan kami sendiri yakin pula,bahwa Yang Mulia akan selalu bermurah hati”.
Petikan isi surat tersebut dikutip dari Seri Informasi Aceh th.VI No.5 berjudul Surat-surat Lepas Yang Berhubungan Dengan Politik Luar Negeri Kesultanan Aceh Menjelang Perang Belanda di Aceh diterbitkan oleh Pusat Dokumentasi dan Informasi Aceh tahun 1982 berdasarkan buku referensi dari Anthony Reid, ”Indonesian Diplomacy a Documentary Study of Atjehnese Foreign Policy in The Reign of Sultan Mahmud 1870-1874”, JMBRAS, vol.42, Pt.1, No.215, hal 80-81 (Terjemahan : R. Azwad).
Kerjasama yang ditawarkan Kerajaan Aceh itu mendapat tanggapan dari Khalifah Turki Utsmani. Khalifah Abdul Aziz segera mengirimkan surat balasan disertai alat-alat perlengkapan perang (termasuk meriam yang kemudian dinamakan dengan meriam lada sicupak).
Selain itu, Sultan Turki juga mengirimkan bantuan berupa dua kapal perang dan 500 orang tenaga berkebangsaan Turki untuk mengelola kapal-kapal tersebut. Di antara 500 orang tersebut terdapat ahli-ahli militer yang dapat membuat kapal-kapal perang, baik ukuran besar maupun ukuran kecil. Mereka juga mampu membuat meriam-meriam berukuran besar.
Turki juga memberikan sejumlah meriam berat beserta perlengkapan-perlengkapan militer lainnya kepada Aceh. Semuanya itu tiba di pelabuhan Aceh dengan selamat pada tahun 1566 atau 1567 M.
Mengenai bantuan dua buah kapal dan 500 orang awak kapal serta teknisi tersebut, C.R Boxer dalam A Note On Portugese Reactions of The Revival of The Red Sea Spice Trade and The Rise of Acheh, 1540-1600, menerangkan dalam paper nya pada acara konferensi Internasional Sejarah Asia di Kuala Lumpur yang diselenggarakan oleh Departement of History, University of Malaya, 5-10 Agustus 1968, bahwa para utusan Aceh yang berhasil sampai ke Turki itu telah mampu meyakinkan pihak kerajaan Islam terbesar itu mengenai keuntungan perdagangan rempah-rempah dan lada di Nusantara.
Keuntungan ini, kata dia, akan tercapai apabila orang-orang Portugis yang berada di Malaka berhasil diusir oleh pasukan Kerajaan Aceh dengan bantuan Turki.
Dalam suratnya, Sultan Turki juga mengatakan sejak saat itu Aceh selaku negara bawah angin yang berada di selat Malaka merupakan negara lindungan Imperium Turki di bawah pemerintahan kekhalifahan. Artinya, siapapun yang mengganggu kedaulatan Aceh, berarti akan berhadapan dengan pemerintahan kekhalifahan Turki.
Selain tahun 1563 Masehi, hubungan antara Turki dengan Aceh kembali dilakukan dan diperkuat tiga abad setelahnya yaitu tahun 1850. Kerajaan Aceh yang diperintah oleh Sultan Ibrahim Mansyur Syah mengirim Sidi Muhammad sebagai utusannya ke Turki.
Melalui sepucuk surat, Sultan meminta agar Turki bersedia melindungi Aceh dari rongrongan Inggris dan Belanda.
Sebagai hasilnya, Sultan Abdul Madjid dari Turki mengeluarkan dua pengumuman resmi kerajaan yang berisikan kesediaan Turki untuk memenuhi permintaan Sultan Ibrahim dan pengukuhannya sebagai Sultan Aceh (pada saat itu, Sultan Ibrahim Mansyur Syah adalah pemangku Sultan, 1837-1857 dan baru saja dinobatkan sebagai Sultan Aceh menggantikan sultan Ali Iskandar Syah yang memerintah Kerajaan Aceh sebelumnya).
Sultan Abdul Madjid juga menginstruksikan Gubernur Yaman agar selalu memperhatikan dan mengawasi kepentingan Aceh. (Anthony Reid, op. cit, hal. 84).
Dukungan positif yang ditunjukkan Turki ini, tentu saja disambut gembira oleh Sultan Ibrahim terutama yang berkaitan dengan isi pengumuman kedua, dimana Turki memberikan dukungan politis kepada Sultan Ibrahim untuk menjadi sultan Aceh.
Sultan Ibrahim Mansyur Syah juga mendapatkan Bintang Penghargaan (Mejidie) dari Sultan Turki sebagai ungkapan balas jasa atas kepercayaan Aceh terhadap negara tersebut.
Namun, mengenai bantuan senjata yang diharapkan oleh Aceh, sampai pecahnya perang Belanda di Aceh (1873) tidak pernah tiba dari Turki.
Perlu diketahui, berdasarkan pemberitaan dari Reuters, Turki sempat memberangkatkan puluhan kapal perang menuju Aceh guna membantu menghadapi Belanda. Namun, akibat informasi yang dikeluarkan oleh Reuters tersebut, Kerajaan Turki urung ikut campur tangan disebabkan adanya tekanan negara internasional. Saat itu imperium Turki sudah tidak kuat lagi seperti pada masa kekhalifahan.
SUMBER DARI : Muhammad Iqbal Alfahri
SUMBER DARI : Muhammad Iqbal Alfahri
Langganan:
Postingan (Atom)