Minggu, 06 Desember 2015

5 Pemimpin Diktator Yang Di Anggap Sebagai Pahlawan Nasional

5 Pemimpin Diktator Yang Di Anggap Sebagai Pahlawan Nasional . . . . Sejarah mencatat masih banyak diktator yang hingga kini masih berkuasa, meskipun banyak pula yang telah jatuh. Beberapa diktator kejam setelah jatuh dianggap sebagai buah busuk dalam generasi bangsanya, dimana rakyat akan mengenangnya sebagai sosok yang hina dan memalukan. Tetapi hal itu tidak berlaku bagi semuanya, karena ternyata banyak juga yang menganggapnya sebagai pahlawan bangsa. Lalu mengapa orang yang telah menghilangkan nyawa begitu banyak manusia dan mendirikan rezim pemerintahan yang represif dianggap sebagai pahlawan? Tidak ada yang tahu pasti jawabannya. Mungkin saja karena ketika mereka memerintah rakyat merasakan kemakmuran meskipun semu atau menyebarkan propaganda yang hingga sekarang masih tersimpan di beberapa masyarakat. Berikut daftar 5 diktator kejam yang dianggap sebagai pahlawan oleh sebagian rakyatnya. 1. Joseph Stalin ~ Uni Soviet Stalin adalah pencetus ideologi Komunis Internasional. Meskipun kekejaman para diktator di seluruh dunia digabungkan, mungkin masih akan kalah oleh kekejaman mantan pemimpin Uni Soviet ini. Para sejarawan memperkirakan paling sedikit 20 juta nyawa menjadi korban selama Stalin memerintah. Yang paling terkenal mungkin adalah perintahnya untuk melakukan pembantaian massal di Ukraina yang kala itu adalah bagian dari Uni Soviet. Peristiwa ini dikenal sebagai peristiwa ‘Holodomor’ atau ‘Silent Massacre’ antara tahun 1932-1933 yang memakan korban jiwa setidaknya 3,5 juta jiwa. Tetapi Stalin bukannya tanpa prestasi karena di bawah pemerintahannya Rusia mampu mengalahkan Nazi Jerman setelah peperangan Battle of Stalingrad. Dengan kata lain, meskipun Stalin kejam tetapi dia mampu mengalahkan diktator lain yang dianggap lebih kejam, yaitu Hitler. Hal inilah yang dianggap sebagai alasan mengapa sebagian penduduk Rusia masih menganggapnya sebagai pahlawan. Terbukti pada polling yang dilakukan di tahun 2011 oleh Carnegie Endowment, sebanyak 45% penduduk Rusia setuju apabila Stalin diangkat sebagai pahlawan. 2. Ferdinand Marcos ~ Filipina Antara tahun 1965 hingga 1986, negara Filipina bisa diibaratkan sebagai ladang mengeruk harta pribadi bagi Ferdinand Marcos dan kroninya. Selama masa pemerintahannya, kurang lebih 3.300 aktifis hilang diculik sementara sekitar 70.000 lainnya dimasukkan penjara. Selain itu Transparency International menobatkannya sebagai koruptor nomor 2 yang pernah ada di dunia. Karena itu memang agak mengejutkan jika kemudian sebagian rakyat Filipina menganggapnya sebagai pahlawan. Tetapi memang itulah yang terjadi. Meskipun Filipina tidak pernah secara nyata menjadi sasaran paham komunis, tetapi rakyat Filipina menganggap Marcos sebagai penyelamat mereka dari komunisme. Pada tahun 2011 rakyat Filipina bahkan menginginkan agar jasad Marcos yang selama ini tidak boleh dimakamkan di negaranya untuk dikuburkan di makam pahlawan. 3. Francisco Franco ~ Spanyol Francisco Franco adalah diktator fasis paling kejam dalam sejarah negara Spanyol. Dalam masa pemerintahannya, sekitar 114.000 nyawa penduduk Spanyol hilang hanya dalam waktu 3 tahun. Peristiwa ini hingga sekarang dikenang dengan nama ‘White Terror’. Selain itu, Franco juga memerintahkan sekitar 500.000 orang untuk dimasukkan kamp konsentrasi. Tetapi sekali lagi karena alasan bahwa Franco telah menyelamatkan Spanyol dari komunisme, hingga sekarang banyak rakyat Spanyol yang menganggapnya sebagai pahlawan. Pada tahun 2006, polling yang dilakukan oleh majalah terkenal Spanyol, El Mundo, menunjukkan bahwa sepertiga dari penduduk Spanyol membenarkan tindakan Franco padahal mahkamah tinggi Spanyol telah menyatakan bahwa Franco telah melakukan kejahatan kemanusiaan. 4. Nicolae Caeusescu ~ Rumania Dibawah tirani kepemimpinannya, sejak usia 10 tahun anak-anak telah diambil paksa dari orangtuanya untuk dijadikan polisi rahasia. Dimana-mana rakyat kurang gizi dan setiap tahun sekitar 15.000 orang dibunuh atas perintahnya. Bahkan ketika akhirnya digulingkan dari kekuasaannya pada tahun 1989, pihak militer segera mengeksekusinya untuk mengurangi kemarahan rakyat. Tetapi itu dulu, ketika pada tahun 2010 sebuah polling dikeluarkan oleh Romanian Institute for Evaluation and Strategy (IRES) hasilnya sangat mengejutkan karena sebanyak 63 persen responden menyatakan bahwa mereka hidup lebih nyaman ketika Ceausescu memerintah. Hal ini agak aneh mengingat pemerintahannya yang korup dan represif yang menyebabkan Rumania kini menjadi salah satu negara paling miskin di Eropa dimana korupsi merajalela. 5. Suharto ~ Indonesia Sahabat Sejarah Dunia sadar bahwa memasukkan nama Suharto dalam daftar ini pasti menimbulkan pro dan kontra karena sebagaimana para diktator di atas, selain banyak yang membenci, Suharto juga masih mempunyai banyak penggemar di Indonesia. Tetapi sekedar informasi, ketika Ferdinand Marcos ditetapkan sebagai koruptor nomor 2 di dunia oleh Transparency International maka yang nomor 1 adalah Suharto. Bukan hanya korup, tetapi pemerintahan Suharto juga dihiasi dengan pelanggaran hak asasi manusia masif yang hingga kini banyak yang masih belum diungkap. Mulai dari peristiwa G30SPKI, Petrus, Tanjung Priok, Talangsari, DOM Aceh dan Papua, hingga kasus penculikan 1997 dan terakhir peristiwa Mei 1998. Tetapi sama seperti diktator-diktator di atas, keberhasilannya mengalahkan komunisme di Indonesia serta kemakmuran yang semu, membuat banyak rakyat Indonesia yang bersimpati kepada mantan Jenderal ini. Bahkan salah satu partai besar di Indonesia pernah mengusulkan Suharto untuk menjadi pahlawan nasional. Sebuah ironi yang pahit. Pertanyaan yang sederhana saja, pantaskah sosok Suharto dijadikan pahlawan nasional? Melihat warisannya yang benar benar menghancurkan negeri ini luar dan dalam rasanya sangat berat bila harus mengakui Suharto sebagai pahlawan Nasional. Kekayaan sumber daya negeri ini benar benar sudah habis di kuasai asing siapa pencetusnya? Kita pasti ingat betul kata Sukarno bahwa "Negeri ini begitu kaya raya tiada tara. Jadi biarkan kekayaan ini tersimpan di perut bumi ibu pertiwi hingga suatu waktu orang orang pribumi dapat memanfaatkannya secara mandiri..." Seperti yang telah disebutkan bahwa zaman Suharto semua kesejahteraan dan ketentraman yang di rasakan masyarakat hanya sebatas semu ! Dosa dosa Suharto pada negeri ini tidaklah terkira besarnya dibanding jasanya yang hanya sepintas semu. SUMBER DARI SEJARAH DUNIA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut