Rabu, 13 Januari 2016

INILAH TELADAN DARI STEVE JOBS YANG PATUT KITA TIRU

INILAH TELADAN DARI STEVE JOBS YANG PATUT KITA TIRU - Syahid Muhammad- Steve Jobs merupakan pribadi yang sangat unik. Disatu waktu pendiri perusahaan Apple ini bisa menjadi seorang yang mengesankan, membicarakan berbagai visi-visi di masa depan. Tetapi, diwaktu lain ia juga bisa menjadi pribadi yang menyeramkan, arogan dan tak sungkan memaki maki kinerja bawahannya yang dinilai buruk. Tidak jarang Steve meninjau pekerjaan bawahannya lalu berkomentar " Ini Sampah! Aku tidak suka!" Kebisaan Steve Jobs juga sering dianggap aneh oleh rekan-rekan kerjanya di perusahaan. Sejak Steve belum mendirikan perusahaan Apple, ia jarang sekali mandi. Ia berpendapat bahwa seorang vegetarian seperti dirinya tidak perlu mandi, karena diet vegetarian buah akan mencegah produksi lendir di tubuhnya. Dengan berkurangnya produksi lendir, Ia berkeyakinan tidak akan mengalami bau badan, sekalipun tidak mandi dan tidak memakai deodoran. Padahal ini jelas teori yang salah. Namun, dibalik tingkah dan perilakunya yang aneh, ia juga seringkali menjengkelkan, Ia tetaplah sosok manusia yang pantas ditulis dalam sejarah sebagai manusia berpengaruh besar dalam perkembangan teknologi modern. Ia memunculkan gagasan-gagasan berani, bervisi ke depan dan global, serta berbeda seperti konsep Think Diverent yang menjadi brand image produk Apple. Berikut ini beberapa prinsip dari Steve Jobs yang patut untuk kita jadikan teladan dalam bekerja dan berkarya. 1. Jangan Takut Merajut Mimpi Dari Bawah Tidak banyak yang tahu bahwa dibalik kedigdayaan produk Apple yang kita kenal sekarang, ternyata berawal dari perusahaan kecil yang bermarkas di garasi sebuah rumah. Ya, benar, Steve dan rekan seperjuangannya Wozniak merakit komponen komputer di garasi rumahnya. Saat itu, mereka sedang mengerjakan pesanan 50 papan Apple 1 yang harus diantarkan ke Byte Shop, sebuah toko elektronik yang tertarik dengan presentasi Jobs dalam sebuah pertemuan Klub Komputer Homebrew. Dari sini kita belajar bahwa hal-hal besar ternyata lahir dari hal kecil. 2. Kerjakanlah Apa Yang Anda Cintai Steve Jobs sangat mencintai teknologi dan seni. Ia menghabiskan seluruh hidupnya untuk memadukan kedua hal tersebut kedalam produk-produknya yang hebat. Dalam pidato diacara wisuda mahasiswa Universitas Stanford 12 Juni 2005 ia berkata " Waktu kalian terbatas jadi, jangan sia-siakan dengan menjalani hidup orang lain. Jangan biarkan kegaduhan dari pendapat orang lain menenggelamkan suara dari dalam diri kalian sendiri. Yang paling penting, beranilah untuk mengikuti kata hati dan intuisI kalian karena entah bagaimana caranya. Kata hati dan intuisi itu sudah tahu kalian ingin benar-benar menjadi apa nantinya. Yang lainnya tidak terlalu penting." 3. Fokus, Teliti dan Pastikan Semuanya Berjalan Sempurna Walt Disney pernah berkata, "Dapatkanlah gagasan yang baik dan patuhlah kepadanya. Tekuni dia, dan garap dia sampai selesai, dan selesaikan dengan baik." Agar mendapatkan hasil yang sempurna, Steve lebih suka mengendalikan semuanya, semua proses produksi dari desain sampai pemasaran tidak ada satupun yang luput dari pantauan Steve. Ia benar-benar ingin memastikan agar semuanya berjalan dengan sempurna. " Aku baru 22 tahun, dan aku tahu bahwa aku tidak siap menjalankan sebuah perusahaan sungguhan tetapi, Apple adalah bayiku, dan aku tidak mau menyerahkannya dibawah kendali orang lain" kata Steve Jobs sangat menyukai detail. Ia ingin memastikan bahwa pengguna Mac akan mendapatkan sensasi luar biasa dari produknya bahkan pada saat mereka membuka komputer dari bungkusnya. Soal detail produk, Ia mendapat pelajaran dari ayahnya. " Jika kau seorang tukang kayu yang membuat lemari yang berlaci indah, kau tidak akan menggunakan selembar triplek untuk bagian belakangnya, meskipun bagian itu menghadap dinding dan tak seorang pun akan melihatnya." Hal itu yang diterapkan Jobs. Ia menyuruh orang-orangnya memperbaiki kotak pembukus komputer Mac sampai lima puluh kali untuk memastikan konsumen mendapat kesan luar biasa ketika pertama kali membukanya. padahal kotak itu mungkin akan langsung dibuang ketika konsumen membukanya. Sumber referensi : Steve Jobs by Walter Isaacson, Bentang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut