Minggu, 01 Maret 2015

Anak-anak Muda Belanda ini Bangga Jadi Indonesianis

Anak-anak Muda Belanda ini Bangga Jadi Indonesianis..
》 Belakangan ini makin banyak kaum muda Belanda yang tertarik mempelajari Indonesia sambil mempromosikan hubungan kedua negara. Mereka bangga disebut sebagai Indonesianis Muda.
Besarnya minat mendalami pengetahuan tentang Indonesia mereka ungkapkan dalam pertemuan dengan Kuasa Usaha Ad Interim dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Den Haag, Ibnu Wahyutomo. Para Indonesianis Muda itu tergabung dalam suatu organisasi "Indonesia Netherlands Youth Society" (INYS).
Dalam pertemuan di KBRI Den Haag, 26 Februari 2015, Ibnu menyampaikan ucapan selamat kepada Ketua INYS yang baru, Timoty van de Wal, atas rencana peluncuran organisasi tersebut di Indonesia yang akan berlangsung di Jakarta pada 4 April mendatang di Kedutaan Besar Belanda.
Rennie Ross, penggagas dan mantan ketua INYS, mengungkapkan bahwa mereka selama ini mempromosikan hubungan Indonesia dan Belanda di kalangan anak-anak muda. Sebagai salah satu contoh, pada tahun ini mereka akan membuat lomba pidato berbahasa Indonesia untuk generasi muda Belanda. "Pemenang utama direncanakan akan mendapat hadiah kesempatan kunjungan ke Indonesia untuk mengikuti upacara HUT RI di Istana," kata Ross seperti diungkapkan dalam siaran pers KBRI Den Haag.
Pertemuan tersebut juga digunakan oleh para mantan penerima Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia yang diberikan oleh Kemlu RI untuk berbagi pengalaman. Joy Kartanegara, Rennie Ross, Jilly Knol dan Sharah Arifin adalah sebagian dari para penerima BSBI tahun 2011-2014.
Sementara Riana Wastra dan Lucas Joseph Maria adalah calon penerima Beasiswa yang sama tahun 2015. Dengan menggunakan Bahasa Indonesia yang cukup lancar Joy, Rennie,Jilly dan Sharah menceritakan pengalaman mereka ketika mengikuti program di Bali, Surabaya, dan Yogyakarta.
Joy menceritakan penggalamannya tinggal di Munggu, belajar tari di Sanggar Semarandana. Dengan semangat Joy menceritakan pengalaman belajar menari dari pagi sampai sore.
Dia merasa rindu aktivitasnya di Bali karena pada akhir pekan, dia bisa bermain di pantai. Sementara Sharah, yang belajar dalam program BSBI Kekhususan di Jurusan Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta, mengatakan manfaat beasiswa tersebut yang sangat mendukung studinya di Leiden University.
Jilly, yang berkarir sebagai penari profesional, mengaku mendapat manfaat dengan belajar tari di Indonesia. Jilly seringkali mementaskan tari Suramadu yang dipelajari di Sanggar Tidif Surabaya.
Mendengar berbagai pengalaman para alumni penerima BSBI, menjadikan Riana Westra yang akan berangkat ke Indonesia pada akhir pekan ini semakin bersemangat. Banyak hal yang ditanyakan kepada para seniornya.
Selain mengucapkan selamat jalan kepada Riana, Ibnu juga menyampaikan pesan agar Riana memanfaatkan waktu yang hanya 3 bulan untuk belajar banyak hal. "Mengenal Indonesia tidak hanya melalui seni tari dan musik tapi juga melalui falsafah hidup masyarakatnya. Untuk itu perlu bergaul dengan masyarakat sekitar Sanggar tempat belajar," kata Ibnu.
Dia juga mengajak para Indonesianis muda ini untuk terus menjadi penghubung kedua bangsa dengan mempromosikan berbagai hal yang bisa mereka lakukan. Antara lain dengan rencana menampilkan mereka di acara Pesta Rakyat di Den Haag 5 September 2015.
"BSBI adalah beasiswa yang diberikan Kemlu RI kepada generasi muda manca negara untuk belajar tari dan musik tradisional selama 3 bulan di Bandung, Yogyakarta, Solo, Surabaya, Bali dan Makasar. Dari 2003 sampai 2014 telah meluluskan 588 alumni dari 58 negara. BBSI tahun ini akan berlangsung mulai 2 Maret sampai 15 Juni 2015," kata Ibnu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut