Senin, 02 Maret 2015

JOKOWI’s Shopping List for TNI AU – GARUDA ASIA IV

JOKOWI’s Shopping List for TNI AU – GARUDA ASIA IV
Sukhoi SU 35
Perubahan dinamika Geopolitik yang cepat termasuk diantaranya gesekan di Laut Cina Selatan, tekanan dari negara asing sebagai akibat akan dilakukannya eksekusi hukuman mati terhadap pembawa/pengedar narkoba pada akhirnya akan menjadi stimulus untuk perubahan pola dan konsep pertahanan negara. Kedaulatan dan kewibawaan suatu negara tidak bisa diintervensi oleh negara asing. Si Vis Pacem Para Bellum isitilah dari bahasa Latin yang berarti Kalau Mau Damai Siaplah Untuk Perang.
Sukhoi 34 Fullback Fighter Bomber
Untuk selalu siap perang dan menang maka tidak cukup hanya mengandalkan jumlah pasukan dan alutsista namun harus diikuti modernisasi dengan melihat kemampuan alutsista lawan. Negara-negara tetangga terdekat seperti Singapura dan Australia sebentar lagi memiliki pesawat tempur canggih JSF F35 maka tentunya Indonesia harus memiliki pesawat yang sepadan atau lebih tinggi kualitasnya.
Gripen NG
Perlahan tapi pasti Indonesia melalui industri strategisnya yang pernah mati suri bukan saja bangkit berbenah menata kesehatan tata kelola industrinya namun juga mulai membuat sebagian bagian pesawat hingga membuat pesawat tempur canggih seperti F16, Gripen NG, Eurofighter Thyphoon dan KFX.
Eurofighter Tyhphoon
Eurofighter Tyhphoon
Setelah Duta Besar Rusia Mikhail Galuzin mendapat restu dari Komisi I untuk pengadaan pesawat tempur Sukhoi SU 35 maka semakin terang benderanglah langkah akuisisi Sukhoi family berikutnya. Awal pengadaan pesawat tempur sukhoi dimulai sejak masa pemerintahan Presiden Megawati, awalnya pembelian dimaksud banyak dicela dan dinilai mengandung unsur KKN. Presiden Megawati mampu membeli pesawat tempur milik Rusia (2unit SU 27, 2 unit SU 30 dan 2 unit Helicopter MI35), dengan cara melakukan kontrak dan barter hasil CPO dan karet alam Indonesia menjadi suatu catatan sejarah bagi bangsa dan negara Indonesia. Kini setelah 12 tahun perjalanan mengakuisisi pesawat Sukhoi TNI AU telah genap memiliki 1 full skadron Sukhoi dan akan bertambah lagi seperti yang pernah diungkapkan mantan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang mengatakan “Untuk mempertahankan kedaulatan NKRI kita menargetkan 180 pesawat tempur Sukhoi dengan membangun 10 Skadron.”
F16 Block 60
Pada masa pemerintahan Presiden Jokowi sebenarnya tinggal melanjutkan kerjasama strategis pengadaan pesawat tempur, namun sejalan dengan tekanan yang dirasakannya dari pemerintahan negara sahabat dan potensi geopolitik yang memanas di perbatasan maka dipandang perlu untuk segera dilakukan percepatan pengadaan alutsista yang handal. Untuk meningkatkan daya tawar dalam percaturan politik dunia maka Indonesia sebagai salah satu negara Non Block memainkan peran dengan menggabungkan alutsista dari 2 blok.
Surface to Air Missile S 300 (SA-10 Grumble)
Surface to Air Missile S 300 (SA-10 Grumble)
Amerika selaku motor penggerak blok barat yang tergabung dalam NATO tentu melihat Indonesia bukan saja sebagai pasar bagi Industrinya, atau hanya sebagai landasan pijakan buat pergerakan pasukan namun yang paling penting yang selalu diinginkannya yaitu Indonesia sebagai Proxy War menghadapi paham komunis, Blok Timur, Teroris dan kini kebangkitan militer Cina. Maka permainan catur yang cantik harus dimainkan oleh Amerika dan sekutunya dan Indonesia sendiri. Dalam kasus eksekusi penjahat narkoba seperti “Bali Nine” dimana Belanda, Prancis dan yang paling ekstrim cukup keras bereaksi Brazil dan Australia memprotes eksekusi tampak Amerika diam saja karena jelas tidak ada untungnya membela penjahat narkoba.
image
ForceSHIELD Starstreak missile
Justru mengadakan kerjasama dengan militer Indonesia, pihak militer Amerika dapat memainkan peranannya untuk meredam perkembangan militer China yang jelas-jelas berniat melakukan ekspansi mengakuisisi Laut Cina Selatan. Dengan memberikan bantuan pendidikan, latihan bersama dan modernisasi alutsista Indonesia maka dengan percaya Indonesia tetap sebagai negara Non Block dan Big Brother ASEAN diharapkan perdamaian di kawasan Asia Tenggara lebih terjamin.
Eurocopter EC 725 Super Cougar/Caracal (Combat Rescue untuk Paskhas)
Eurocopter EC 725 Super Cougar/Caracal (Combat Rescue untuk Paskhas)
Sebagai bagian dari operasi pertahanan maka bukan saja diperlukan radar untuk menjangkau penyusup yang akan masuk melalui udara seperti penerbangan Black Flight ataupun Black Operation. Untuk menutupi jangkauan radar yang terbatas maka diperlukan patroli dengan kemampuan radar yang mumpuni. Demikian juga Paskhas bukan saja berperan sebagai pasukan pengamanan Air Force Base sebagai titik tolak penerbangan pesawat tempur namun Paskhas juga memiliki peran sebagai pasukan yang memiliki kemampuan Combat Rescue dan pasukan Infiltran yang akan merebut pangkalan tempur musuh dan oleh sebab itu mutlak didukung alutsista yang handal. Semoga visualisasi Jokowi’s Shopping List for TNI AU ini segera terwujud pada MEF II dimasa kepemimpinan Presiden Jokowi.
Saab Erieye
Pesawat Angkut Airbus A 400 M
Hercules J 130J 30
(JKGR)


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut