Rabu, 25 Maret 2015

// Ini dia konsep awal Lambang Negara Indonesia (Garuda bukan Elang Jawa) " Mungkin masih banyak yang mengira bahwa lambang burung Garuda Pancasila adalah Elang Jawa. "

// Ini dia konsep awal Lambang Negara Indonesia (Garuda bukan Elang Jawa)
" Mungkin masih banyak yang mengira bahwa lambang burung Garuda Pancasila adalah Elang Jawa. "
Sewaktu Republik Indonesia Serikat (RIS) dibentuk, Sultan Hamid II yang berasal dari Pontianak diangkat menjadi Menteri Negara Zonder Porto Folio. Selama masa jabatannya sebagai menteri negara itu, beliau ditugaskan Presiden Soekarno untuk merencanakan, merancang dan merumuskan gambar lambang negara.
Beliau teringat akan ucapan Presiden Soekarno, bahwa hendaknya lambang negara mencerminkan pandangan hidup bangsa, dasar negara Indonesia, dimana sila-sila dari dasar negara (Pancasila) divisualisasikan dalam lambang negara tersebut.
Pada tanggal 10 Januari 1950, dibentuklah Panitia Lencana Negara dibawah koordinator Menteri Negara Sultan Hamid II dengan susunan panitia M Yamin sebagai ketua dan Ki Hajar Dewantoro, M A Pellaupessy, Moh Natsir, serta RM Ng Purbatjaraka sebagai anggotanya.
Panitia ini bertugas menyeleksi usulan rancangan lambang negara untuk dipilih dan diajukan kepada pemerintah. Perancangan lambang negara ini pun dibuat dalam metode sayembara.
Pada proses selanjutnya, terpilih dua rancangan lambang negara terbaik, yaitu karya Sultan Hamid II dan karya M Yamin. Namun yang diterima pemerintah dan DPR RIS adalah karya Sultan Hamid II yang berupa burung (Garuda) beserta bahu manusia lengkap dengan tangan yang memegang perisai pancasila, sedangkan karya M Yamin ditolak karena menyertakan sinar-sinar matahari dan menampakkan pengaruh Jepang.
Setelah rancangan terpilih, dialog intensif antara perancang (Sultan Hamid II) dan Presiden Soekarno-Hatta terus dilakukan untuk keperluan penyempurnaan rancangan itu. Terjadi kesepakatan antara mereka bertiga, mengganti pita yang dicengkeram Garuda, yang semula adalah pita merah putih menjadi pita putih dengan menambahkan semboyan "Bhineka Tunggal Ika".
Tanggal 8 Februari 1950, rancangan final lambang negara tersebut diajukan kepada Presiden Soekarno. Rancangan final lambang negara tersebut lalu mendapat masukan dari Partai Masyumi untuk dipertimbangkan kembali, karena adanya keberatan terhadap gambar burung Garuda dengan tangan dan bahu manusia yang memegang perisai dan dianggap bersifat mitologis.
~ Menurut Wikipedia, Garuda adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Buddha yang merupakan wahana Dewa Wisnu. Garuda digambarkan bertubuh emas, berwajah putih dan bersayap merah. Paruh dan sayapnya mirip elang, tetapi tubuhnya seperti manusia. Ukurannya besar, sehingga dapat menghalangi matahari.
Dari sini kita bisa menarik kesimpulan, bahwa mungkin rancangan awal yang diajukan Sultan Hamid II, ide awalnya berasal dari Garuda-nya Hindu/Buddha karena terlihat adanya bahu dan tangan yang memegang perisai. Dan sepertinya ide rancangan tersebut bukan berasal dari Elang Jawa (meskipun memang dibuat mirip) seperti yang dikira banyak orang selama ini. ~
Penyempurnaan-penyempurnaan terus dilakukan Sultan Hamid II hingga tercipta bentuk Rajawali-Garuda Pancasila dan disingkat Garuda Pancasila, dimana bahu dan tangan manusia yang memegang perisai dihilangkan. Garuda Pancasila ini akhirnya diresmikan pemakaiannya dalam Sidang Kabinet RIS.
Ketika itu, gambar bentuk kepala Garuda Pancasila masih gundul dan tidak berjambul seperti sekarang ini.
Lalu pada tanggal 20 Maret 1950, Presiden Soekarno memerintahkan pelukis istana, Dullah, untuk melukis kembali Garuda Pancasila dengan penambahan jambul pada kepalanya, serta mengubah posisi cakar kaki yang mencengkeram pita dimana semula berada dibelakang pita menjadi di depan pita. Dipercaya bahwa alasan Bung Karno menambahkan jambul karena kepala Garuda yang gundul dianggap terlalu mirip dengan Bald Eagle, lambang negara Amerika Serikat.
Berikut makna Burung Garuda Lambang Negara Indonesia :
1. Garuda Pancasila sendiri adalah burung Garuda yang sudah dikenal melalui mitologi kuno dalam sejarah bangsa Indonesia, yaitu kendaraan Dewa Wisnu yang menyerupai burung elang rajawali.
Garuda digunakan sebagai lambang negara untuk menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa dan negara yang kuat.
2. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan.
3. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
4. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain :
- 17 helai bulu pada masing-masing sayap
- 8 helai bulu pada ekor
- 19 helai bulu pada pengkal ekor
- 45 helai bulu di leher
Betapa gagahnya Garuda Pancasila yang menjadi lambang negara kita ini.
Sumber : dari berbagai sumber



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut