Senin, 09 Maret 2015

Laksamana Malahayati , pelaut wanita hebat dari Indonesia



// Laksamana Malahayati, pelaut wanita hebat dari Indonesia
" mereka yang hampir luput dari sejarah "
Ada banyak pelaut tangguh di dunia ini, dan biasanya, kebanyakan yang kita ketahui adalah laki-laki. Tapi siapa sangka, sejarah juga mencatat beberapa pelaut wanita. Para pelaut wanita yang hebat ini muncul di tiap era yang berbeda.
Seperti misalnya Grace O' Malley yang dianggap salah satu pelaut wanita terbaik di dunia asal Irlandia. Melaut bagi wanita ini bukan hanya bentuk dari kecintaannya terhadap profesi sebagai pelaut, tapi juga sebagai pembukti kepada dunia bahwa dialah yang terbaik. Ketrampilannya melaut melebihi para pelaut laki-laki saat itu.
Ada juga Naomi James yang lahir di sebuah peternakan domba di Selandia Baru. Wanita yang bahkan di usia 23 tahun ini belum tahu cara berenang, pada akhirnya mampu memecahkan rekor dunia dengan berlayar sendirian mengelilingi dunia selama 272 hari.
Masih ada banyak lagi pelaut wanita hebat asal luar negeri yang cukup panjang untuk disebutkan.
Nah, dari Indonesia sendiri, pernahkan Anda mendengar nama Laksamana Malahayati..??
Sebagai pelaut dan pejuang wanita, Malahayati pernah memimpin 2.000 orang yang terdiri dari para janda yang suaminya telah tewas sebagai pahlawan di medan laga (yang dikenal sebagai pasukan Inong Balee) untuk berperang melawan kapal-kapal serta benteng Belanda pada 11 September 1599.
Pada pertempuran itu, Laksamana Malahayati berhasil membunuh Cornelis de Houtman dalam sebuah duel di atas geladak kapal.
Malahayati adalah wanita pertama di dunia yang memperoleh gelar Laksamana. Setelah memangku jabatan sebagai laksamana, Malahayati lalu mengkoordinir pasukannya di laut.
Dengan sigap pasukan yang di pimpin Malahayati ini juga mengawasi berbagai pelabuhan yang berada di bawah penguasaan syahbandar, serta juga mengawasi kapal-kapal jenis galey milik Kesultanan Aceh Darussalam (sekitar 100 buah kapal, dengan kapasitas 400-500 orang).
Nama asli wanita asal Aceh ini adalah Keumalahayati. Ayahnya yang juga seorang laksamana, bernama Mahmud Syah. Sedangkan kakeknya dari pihak ayah, adalah Laksamana Muhammad Said Syah Putra, yang dikenal sebagai pendiri Kerajaan Aceh Darussalam.
Belum ada ditemukannya catatan sejarah yang mencatat secara pasti kapan tahun kelahiran dan tahun kematian Malahayati. Ada perkiraan bahwa beliau hidup di sekitar akhir abad XV dan awal abad XVI.
" Coba sejenak kita bayangkan, ketika dalam pertempuran hebat melawan Belanda itu, wanita ini dengan gagah berani, berdiri di balik benteng dan didampingi para Laskar Inong Balee menatap tajam serta penuh kemarahan ke arah selat Malaka.
Di kejauhan sana, terlihat jelas ribuan kapal Belanda menyemuti lautan, semakin mendekat dan sudah siap-siap untuk menyerang Aceh.
Laksamana Malahayati, wanita asal Kota Rencong ini dengan semangat membara dan tak mengenal takut sudah siap menanti. Darahnya mendidih. Ia seakan tak sudi melihat tanah airnya terancam penjajah.
Ia laksana perwira yang siap mati bagi sesuatu yang sangat dicintainya.
Kemudian Malayahati mengangkat tangannya sembari berseru lantang. Dengan nada yang tegas dan pasti.
Dilapisi keyakinan yang amat sangat, beliau memerintahkan anak buahnya untuk menyiapkan kapal perang.
Dengan langkah yang penuh kepastian, dan diiringi teriakan memotivasi, Laksamana Malahayati menaiki kapal perangnya. Rupa-rupanya mereka sudah benar-benar siap beradu kekuatan melawan tentara penjajah di tengah laut.
Kita pun sudah tahu akhir ceritanya. Laksamana Malahayati dan pasukannya berhasil memenangkan pertemuran itu, dan De Houtman mati di tangannya ".
Makam wanita ini ada di Aceh. Untuk menghargainya, maka ada juga salah satu pelabuhan di Aceh yang dinamai Pelabuhan Malahayati.
Sejarah sudah mencatat beberapa pelaut wanita yang hebat di dunia ini. Laksamana Malahayati adalah salah satunya, wanita hebat ini harus kita kenang sebagai salah satu pahlawan bangsa.
Kala itu, ia mesti berjuang demi mempertahankan tanah yang ia cintai. Tanpa peduli akibat-akibat yang harus ia derita dan lalui.
Bahkan suaminya yang seorang laksamana juga harus tewas di medan pertempuran.
Malahayati akan tetap dikenang sebagai pelaut wanita ulung asal Indonesia. Paling tidak, oleh kita yang masih hidup sampai saat ini dan tinggal di Indonesia.
Disunting dari : moeflich.wordpress.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pengikut